Fiji Antisipasi Tsunami COVID-19 Varian India

Menerapkan lockdown di seluruh negeri

Suva, IDN Times - Situasi India yang semakin parah tiap harinya akibat lonjakan kasus wabah virus COVID-19, bahkan ditemukannya varian B. 1.617 di sana menjadi ancaman bagi berbagai negara di dunia. Ancaman tersebut juga tidak dapat diremehkan oleh negara Pasifik, Fiji.

Akibatnya, Pemerintah Fiji melakukan lockdown hingga larangan berjabat tangan di seluruh negeri sebagai upaya membendung wabah tsunami virus corona varian India tersebut, setelah sebelumnya Fiji menghindari penularan selama setahun.

1. Varian baru India terdeteksi di Fiji, pemerintah antisipasi dengan melakukan lockdown

Fiji Antisipasi Tsunami COVID-19 Varian IndiaIlustrasi peta penyebaran COVID-19 di berbagai negara. (Pexels.com/Anton Uniqueton)

Pada hari Selasa (27/04/2021), ditemukan enam kasus baru yang muncul di fasilitas karantina. Padahal sebelumnya, Fiji telah berhasil menghindari penularan komunitas selama pandemi, akan tetapi pada bulan April ini muncul sebuah klaster terkait dengan fasilitas karantina oleh seorang tentara yang tertular virus dan diperburuk setelah seorang perempuan yang terjangkit virus COVID-19 menghadiri pemakaman dengan 500 orang.

Akibat peristiwa tersebut, memaksa Pemerintah Fiji mengambil langkah antisipasi dengan melakukan lockdown. Suva sebagai ibukota Fiji di lockdown, disusul dengan Nadi dan Lautoka yang menjadi kota terbesar kedua disana.

"Kita tidak bisa membiarkan mimpi buruk itu terjadi di Fiji dan masih punya waktu untuk menghentikannya, tetapi satu langkah saja salah akan menyebabkan tsunami COVID-19 yang sama seperti yang dialami oleh teman-teman kami di India, Brazil, Afrika Selatan, Inggris Raya, dan Amerika Serikat," ungkap James Fong selaku sekretaris tetap untuk layanan kesehatan dan medis Fiji, dan dikutip dari The Guardian (28/04/2021).

Baca Juga: Malaysia Tidak Gunakan Vaksin AstraZeneca untuk Vaksinasi Nasional

2. Perkembangan dan situasi terbaru COVID-19 di Fiji

Fiji Antisipasi Tsunami COVID-19 Varian IndiaIlustrasi virus COVID-19. (Unsplash.com/Martin Sanchez)

Dilansir NZ Herald pada tanggal 28 April 2021, Fiji mencatat 24 kasus penularan lokal dan 18 kasus karantina perbatasan. Lalu, terhitung sejak Maret 2020 tercatat 109 kasus COVID-19 dengan 2 kematian.

Selain perihal data angka-angka di atas, wabah komunitas di Suva dan sekitarnya memicu lockdown selama dua minggu. Berawal dari klaster yang dimulai oleh seorang tentara yang tertular virus di fasilitas karantina hingga menularkannya ke istrinya dan terekspos ke orang-orang di pemakaman. Hingga kini kasus penularan yang dibawa oleh seorang tentara yang kembali dari penempatan di luar negeri dan telah melanggar aturan karantina di mana ia bercampur satu sama lain ketika yang seharusnya mereka melakukan isolasi, berada dalam penyelidikan militer.

Dampak dari kasus tersebut pun terjadi pada perjalanan antar pulau yang dilarang, bahkan maskapai nasional Fiji Airways menangguhkan semua penerbangan penumpang, baik domestik hingga internasional. Hal ini membuat pupusnya rencana Fiji untuk membuka gelembung perjalanan bebas karantina dengan negara tetangganya, Australia dan Selandia Baru.

Seperti yang diketahui, sektor pariwisata merupakan salah satu komoditi utama dari negara Fiji dan kedua negara tersebut (Australia dan Selandia Baru), merupakan sumber utama wisatawan internasional sebelum pandemi.

3. Larangan berjabat tangan dengan penduduk setempat

Fiji Antisipasi Tsunami COVID-19 Varian IndiaIlustrasi jabat tangan. (Unsplash.com/Cytonn Photography)

Dilansir SBS News (28/04/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa, bahwa varian B. 1.617 dari virus Corona yang ditemukan pertama kali di India telah terdeteksi di lebih dari 1.200 urutan yang diunggah ke akses database terbuka GISAID (lembaga bank data yang menjadi referensi untuk data genom virus SARS COV-2), "dari setidaknya 17 negara".

Karena hal ini pula, Fiji mengambil berbagai antisipasi selain lockdown, yaitu mengeluarkan peringatan "berhenti berjabat tangan" kepada penduduk setempat. Dijelaskan oleh Pemerintah Fiji di laman Facebook resminya, "Berhentilah berjabat tangan, menyentuh, dan berpelukan. Harapan terbesar kami ada di tangan setiap orang Fiji."

Baca Juga: Kasus Harian COVID-19 Turun, Polandia Buka Sekolah Dasar Mulai 4 Mei

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya