Jepang Akan Turunkan Kategori COVID-19 Menjadi Influenza per 8 Mei

Kategori COVID-19 akan turun dari kelas 2 menjadi kelas 5

Jakarta, IDN Times - Jepang akan menurunkan klasifikasi COVID-19 ke kategori yang sama dengan penyakit menular umum seperti influenza musiman. Kebijakan tersebut akan efektif pada 8 Mei 2023, dilansir Kyodo News pada Kamis (26/1/2023).

Pemerintah Jepang terakhir merevisi aturan pencegahan virus corona pada Mei tahun lalu.

1. Berdampak pada penggunaan masker di dalam ruangan

Rencana penurunan kategori COVID-19 ke kelas 5, dari yang saat ini kelas 2, akan melonggarkan tindakan pembatasan dan mengurangi biaya pengobatan. Meski begitu, pemerintah akan terus menanggung biaya pengobatan untuk infeksi tersebut dan biaya vaksinasi sebagai tindakan transisi.

Selain itu, pemerintah juga dapat mencabut aturan tentang penggunaan masker di dalam ruangan jika penurunan kategori virus tersebut resmi diberlakukan.

Saat ini, di Jepang penggunaan masker di luar ruangan bukan lagi diwajibkan, namun mayoritas warga Negeri Sakura masih menggunakannya di area publik.

Baca Juga: Kapal Kargo Hongkong Tenggelam di Laut Lepas Jepang

2. Kasus COVID-19 mengalami tren penurunan

Jepang Akan Turunkan Kategori COVID-19 Menjadi Influenza per 8 MeiIlustrasi virus COVID-19. (Unsplash.com/Martin Sanchez)

Pada Kamis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jepang mengonfirmasi 5.061 kasus baru dan 25 kasus kematian karena COVID-19 di Tokyo. Penghitungan kasus harian pun turun menjadi 2.658 kasus dalam beberapa hari ini dari penurunan minggu ke minggu, NHK News melaporkan.

Lalu, untuk jumlah pasien sakit parah karena virus corona ada 34 orang, di mana mereka menggunakan ventilator atau mesin jantung-paru, ECMO.

Total nasional yang dikonfirmasi Kemenkes terkait COVID-19, yakni 59.885 kasus baru dan 410 kasus kematian pada Kamis.

3. Tentang vaksin di Jepang

Jepang Akan Turunkan Kategori COVID-19 Menjadi Influenza per 8 MeiIlustrasi suntikan dan vaksin COVID-19. (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Di hari yang sama, para ahli di panel Kemenkes melakukan pertemuan untuk mendorong pemerintah agar melanjutkan program vaksinasi COVID-19 gratis di Jepang.

Suntikan yang diberikan saat ini merupakan vaksin bivalen, yang mencakup komponen varian omicron dan strain sebelumnya. Pemberian vaksin tersebut akan berlaku hingga akhir Maret ini. Namun, para ahli dalam panel itu menyerukan agar vaksin bivalen yang ada saat ini harus terus tersedia setelah Maret. Hal ini dikarenakan tidak ada kepastian kapan virus tersebut akan bermutasi.

Mereka juga mengimbau agar orang-orang yang dalam kategori lanjut usia, orang berisiko tinggi sakit parah, serta pekerja medis menjadi kelompok yang diprioritaskan untuk mendapatkan penguat tambahan atau vaksin booster.

Untuk mereka yang masuk kategori anak-anak dan umum yang telah menerima vaksinasi pertama, diharuskan mendapatkan vaksin kedua bahkan vaksin booster mulai April.

Baca Juga: Badai Salju Jepang Renggut Nyawa, Transportasi Terganggu

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya