Teroris Burkina Faso Tembaki dan Bakar Warga, 30 Orang Lebih Tewas

Sepertiga negara berada di luar kendali pemerintah

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Burkina Faso melaporkan, pada Selasa (31/1/2023), bahwa serangan kelompok ektremis menewaskan 32 orang dalam beberapa hari terakhir. Korban tewas termasuk tentara dan warga sipil.

Bentrokan terbaru pada Senin terjadi antara militer dan kelompok ektremis yang berafiliasi dengan ISIS dan Al-Qaeda di Falagountou. Selama akhir pekan, dua serangan mematikan yang berbeda lokasi juga melanda Burkina Faso.

1. Pembantaian di bagian barat Burkina Faso

Teroris Burkina Faso Tembaki dan Bakar Warga, 30 Orang Lebih TewasIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Provinsi Comoe, yang berada di bagian Burkina Faso barat, pada Senin dilanda serangan. Pihak berwenang telah menemukan 15 mayat, yang semuanya tertembak peluru tajam.

Gubernur regional, Jean-Charles Some, mengatakan serangan terjadi di dekat desa Linguekoro. Korban adalah orang-orang yang berada di dalam dua minibus yang berisi 24 orang. Minibus itu berangkat dari Banfora dan dihentikan oleh kelompok bersenjata pada Minggu malam.

"Para penumpang yang terdiri dari delapan laki-laki dan 16 perempuan disuruh turun. Delapan perempuan dan satu laki-laki dibebaskan dan disuruh berjalan ke Mangodara, 30 kilometer jauhnya," kata Some dikutip VOA News.

Kelompok itu kemudian membakar dua minibus dan 15 orang lainnya diculik. Mayat mereka ditemukan pada Senin.

"Pada 30 Januari ini, jenazah para korban yang menunjukkan tanda-tanda terkena peluru ditemukan di dekat desa Linguekoro," kata Some.

Baca Juga: Burkina Faso Akhiri Kerja Sama Militer dengan Prancis

2. Bentrokan mematikan antara tentara dan kelompok ekstremis

Burkina Faso adalah salah satu negara yang stabilitasnya telah dirusak oleh ekstremis yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan ISIS. Upaya untuk memadamkan pemberontakan itu telah dilakukan selama tujuh tahun, tapi belum membuahkan hasil.

Dilansir Associated Press, Badan Informasi Negara Burkina Faso mengatakan, selusin tentaranya dan satu warga sipil tewas dalam bentrokan di Falagountou, wilayah yang dekat perbatasan dengan Niger.

Insiden mematikan lainnya terjadi di daerah antara desa Tenkodogo dan Ourgaye. Sebuah mobil van yang melintas dicegat oleh kelompok bersenjata pada Sabtu. Empat orang dieksekusi.

Dari dua insiden terpisah itu, total korban tewas 17 orang. Jika dijumlahkan dengan insiden penculikan 15 orang yang ditemukan tewas dengan tubuh berlubang peluru sebelumnya, maka total ada 32 orang yang tewas.

3. Sepertiga Burkina Faso di luar kendali pemerintah

Teroris Burkina Faso Tembaki dan Bakar Warga, 30 Orang Lebih Tewasilustrasi (Pexels.com/Jakson Martins)

Akibat kehadiran para ekstremis, hampir 2 juta orang mengungsi akibat kekacauan itu dan sekitar 5 ribu warga sipil tewas sejak 2015.

Dilansir Al Jazeera, lebih dari sepertiga wilayah negara itu saat ini berada di luar kendali pemerintah. Tahun lalu, negara itu mengalami kudeta militer yang dipimpin oleh Ibrahim Traore. Kudeta itu memiliki andil dalam ketidakstabilan politik.

Selain itu, penguasa junta militer saat ini juga memiliki hubungan yang buruk dengan mantan kekuatan kolonial Prancis yang pernah menjajah negara tersebut. Prancis menempatkan ratusan pasukan khususnya di negara itu untuk membantu membendung serangan kelompok ekstremis.

Namun, junta telah memutus hubungan kerja sama militer dengan Prancis. Ouagadougou juga secara resmi mendesak tentara Prancis yang ada di negara itu untuk pergi.

Dalam penilaian Rinaldo Depagne dari International Crisis Group, sentimen anti-Prancis dan desakan agar tentara Paris keluar dari negara itu dimotivasi beberapa faktor.

Pemerintah militer sementara saat ini ingin mempertahankan diri, mempromosikan semangat patriotik, dan mencari mitra eksternal baru agar dapat akses lebih mudah terhadap senjata guna memuaskan basis politiknya sendiri.

Baca Juga: Penembakan di Pesta Ulang Tahun di Afrika Selatan, 8 Orang Tewas

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya