UE Kecam 'Serangan Langsung' Belarusia kepada Migran

Ribuan migran sebagian besar berasal dari Irak 

Brussel, IDN Times - Uni Eropa (UE) mengecam tindakan Belarusia yang membiarkan atau bahkan diduga memerintahkan polisi anti huru-hara, mendorong secara langsung para migran melintasi perbatasan negara secara ilegal.

Sebagian besar para migran tersebut dari Irak, yang terbang menuju ibukota Minsk beberapa bulan lalu dengan pesawat komersial dan dengan visa turis.

Para migran itu diduga didorong secara langsung untuk melintasi perbatasan secara ilegal dari Belarusia ke negara-negara tetangga seperti Latvia, Lituania, Ukraina dan Polandia. Polandia sendiri telah mengerahkan ratusan personel militer di perbatasan untuk menghadang para migran memasuki negaranya.

1. Polisi Belarus diduga mendorong migran secara langsung untuk menyeberangi perbatasan negara

Belarusia adalah negara yang dipimpin oleh Alexander Lukashenko. Lukashenko sendiri berkuasa sejak 20 Juli 1994 sampai saat ini. Dia dijuluki sebagai diktator terakhir Eropa.

Pada bulan Agustus 2020, rakyat Belarusia melakukan protes besar terhadap Lukashenko. Rakyat Belarus mengklaim kemenangan pemilu Lukashenko penuh kecurangan. Tapi Presiden terlama di Eropa itu bersikeras tidak ada kecurangan dan membalas demonstran dengan tindakan keras. Ribuan orang dipenjara dan lainnya melarikan diri dari negara tersebut.

Uni Eropa (EU) kemudian memberlakukan beberapa sanksi ekonomi terhadap Belarus karena tindakan keras terhadap aktivis pro-demokrasi. Namun kini, Lukashenko membalasnya dengan membuat kebijakan "membiarkan" para migran datang ke negaranya dan mendorong migran tersebut menyeberangi perbatasan ke negara-negara anggota UE.

Dilansir Associated Press, penjaga perbatasan Lithuania merilis rekaman video pada hari Rabu (18/8) yang menggambarkan para migran didorong melintasi perbatasan ke wilayah UE oleh polisi anti huru-hara Belarus.

Video lain menunjukkan beberapa orang menyeberang ke Lithuania dan segera kembali ke Belarus untuk difilmkan oleh pejabat Belarus.

2. UE tuduh Lukashenko sengaja mendorong migran lintasi perbatasan

Baca Juga: Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke Rusia

Belarus tidak tergabung dalam blok UE. Belarus sejauh ini pro-Rusia. Negaranya juga berbatasan langsung dengan negara-negara blok UE seperti Latvia, Lithuania, Polandia dan Ukraina.

Euro News melansir, Mariusz Blaszczak yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Polandia mengatakan lebih dari 900 tentara dikerahkan untuk menjaga sepanjang perbatasan dengan Belarusia. Dia juga mengatakan pagar kawat dibangun hampir 100 kilometer dan 50 kilometer lainnya akan segera dipasang.

Hari Rabu (18/8), UE melakukan rapat darurat membahas tindakan Belarus. David Sassoli yang menjabat sebagai Presiden Parlemen UE mengatakan "saya telah melihat tindakan keterlaluan ini ketika para pejabat mendorong orang melintasi perbatasan. Ini adalah masalah hak asasi manusia, dan juga masalah melindungi perbatasan UE," kata Sassoli.

Dia juga menuduh bahwa "ini adalah kegiatan terorganisir dari rezim Lukashenko."

Slovenia yang memegang jabatan ketua parlemen UE juga menyatakan "ini tidak dapat diterima dan merupakan serangan langsung yang ditujukan untuk mendestabilisasi dan menekan UE," katanya.

3. Ribuan migran sebagian besar berasal dari Irak

Dalam beberapa minggu terakhir, ada aliran ratusan warga Irak yang terbang menuju ibukota Minsk di Belarusia. Banyak dari mereka berharap dapat melintasi perbatasan negara itu dan masuk ke Lithuania, negara yang jadi anggota UE.

Meski begitu, tidak semua berjalan lancar. Ada juga yang menyesal dan ingin kembali ke Irak karena kondisi di kamp penampungan migran di Lithuania yang tidak bagus. Ratusan migran lain telah kembali ke Irak karena nasibnya terdampar di Minsk.

Info Migrants melaporkan sekitar 3.500 migran yang sebagian besar warga Irak melintasi perbatasan Belarusia menuju Lithuania. Negara-negara kawasan Baltik semakin cemas jika pada bulan Agustus dan September ini total 18.000 migran dari Irak dan negara-negara lain dapat mencoba menyeberangi perbatasan.

Awal Agustus lalu, Inggris dan AS memperketat sanksi terhadap Belarus dan memukul sektor ekonominya. Namun dalam wawancara, wartawan BBC Sarah Rainsford yang bertanya tindakan sanksi baru dari Inggris, Lukashenko menjawab "Anda bisa tersedak sanksi Anda. Anda adalah anjing gembala Amerika!"

Membiarkan migran datang ke Belarusia dan kemudian mendorongnya menyeberang menuju negara-negara blok UE disebut strategi blasan Lukashenko karena sanksi yang dijatuhkan oleh blok UE.

4. UE berupaya cegah penyeberangan migran ilegal di masa depan

Tindakan Lukashenko yang membiarkan migran menyeberangi perbatasan dituduh sengaja dilakukan dan Menteri Dalam Negeri dari 27 anggota UE menuduh Presiden Belarus itu "memanfaatkan manusia untuk tujuan politik." Aksi mendorong langsung migran menyeberang juga dianggap perilaku agresif Belarus.

Dalam pertemuan darurat pada Rabu, UE yang membahas masalah Belarus juga membahas masalah lain tentang penyeberangan ilegal migran ke negara-negara blok tersebut. Apalagi saat ini ketika Taliban telah menaklukkan Afghanistan, dimungkinkan akan semakin banyak aliran migran baru.

Dilansir kantor berita Reuters, para menteri blok UE menyatakan "kebutuhan untuk memperkuat seluruh perbatasan eksternal" UE guna mencegah penyeberangan ilegal di masa depan.

Ylva Johansson, yang bertanggung jawab untuk migrasi dan suaka di UE telah meminta negara-negara anggota untuk meningkatkan kuota masuk bagi warga Afghanistan yang membutuhkan perlindungan, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.

Baca Juga: Pemimpin Eksil Belarusia Ditemukan Tewas di Ukraina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya