Pengakuan Wanita Muslim yang di Cap "Monster" saat Teror London

Pernyataannya bikin tersentuh

Sebelumnya, pada tanggal 23 Maret silam sebuah foto wanita muslim di lokasi serangan teror di London beredar dan menjadi viral. Foto tersebut memperlihatkan seorang wanita muslim sedang berjalan melewati korban teror London sementara orang-orang disekitarnya sibuk memberikan pertolongan kepada korban.

Foto yang di ambil oleh fotografer Jamir Lorriman tersebut di unggah pertama kali oleh Texas Lone Star di akun Twitter-nya dengan ucapan "Wanita muslim tidak peduli dengan serangan terror. Dia berjalan santai dengan ponselnya sementara disampingnya seorang pria sedang sekarat”. Akun tersebut memberi tanda pagar #PrayforLondon dan #BanIslam.

Sontak saja Foto tersebut langsung menjadi viral di media sosial barat. Sikap anti-islam yang ditunjukkan pemilik akun Texas Lone Star membuat para pengguna Twitter di negara barat terpancing dan menyebut perempuan muslim itu sebagai “monster”. Mereka menganggap perempuan muslim tersebut dengan seenaknya melenggang santai tanpa memperdulikan keadaan si korban.

Meski demikian, banyak pula pengguna Twitter di dunia barat sana yang memberikan pembelaan kepada wanita muslim tersebut. Seperti pembelaan dari pengguna Twitter @Smeetatweets ia mengatakan bahwa perempuan muslim tersebut menunjukkan ekspresi wajah yang kesusahan. Pengguna Twitter lain @Eileen_Shpeherd juga memberi dukungannya bahwa jangan menyebar kebencian dengan memberi informasi yang tidak jelas sebelum mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.

Mengetahui bahwa dirinya menjadi bahan pembicaraan di media sosial, perempuan muslim yang dicap “monster” tersebut pun memberi pernyataan. Dilansir dari metro.co.uk perempuan tersebut mengatakan bahwa dia terkejut dan kecewa atas gambar dirinya yang beredar di media sosial. Dia meminta orang-orang untuk tidak salah menafsirkan atas apa yang sebenarnya terjadi pada saat kejadian tersebut.

Dia benar-benar "mati rasa" karena setalah mengalami rasa terkejut yang luar biasa saat teror London. Dia juga terkejut dengan fotonya yang beredar di media sosial. Menurutnya, orang-orang hanya memandang dari pakaian yang ia kenakan sehingga dengan mudahnya menarik kesimpulan berdasarkan kebencian dan xenophobia (ketakutan atau ketidaksukaan terhadap orang-orang dari negara lain atau orang asing -red).

Perempuan muslim tersebut juga menambahkan, bahwa pada saat kejadian pikirannya sangat kalut dan dia mencari orang lain untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi agar dia bisa memberi bantuan yang dibutuhkan. Kemudian dia memutuskan untuk menelepon keluarganya dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Selain itu ia sempat menolong seorang wanita yang ingin pergi ke stasiun Waterloo dengan cara mengantarnya sampai kesana. Saat teror London terjadi, dia sebenarnya memikirikan korban dan keluarga korban. Perempuan muslim yang dicap “monster” itu juga mengucapkan terima kasih kepada Jamie Lorriman, fotografer yang mengambil gambar dan berbicara kepada media untuk membela dirinya.

Begitu mengetahui foto yang di ambil nya disalahgunakan, Jamie Lorriman langsung memberi pembelaan kepada perempuan tersebut melalui media dengan mengatakan perempuan muslim itu sebenarnya sangat terkejut sekaligus takut pasca teror London, bukannya tidak peduli.

Beredarnya foto wanita tersebut hingga menjadi perbincangan hebat sampai di cap "monster" masih menjadi bukti bahwa kaum muslim selalu dikaitkan dengan berbagai aksi teror yang terjadi di negara barat.

Go Photo Verified Writer Go

:)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya