Korea Selatan Akan Bangun Bandara Terapung Pertama di Busan

Direncanakan akan beroperasi pada tahun 2035

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) akan membangun bandara terapung pertamanya di lepas Pulau Gadeok, pulau terbesar di Busan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel pada Selasa (26/4/2022) waktu setempat.

Dilansir Yonhap, pembangunan bandara diperkirakan akan memakan anggaran sebesar 13,7 triliun won (sekitar Rp155,89 triliun), guna menangani permintaan lalu lintas udara yang meningkat di kawasan tersebut dan untuk mencari pembangunan yang seimbang di seluruh negeri, kata kementerian pertanahan.

Diproyeksikan pembangunan bandara terapung akan dimulai pada 2025 dan mulai beroperasi pada 2035.

1. Perihal bandara terapung Busan

Kementerian tersebut menjelaskan, keputusan untuk membangun bandara dengan struktur terapung di laut mempertimbangkan polusi suara di daerah terdekat dan kemungkinan perluasan fasilitas di masa depan.

Pemerintah Korsel juga berencana untuk membuat zona perdagangan bebas di sekitar lokasi dengan tujuan untuk menjadi pusat logistik internasional.

Nantinya, fasilitas tersebut digunakan hanya untuk penerbangan internasional. Dengan adanya bandara baru di kota pelabuhan Busan tersebut, diperkirakan akan menangani sekitar 23,36 juta penumpang dan 286 ribu ton kargo pada 2065.

Lalu, dengan mempertimbangkan aksesibilitas dari kota-kota besar Korea, bandara Gimhae yang ada saat ini akan dioperasikan sebagai bandara domestik.

Baca Juga: Korea Utara Ancam Serang Seoul jika Korea Selatan Dirasa Mengancam

2. Pemerataan pembangunan di wilayah Busan dan sekitarnya

Korea Selatan Akan Bangun Bandara Terapung Pertama di BusanPresiden Korea Selatan, Moon Jae-in. (Twitter.com/moonriver365)

Pembangunan bandara akan diklasifikasikan sebagai proyek kebijakan nasional, karena kementerian berusaha memenuhi syarat guna mendapatkan pengecualian dari tinjauan kelayakan awal untuk mempercepat pembangunan.

Dalam bulan ini pun, Kementerian Keuangan Korsel akan memutuskan apakah pemerintah dapat mengabaikan peninjauan tersebut, KBS World melaporkan.

"Bandara baru Gadeok diperlukan guna mencari pembangunan nasional yang seimbang dan untuk meningkatkan wilayah Provinsi Busan, Ulsan, dan Gyeongsang Utara," kata Presiden Korsel Moon Jae-in, dikutip dari juru bicara kepresidenan, Park Kyung-mee.

Moon juga menekankan harapannya untuk peran aktif pemerintah yang akan datang, di mana bandara terapung tersebut akan menjadi fasilitas inti untuk membuat kawasan itu menjadi kota besar di kawasan Asia Timur Laut.

3. Pro dan kontra soal proyek bandara baru di Busan

Korea Selatan Akan Bangun Bandara Terapung Pertama di BusanIlustrasi Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. (unsplash.com/Pond Juprasong)

Proyek konstruksi bandara baru ini telah diusulkan pada pemerintahan Roh Moo-hyun (Presiden Korea Selatan 2003-2008). Saat itu, dia melihat peningkatan tajam pada lalu lintas udara ke dan dari Bandara Internasional Gimhae di Busan, yakni satu-satunya bandara internasional di kawasan tersebut.

Namun, dalam proses merealisasikan bandara baru ini, menuai banyak perdebatan dan telah berlangsung hampir 10 tahun.

Anggota parlemen di wilayah tersebut mengklaim bahwa rencana pemerintah pusat membutuhkan lebih banyak anggaran dan waktu. Kritikus juga mengatakan fasilitas baru dianggap tidak layak secara ekonomi dan akan berdampak negatif pada lingkungan di wilayah itu.

Baca Juga: RI-Korsel Kolaborasi Tangani Limbah Lewat Ekonomi Digital 

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya