Fix! Lockdown di Shanghai Akan Diakhiri Mulai 1 Juni

Melihat tren penurunan kasus COVID-19 di Shanghai

Jakarta, IDN Times - Otoritas di Shanghai pada Senin (30/5/2022), mengumumkan bahwa pihaknya akan mencabut aturan lockdown COVID-19 yang telah berlangsung selama dua bulan. Kebijakan itu akan diberlakukan pada 1 Juni 2022. 

Pernyataan tersebut datang saat kasus harian virus corona di Shanghai pada Minggu menunjukkan penurunan dari 170 menjadi 122 selama 24 jam sebelumnya, BBC melaporkan.

Pengumuman ini pun disambut suka cita oleh warga Shanghai, di mana sejak 28 Maret kota terbesar di China dengan populasi sekitar 25 juta tersebut harus lockdown secara bertahap guna mengekang penyebaran varian COVID-19 omicron.

Baca Juga: Shanghai Masih Lockdown, KJRI Shanghai Pantau WNI 

1. Kebijakan pascapencabutan lockdown di Shanghai

Dengan dicabutnya aturan tersebut, memungkinkan sebagian besar warga meninggalkan rumah mereka dan transportasi umum seperti bus dan kereta api dapat beroperasi kembali. Namun, warga tetap diwajibkan untuk memiliki sertifikat negatif dari tes PCR yang diambil dalam kurun waktu 72 jam apabila ingin memasuki tempat-tempat umum.

Warga juga masih diminta menggunakan masker dan tidak disarankan untuk berkumpul, selain itu pemerintah Shanghai juga menggalakan vaksinasi pada warganya.

"Saat ini, situasi epidemi di Shanghai telah dikendalikan secara efektif dan terus membaik," kata pemerintah kota, dikutip dari Kyodo News.

Sebelumnya, Shanghai telah melonggarkan beberapa peraturan di bawah kebijakan nol-COVID China, namun aturan tersebut hanya berlaku di daerah berisiko rendah, sehingga transportasi umum tetap ditutup dan sebagian besar warga hanya diperbolehkan keluar di area terbatas.

Hal tersebut pun memicu frustrasi warga karena isolasi yang berkepanjangan, serta banyak warga yang kehilangan pendapatannya, dan juga harus berjuang untuk mencukupkan makanannya.

Baca Juga: Shanghai Akhirnya Bakal Buka Lockdown pada 1 Juni  

2. Merevitalisasi ekonomi Shanghai

Fix! Lockdown di Shanghai Akan Diakhiri Mulai 1 JuniRenminbi, nama resmi mata uang China. (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Imbas lockdown bagi Shanghai yang menjadi pusat keuangan dan komersial China ini memberikan pukulan berat bagi aktivitas bisnis dan konsumen. Hal ini pun membuat Shanghai meluncurkan rencana 50 poin guna merevitalisasi ekonominya, di mana sebelum aturan lockdown diterapkan arus transaksi mencapai lebih dari ratusan miliaran dolar AS, dilansir BBC.

Berbagai langkah-langkah baru juga diterapkan, seperti mengurangi beberapa pajak untuk pembeli mobil, mempercepat penerbitan obligasi pemerintah daerah, serta mempercepat persetujuan proyek pembangunan. Adapun bantuan tambahan untuk bisnis, yakni perusahaan dapat menunda pembayaran asuransi dan sewa, dan memberikan subsidi untuk biaya utilitas.

3. Sekilas tentang lockdown di Shanghai

Fix! Lockdown di Shanghai Akan Diakhiri Mulai 1 JuniIlustrasi kota Shanghai, China. (unsplash.com/Bernd Dittrich)

Dilansir Channel News Asia, Saat kebijakan lockdown diterapkan di seluruh kota Shanghai, hal ini memicu kemarahan publik dan protes yang jarang terjadi, di mana lockdown di Shanghai juga berdampak pada rantai pasokan dan ekonomi di negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Warga pun tidak habis-habisnya mengkritik pemerintah kota atas komunikasinya selama aturan tersebut berlaku.

Semasa lockdown, transportasi ditangguhkan, perusahaan serta pabrik harus menghentikan operasi atau bekerja dari jarak jauh. Tidak hanya itu, pembuat mobil Tesla pun menangguhkan produksi pabriknya di Shanghai.

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya