Vietnam Sepakat Gunakan Vaksin Abdala Buatan Kuba

Vaksin kedelapan yang disetujui Vietnam

Jakarta, IDN Times - Beberapa jam setelah Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, meninggalkan Hanoi untuk kunjungan resmi ke Havana, pemerintah Vietnam menyetujui vaksin Abdala buatan Kuba pada hari Sabtu (18/9). Vaksin akan digunakan untuk memerangi infeksi yang terus memburuk di negara tersebut.

Bulan Agustus lalu, Kuba dikabarkan akan mengirim pasokan vaksin Abdala buatannya ke Vietnam. Selain itu, mereka juga akan melakukan transfer teknologi produksi vaksin pada akhir tahun.

1. Lonjakan infeksi COVID-19 di Vietnam terjadi pada tahun 2021

Vietnam terus mengalami lonjakan infeksi virus corona. Saat ini, negara tersebut telah mencatat total infeksi sebanyak 667.650 kasus. Mereka yang dilaporkan meninggal dunia karena virus tersebut sebanyak 16.637 orang.

Sebagian besar infeksi terjadi pada April tahun 2021. Pada tahun 2020 lalu, ketika banyak negara telah dihantam dengan sangat keras infeksi COVID-19, Vietnam adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang dengan sangat baik mampu mencegahnya.

Menurut NPR, ibu kota Hanoi juga telah dikunci sejak bulan Juli lalu selama 15 hari, karena varian Delta yang lebih cepat menular semakin memperparah kondisi.

Kini, varian Delta dari COVID-19 telah memperparah kondisi Vietnam. Ho Chi Minh City (HCM), pusat ekonomi terbesar di negara tersebut, bahkan harus melakukan penguncian yang terus diperpanjang.

Militer dikerahkan untuk membantu menerapkan aturan pencegahan COVID-19 dan mengirim bantuan makanan ke rumah tangga yang terdampak.

2. Vaksin Abdala 92 persen efektif setelah tiga suntikan

Baca Juga: Protes Besar di Kuba, Presiden Kuba Salahkan Pihak AS

Menurut Reuters, saat ini Kementrian Kesehatan Vietnam telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Kuba untuk darurat. Dalam sebuah pernyataan disebutkan "Kementerian Kesehatan telah menyetujui vaksin Abdala, berdasarkan kebutuhan mendesak negara untuk memerangi COVID-19."

Vaksin Abdala dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi Kuba. Secara teknis, vaksin tersebut bernama CIGB-66. Abdala kemudian diproduksi oleh AICA Laboratories Company and Base Business Unit (BBU) di Kuba.

Pada bulan Juli, Kuba telah menyetujui penggunaan vaksin tersebut ketika pada bulan Juni, laporan menunjukkan bahwa penggunaan tiga dosis vaksin lebih dari 92 persen efektif melawan virus.

Selain menyetujui penggunaan darurat vaksin Abdala, Vietnam juga dijanjikan akan mendapatkan transfer teknologi produksi vaksin pada akhir tahun ini.

3. Vaksin kedelapan yang disetujui Vietnam

Dengan disetujui vaksin Abdala oleh Kementrian Kesehatan Vietnam, maka itu berarti adalah vaksin kedelapan yang boleh digunakan. Sebelumnya, Vietnam telah menyetujui vaksin AstraZeneca Inggris, Johnson & Johnson, Moderna, Pfizer-BioNTech, Sputnik V Rusia, Sinopharm China, dan Hayat-Vax UEA.

Dilansir dari VN Express, lebih dari 30 juta dosis vaksin telah diimpor oleh Vietnam. Sedangkan penduduk yang telah mendapatkan vaksinasi sebanyak 26,8 juta orang atau sekitar 27,8 persen dari populasi.

Dari jumlah tersebut, mereka yang telah mendapatkan vaksinasi penuh hanya 6,2 juta orang atau sekitar 6,4 persen populasi. Sekitar 20,6 juta orang baru mendapatkan satu dosis vaksin atau sama dengan 21,4 persen dari populasi.

Baca Juga: Kuba: Anak 2 Tahun Sudah Mulai Vaksinasi COVID-19

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya