Vatikan Tak akan Memberkati Pasangan Sesama Jenis

Aktivis pembela kelompok LGBTQ kecewa

Vatican City, IDN Times - Pasangan sesama jenis seperti kelompok homoseksual dan lesbian tidak dapat diberikan berkat oleh gereja Katolik dalam pernikahan. Pernyataan tersebut disampaikan secara resmi oleh Vatikan pada hari Senin (15/3).

Pernyataan itu sekaligus berarti tidak akan diperbolehkan bagi pendeta untuk memberikan berkat pasangan sejenis dan LGBTQ yang meminta semacam pengakuan agama atas hubungan mereka. Melansir dari laman Vatican News, Paus Fransiskus menyetujui penerbitan pernyataan tersebut yang menurut Congregation for the Doctrine of the Faith (CDF), hubungan sesama jenis "tidak dapat dianggap sah."

1. Sebagai pengingat kebenaran ritus liturgi

Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa paroki di Jerman dan Amerika Serikat telah mulai memberikan berkat kepada orang-orang yang memiliki hubungan sesama jenis. Langkah tersebut adalah keputusan untuk menyambut kaum LGBTQ ke gereja.

Akan tetapi, ketika diajukan pertanyaan "apakah gereja memiliki kekuatan untuk memberikan restu kepada persatuan orang yang berjenis kelamin sama?", melansir dari laman BBC, CDF menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan "negatif."

CDF menjelaskan bahwa hubungan sesama jenis "tidak sah untuk memberikan berkat dalam kasus persatuan antara orang-orang yang berjenis kelamin sama," katanya.

Fransiskus pada hari Senin (15/3) juga menyetujui tanggapan dari CDF. Akan tetapi menurut Paus, tanggapan dari CDF tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan diskriminasi yang tidak adil. Itu dilakukan "sebagai pengingat akan kebenaran ritus liturgi."

2. Tanggapan dari para pembela LGBTQ+

Baca Juga: Vatikan Nilai Beberapa Pejabat Gereja Abaikan Kasus Pelecehan Seksual

Keputusan yang diberikan oleh Vatikan dan disetujui oleh Paus menimbulkan kekecewaan di antara para aktivis gereja pembela hak-hak LGBTQ. Ross Murray, melansir dari laman Associated Press mengungkapkan kekecewaannya bahwa "kemampuan kita untuk menjalani hidup kita sepenuhnya dan bebas, masih dipandang sebagai penghinaan terhadap gereja atau, lebih buruk lagi, penghinaan terhadap Tuhan, yang menciptakan kita dan mengenal kita serta mencintai kita."

Selama ini, beberapa aktivis gereja yang mencoba merangkul kaum LGBTQ dan menerima mereka, banyak dari pendeta telah memberikan berkat untuk pernikahannya. Namun keputusan terbaru dari Vatikan menjadi sengatan baru yang mungkin dirasakan menyakitkan.

Francis DeBernardo, direktur eksekutif New Ways Ministry, yang mengadvokasi penerimaan LGBTQ di gereja bahkan mengeluarkan kalimat yang bernada ancaman. Dia mengatakan "jika para pendeta tidak lagi merasa mereka dapat melakukan pemberkatan seperti itu, umat Katolik awam akan turun tangan dan melakukan ritual mereka sendiri.”

Doktrin Vatikan berpendapat bahwa kaum gay dan lesbian harus diperlakukan dengan bermartabat dan hormat, tetapi hubungan sesama jenis "secara intrinsik tidak teratur" dan bahwa persatuan sesama jenis itu dinilai berdosa.

3. Keputusan Vatikan melukai perasaan kaum LGBTQ

Paus Fransiskus sejak menjadi uskup di Argentina dinilai selalu memberikan perlindungan terhadap kelompok pasangan sesama jenis. Akan tetapi di sisi lain, dia tetap tidak bisa menerima pernikahan sesama jenis.

Pada tahun 2013, Paus Fransiskus pernah melakukan pertemuan dengan kelompok pasangan sesama jenis dan mengatakan "siapakah saya harus menghakimi" pasangan sesama jenis.

Namun keputusan terbaru itu yang secara resmi dikeluarkan oleh Vatikan memang tidak mengejutkan meski tetap saja dianggap menyakitkan. Melansir dari kantor berita Reuters, direktur eksekutif DignityUSA bernama Marianne Duddy-Burke yang mendukung kelompok gay di gereja, mengatakan penolakan Vatikan itu "akan memperburuk rasa sakit dan kemarahan umat Katolik LGBTQI dan keluarga kita" dan melukai "pasangan yang hidup dalam hubungan yang penuh kasih dan berkomitmen."

Baca Juga: Keren, Indonesia Punya Wakil di Dewan Kepausan Vatikan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya