Imbas Peringatan Gempa, Warga Jepang Diminta Tidak Panic Buying

Pemerintah imbau masyarakat bersiapsiaga terhadap gempa bumi

Intinya Sih...

  • Pemerintah Jepang mengimbau masyarakat untuk tidak menimbun perlengkapan bencana setelah aksi panic buying baru-baru ini.
  • Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang Jepang barat daya pada 8 Agustus, menyebabkan 14 orang terluka.
  • Badan cuaca memperingatkan bahwa gempa besar di sepanjang Palung Nankai dapat menyebabkan kehancuran yang meluas di seluruh negeri dengan goncangan hebat dan tsunami besar.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang mengimbau masyarakat untuk tidak menimbun perlengakapan bencana secara berlebihan, setelah aksi panic buying baru-baru ini. Sebab, beberapa barang telah kehabisan stok akibat lonjakan permintaan. Ini menyusul peringatan gempa besar yang dikeluarkan oleh pihak berwenang pekan ini, dilansir The Straits Times pada Sabtu (10/8/2024).

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang Jepang barat daya pada 8 Agustus, yang menyebabkan 14 orang terluka. Badan cuaca pun mengeluarkan peringatan pertama kalinya mengenai gempa bumi besar yang mungkin terjadi dalam waktu dekat di sepanjang Palung Nankai, yang membentang antara Jepang tengah dan barat daya.

Peringatan tersebut mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negeri dan mendorong sektor swasta dan publik untuk bersiap-siap menghadapi potensi bencana.

1. Aksi panic buying masyarakat, antisipasi gempa besar di Jepang

Pada Sabtu, sebuah supermarket di Tokyo memasang tanda yang bertuliskan permintaan maaf kepada pelanggan atas kekurangan produk tertentu yang dikaitkan dengan laporan media terkait gempa.

Di beberapa toko milik Cainz Corp, air, ransel berisi perlengkapan bencana, dan barang-barang untuk mencegah furnitur roboh telah terjual habis. Tren yang kuat ini telah diamati di Jepang bagian tengah, salah satu daerah yang diperkirakan akan dilanda gempa besar.

Sementara itu, produk-produk seperti air minum, toilet darurat, dan makanan kaleng menduduki peringkat teratas sebagai barang yang paling banyak dicari di situs belanja daring yang dioperasikan oleh Amazon.com Inc dan Rakuten Gorup Inc. Beberapa barang juga telah terjual habis, Kyodo News melaporkan.

2. Imbas peringatan gempa, PM Jepang batalkan kunjungan ke luar negeri

Imbas Peringatan Gempa, Warga Jepang Diminta Tidak Panic BuyingPerdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. (twitter.com/kantei)

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi menyerukan kepada masyarakat untuk bersiapsiaga terhadap gempa bumi, seraya meminta masyarakat untuk melanjutkan kembali aktivitas sehari-hari. Pernyataan tersebut diumumkan sehari setelah badan cuaca mengimbau masyarakat untuk tetap waspada selama sekitar seminggu.

Adanya peringatan gempa besar juga membuat Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida memutuskan untuk membatalkan rencana perjalanan empat harinya ke Kazakhstan, Uzbekistan, dan Mongolia. Dalam konferensi pers, Kishida mengatakan bahwa ia akan tetap berada di Jepang sebagai pejabat tertinggi yang bertanggung jawab atas manajemen krisis negara.

3. Gempa Palung Nankai dapat menyebabkan kehancuran yang meluas di Jepang

Imbas Peringatan Gempa, Warga Jepang Diminta Tidak Panic BuyingBendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Setelah gempa kuat pada Kamis yang berpusat di tepi barat Palung Nankai, badan cuaca memperingatkan bahwa gempa besar di sepanjang palung tersebut dapat menyebabkan kehancuran yang meluas di seluruh negeri dengan goncangan hebat dan tsunami besar.

Sejarah menunjukkan bahwa gempa besar di sekitar Palung Nankai terjadi setiap 100-150 tahun sekali. Sekitar 80 tahun telah berlalu sejak gempa terakhir.

Para ahli percaya bahwa gempa Palung Nankai dapat terjadi di sepanjang batas lempeng antara Teluk Suruga di Prefektur Shizuoka dan Laut Hyuganada di lepas pantai Kyushu. Mereka percaya ada peluang 70-80 persen bahwa gempa itu akan terjadi dalam tiga dekade mendatang dan berkekuatan 8 hingga 9 magnitudo, dilansir NHK News.

 

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya