Tangki Oksigen Bocor, 22 Pasien COVID-19 Tewas di India

Prancis batasi perjalanan masuk negaranya dari India

New Delhi, IDN Times - Melonjaknya infeksi virus corona di India telah membuat kekhawatiran baru pada sistem layanan kesehatan negara tersebut, khususnya di ibukota New Delhi. Pemerintah setempat telah mengumumkan penguncian ibukota selama enam hari, mulai pada Senin malam (19/4).

Lonjakan infeksi juga terjadi di beberapa negara bagian lain di India. Suplai pasokan oksigen yang terganggu juga berakibat fatal karena terjadi kebocoran. Sebanyak 22 orang pasien COVID-19 meninggal dunia di negara bagian Maharashtra.

1. Pasokan oksigen terganggu karena tangki bocor

https://www.youtube.com/embed/rW-o87i6P8g

Kasus virus corona di India telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang. Menurut data dari Johns Hopkins University, sebanyak 183 ribu orang telah meninggal dunia akibat infeksi virus corona di negara tersebut.

Negara bagian di India yang paling terbebani adalah Maharashtra. Di wilayah itu, total infeksi virus hampir mencapai empat juta kasus. Lebih dari 61 ribu orang juga dilaporkan telah meninggal dunia.

Kebutuhan oksigen untuk membantu perawatan pasien virus corona adalah salah satu hal yang substansial. Namun, menurut Al Jazeera, salah satu rumah sakit di kota Nashik, Maharashtra, terjadi gangguan pasokan oksigen.

Gangguan itu diakibatkan bocornya tangki oksigen dan pasokan terhenti sekitar setengah jam lamanya. Pejabat di kota Nashik yang bernama Suraj Mandhare mengatakan "tangki oksigen bocor saat mengisi ulang, dan itu menyebabkan kematian 22 pasien."

Semua korban yang meninggal dilaporkan menggunakan ventilator dan membutuhkan pasokan oksigen secara konstan di rumah sakit yang didedikasikan untuk pasien COVID-19.

2. Kekurangan pasokan oksigen juga terjadi di kota lain

Infeksi virus corona di India menurut Kementerian Kesehatan dilaporkan ada 295.041 kasus baru pada Rabu dengan 2.023 kematian. Total kematian saat ini mencapai 182.553 orang. Kasus infeksi baru yang dilaporkan telah melebihi 200.000 setiap hari selama seminggu.

Kekhawatiran meningkat tidak hanya di negara bagian Maharashtra. Tapi di ibukota New Delhi, kekhawatiran yang sama juga terjadi. Melansir dari kantor berita Reuters, Max Healthcare, penyedia layanan kesehatan sektor swasta terbesar di New Delhi mengatakan "selama beberapa hari terakhir rumah sakit menghadapi kesulitan serius dalam mendapatkan pasokan oksigen yang memadai dan teratur."

Dalam penjelasan lanjutan dari Max Healthcare, sebagian besar rumah sakit dalam jaringannya saat ini mengalami rendahnya pasokan oksigen. Hal itu dapat menyebabkan insiden merugikan pasien yang sangat serius.

Kekurangan pasokan oksigen juga terjadi di negara bagian lain, misalnya di Haryana. Media lokal bahkan melaporkan beberapa orang mencoba menjarah tangki oksigen. Pejabat pemerintah setempat yang bernama Anil Vij mengatakan "mulai sekarang, saya telah memerintahkan perlindungan polisi untuk semua tanki."

Baca Juga: [UPDATE] India Sumbang Kasus COVID-19 Harian Tertinggi di Dunia

3. Prancis batasi pelancong dari lima negara, termasuk di antaranya India

Tangki Oksigen Bocor, 22 Pasien COVID-19 Tewas di IndiaPrancis batasi pelancong dari India. Ilustrasi (Pexels.com/Skitterphoto)

India saat ini menghadapi malapetaka gelombang kedua virus corona yang menyerang negara tersebut. Menurut beberapa pengamat, ini diakibatkan karena kelengahan pemerintah yang menganggap sebelumnya infeksi virus corona telah turun secara drastis dan acara-acara keramaian mulai diizinkan, seperti misalnya acara pernikahan dan festival keagamaan.

Menurut laporan dari BBC, kisah pilu seperti nasib pasien yang meninggal dunia karena kekurangan pasokan oksigen terdengar dari banyak peristiwa di seluruh India. Meski kematian akibat virus corona di India masih relatif rendah, tapi gelombang kedua ini terbukti lebih menular dan mematikan di beberapa negara bagian.

Dr. A. Fathahudeen, yang merupakan bagian dari gugus tugas COVID-19 negara bagian Kerala, menjelaskan "saya katakan pada Februari bahwa COVID-19 belum pergi kemana-mana dan tsunami akan melanda kami jika tindakan mendesak tidak dilakukan. Sayangnya, saat ini tsunami memang melanda kami."

Menanggapi melonjaknya infeksi virus corona di India secara cepat, Prancis pada hari Rabu mengatakan akan memberlakukan batasan perjalanan masuk. Melansir dari laman Associated Press, pembatasan berlaku untuk empat negara lain yakni Brasil, Argentina, Chili, dan Afrika Selatan dan akan diterapkan mulai Sabtu (24/4).

India saat ini telah memberikan suntikan vaksin hampir 130 juta dosis. Itu adalah jumlah suntikan vaksin terbanyak setelah Amerika Serikat dan Tiongkok. Meski begitu, jumlah tersebut masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan populasi yang mencapai lebih dari 1,3 miliar penduduk.

Baca Juga: Mulai 1 Mei India Beri Vaksin untuk yang di Atas 18 Tahun

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya