Zimbabwe Pindahkan 2.500 Binatang Liar sebab Kekeringan dan Krisis Air

Proyek translokasi satwa terbesar di Afrika bagian selatan

Jakarta, IDN Times - Bencana kekeringan yang dipicu oleh perubahan iklim membuat pemerintah Zimbabwe bertindak untuk menyelamatkan binatang liar. Sekitar 2.500 binatang yang ada di cagar alam dipindahkan agar selamat dari bencana kekeringan.

Pihak berwenang mengatakan, mereka telah menang dalam mengatasi perburuan liar selama bertahun-tahun untuk melindungi binatang. Tapi, kini perubahan iklim telah menciptakan tekanan baru agar tetap bisa menyelamatkan para binatang tersebut.

1. Proyek meliarkan binatang atau 'Project Rewild Zambezi'

Zimbabwe Pindahkan 2.500 Binatang Liar sebab Kekeringan dan Krisis Airilustrasi (Unsplash.com/Sutirta Budiman)

Nasib ribuan binatang liar di Zimbabwe telah terancam karena menyusutnya aliran sungai. Pemerintah kemudian menyutujui proyek menyelamatkan binatang tersebut ke lembah Sungai Zambezi dengan nama Project Rewild Zambezi.

Melansir NPR, ini adalah pertama kalinya dalam 60 tahun Zimbabwe melakukan gerakan internal massal satwa liar. Binatang yang dipindahkan terdiri berbagai jenis, mulai dari gajah besar sampai impala yang gesit.

Antara tahun 1958 dan 1964, pernah ada proyek pemindahan hewan di Rhodesia yang dikuasai minoritas kulit putih. Program itu bernama Operasi Nuh dan lebih dari 5 ribu binatang dipindahkan karena terancam naiknya air akibat pembangunan bendungan di Sungai Zambezi yang menciptakan Danau Kariba.

Bencana kekeringan kali ini membuat binatang liar harus dipindahkan karena habitatnya telah kekurangan air, kata Tinashe Farawo selaku juru bicara Otoritas Pengelolaan Taman Nasional dan Margasatwa Zimbabwe.

Baca Juga: Zimbabwe Luncurkan Koin Emas Pengganti Mata Uang

2. Rincian jenis binatang liar yang dipindahkan

Ribuan binatang liar Zimbabwe akan melakukan perjalanan sekitar 700 kilometer ke habitat baru mereka. Helikopter akan menggiring ribuan impala masuk ke kandang. Sementara mesin derek mengangkat gajah-gajah besar yang dibius ke dalam truk trailer.

Melansir Associated Press, rincian binatang liar yang dipindahkan tersebut di antaranya 400 gajah, 2.000 impala, 70 jerapah, 50 kerbau, 50 rusa kutub, 50 zebra, 50 antelop, 10 singa, dan 10 anjing liar. 

Binatang liar tersebut akan dipindahkan ke tiga lokasi konservasi di bagian utara dan menjadi salah satu translokasi binatang hidup terbesar di Afrika bagian selatan.

Kelangkaan air menjadi penyebab utama mengapa binatang liar itu harus dipindahkan. Pernah ada saran solusi dilakukan pemusnahan untuk mengurangi satwa liar. Tapi saran itu ditolak kelompok konservasi sebab dinilai kejam.

3. Upaya menghindari bencana

Selain karena kekurangan air, ada beberapa sebab lain mengapa tindakan penyelamatan binatang liar itu harus dilakukan. Izin dari pihak berwenang untuk translokasi satwa menyebutkan bahwa tindakan itu untuk menghindari bencana.

"Kami melakukan ini untuk mengurangi tekanan. Selama bertahun-tahun kami telah memerangi perburuan dan saat kami memenangkan perang itu, perubahan iklim telah muncul sebagai ancaman terbesar bagi satwa liar kami," kata Tinashe Farawo dikutip VOA News.

"Banyak taman kami menjadi kelebihan penduduk dan hanya ada sedikit air atau makanan. Hewan-hewan itu akhirnya menghancurkan habitat mereka sendiri, mereka menjadi bahaya (bagi) diri mereka sendiri, dan mereka merambah pemukiman manusia di sekitarnya untuk mendapatkan makanan, yang mengakibatkan konflik yang tak henti-hentinya," jelas Farawo.

Proyek translokasi ribuan satwa liar itu didukung oleh Great Plains Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk memperluas habitat alami di Afrika.

Organisasi tersebut juga bekerja sama dengan Otoritas Pengelolaan Taman Nasional dan Margasatwa Zimbabwe, pakar lokal, Pusat Ilmu Forensik Lingkungan Universitas Washington-Seattle dan Departemen Zoologi Universitas Oxford.

Baca Juga: Gawat! 157 Anak di Zimbabwe Meninggal akibat Wabah Campak

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya