AS Jadi Tuan Rumah Pertemuan IPEF di Los Angeles, Ini yang Dibahas!

Kemitraan yang diprakarsai oleh Presiden Joe Biden 

Jakarta, IDN Times - Perwakilan Dagang Amerika Serikat (AS), Katherine Tai, dan Menteri Perdagangan, Gina Raimondo, menerima kedatangan 13 negara mitra Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity/IPEF).

Pertemuan yang berlangsung dari tanggal 8-9 September di Los Angeles tersebut, merupakan pertemuan tatap muka resmi pertama tingkat para menteri.

Selain itu, mereka pun menyepakati secara resmi untuk memulai negosiasi soal kerangka ekonomi regional baru untuk Indo-Pasifik yang berstandar tinggi dan inklusif.

1. Sekitar 14 Negara membahas empat pilar IPEF

Sejak diluncurkan pada Mei 2022, para negara anggota IPEF telah terlibat dalam diskusi intensif guna membahas setiap pilar dari kemitraan ini.

Adapun empat pilar IPEF, yakni perdagangan sebagai pilar pertama, rantai pasokan sebagai pilar kedua, ekonomi bersih sebagai pilar ketiga, dan ekonomi berkeadilan sebagai pilar keempat.

"Pertemuan ini merupakan kesempatan untuk memperdalam kemitraan kami dan mengisi rincian tentang bagaimana kami akan bekerja secara kolektif untuk mengatasi tantangan dan peluang yang akan menentukan abad ke-21," kata Tai, dikutip dari laman resmi Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) pada Jumat (9/9/2022).

"Pekan ini, 14 negara berkumpul untuk memetakan jalan ke depan yang akan menciptakan peluang ekonomi, meningkatkan kondisi tenaga kerja, dan mempromosikan keberlanjutan untuk semua ekonomi kita," Raimondo menambahkan.

Kerangka ini juga diharapkan dapat memajukan ketahanan, keberlanjutan, inklusivitas, pertumbuhan ekonomi, keadilan, dan daya saing bagi ekonomi IPEF. Para mitra nantinya akan berkontribusi pada kerja sama, stabilitas, kemakmuran, pembangunan, dan perdamaian di kawasan. 

Baca Juga: Eropa Terancam Membeku, Rusia: Salahkan Amerika Serikat!

2. Apa itu IPEF?

AS Jadi Tuan Rumah Pertemuan IPEF di Los Angeles, Ini yang Dibahas!Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

IPEF pertama kali diusulkan oleh Presiden AS, Joe Biden, selama melakukan lawatan kenegaraannya pada Mei 2022 ke Tokyo, Jepang. Kerangka kerja tersebut merupakan salah satu bagian penting dari strategi Biden di kawasan Indo-Pasifik.

Kemitraan juga untuk memperluas keterlibatan AS di kawasan itu, mengingat semakin meningkatnya pengaruhnya China di Indo-Pasifik.

Seperti yang diketahui, sejak AS memilih hengkang dari blok perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) pada 2017 di era pemerintahan Donald Trump, Washington tidak lagi memiliki pilar ekonomi untuk keterlibatannya di kawasan Indo-Pasifik, dilansir Asahi Shimbun

IPEF beranggotakan 14 negara, yang terdiri dari AS, Australia, Brunei Darussalam, Fiji, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Kemitraan ini mewakili lebih dari 40 persen dari produk domestik bruto global, dan 28 persen dari perdagangan barang dan jasa global.

Selain itu, mekanisme IPEF tidak seperti perjanjian perdagangan konvensional, karena kerangka tersebut tidak melibatkan pemotongan tarif dan langkah-langkah liberalisasi perdagangan lainnya, seperti tidak ada cakupan ketentuan tentang akses pasar.

3. India masih ragu-raguan soal IPEF

AS Jadi Tuan Rumah Pertemuan IPEF di Los Angeles, Ini yang Dibahas!Ilustrasi bendera India. (unsplash.com/Naveed Ahmed)

Tidak seperti 13 negara anggota lainnya yang telah ikut serta dalam negosiasi pada empat pilar IPEF, India memilih untuk tidak mengambil bagian dalam pilar pertama, yakni perdagangan.

Pilar pertama bertujuan untuk menyusun komitmen perdagangan berstandar tinggi, inklusif, bebas, adil, dan terbuka yang dibangun di atas sistem perdagangan multilateral berbasis aturan. Namun, negara Asia Selatan tersebut tidak mau terikat oleh aturan perdagangan tanpa mendapatkan akses pasar, dikutip dari Kyodo News.

Selain itu, masalah dengan pilar pertama turun ke perdagangan dan standar aliran data digital yang akan sulit untuk diselerasankan oleh New Delhi.

"India akan mengambil keputusan tentang berbagai aspek kerangka kerja IPEF berdasarkan kepentingan nasional kami," kata pernyataan dari Kementerian Perdagangan dan Industri India, dikutip dari Nikkei Asia.

Meski begitu, saat ditanya perihal keengganan India pada pilar perdagangan, Tai mengatakan bahwa IPEF akan mengizinkan anggota untuk bergabung dengan pilar tertentu dan bukan yang lain.

Baca Juga: Kasus TBC Terbanyak, Indonesia Berada di Bawah India dan China

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya