Menhan AS, Australia, dan Jepang Gelar Pertemuan di Hawaii, Bahas Apa?

Pertemuan pertama sejak Shangri-La Dialogue pada Juni lalu

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, pada Sabtu (1/10/2022) menjamu dua mitranya, yakni Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, dan Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, di markas Komando Indo-Pasifik AS di Hawaii.

Pertemuan tersebut merupakan upaya bagi ketiga negara untuk membangun kemitraan yang sudah erat, di mana Canberra dan Tokyo merupakan sekutu terdekat bagi Washington di kawasan Indo-Pasifik. Lalu, apa saja yang dibahas oleh ketiga pemimpin pertahanan tersebut? 

1. Perkuat kerja sama pertahanan trilateral 

Pertemuan AS, Australia, dan Jepang, berupaya untuk memetakan hubungan aliansi trilateral di masa depan. Serta, memperkuat pertahanan dalam lingkup tatanan internasional yang berbasis aturan, yang saat ini menurut mereka sedang dibongkar oleh China dan Rusia.

Disebutkan bahwa selama beberapa dekade ini, ketiga negara yang memiliki nilai dan tujuan yang sama tersebut, telah bahu-membahu dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik dan di seluruh dunia.

"Tapi hari ini, visi tersebut terancam oleh negara-negara otokratis yang memberikan disinformasi dan menentang aturan internasional dan mengandalkan paksaan dan intimidasi," kata Austin, dikutip dari laman resmi Departemen Pertahanan AS.

"Kami sangat prihatin dengan perilaku China yang semakin agresif dan menggertak di Selat Taiwan dan di wilayah lain di kawasan (Indo-Pasifik) ini," Austin menambahkan.

Austin juga menyinggung perihal invasi Rusia ke Ukraina, di mana perang kejam tersebut dapat mengancam keberadaan Ukraina.

Pertemuan antara Menteri Pertahanan AS, Australia, dan Jepang yang berlangsung pada Sabtu tersebut, merupakan pertemuan pertama mereka sejak bertemu di sela-sela Shangri-La Dialogue yang berlangsung pada Juni lalu.

Baca Juga: Militer Korsel: Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik di Laut Timur

2. Meningkatnya pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik

Menhan AS, Australia, dan Jepang Gelar Pertemuan di Hawaii, Bahas Apa?Ilustrasi peta Tiongkok. (Unsplash.com/Liam Read)

Ketiga negara tersebut juga sepakat untuk memperluas kerja sama pertahanan trilateral, termasuk memperluas latihan militer pasukan mereka, memfasilitasi kerja sama dalam peralatan pertahanan, teknologi, dan pengumpulan informasi.

Mereka juga sepakat untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan hukum internasional.

Dalam pertemuan tersebut juga, pihak Jepang menyatakan keprihatinannya terhadap pengaruh China yang semakin besar. "Hari ini, komunitas internasional dihadapkan pada lingkungan keamanan yang keras akibat perubahan status sepihak China dengan kekerasan di Laut China Selatan dan Laut China Timur," kata Hamada.

Hal ini terjadi mengingat semakin agresifnya China di kawasan, di mana meningkatnya pengaruh Negeri Tirai Bambu atas negara-negara di Kepulauan Pasifik, seperti Kepulauan Solomon.

Selain itu, China juga telah melakukan latihan militer skala besar sebagai respons atas kunjungan Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus lalu. Seperti yang diketahui, bagi China, Taiwan merupakan provinsi yang memisahkan diri, yang akan dipersatukan kembali dengan daratan, bahkan dengan paksaan jika perlu.

3. Jepang berencana merevisi Strategi Keamanan Nasionalnya

Menhan AS, Australia, dan Jepang Gelar Pertemuan di Hawaii, Bahas Apa?Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Saat ini, Pemerintah Jepang berencana untuk memperbarui Strategi Keamanan Nasional dan dua program pertahanan lainnya pada akhir tahun. Tujuan revisi tersebut guna menghadapi situasi keamanan yang berubah-ubah, seperti tindakan dan strategi China, Korea Utara, dan Rusia, Kyodo News melaporkan.

Nantinya, perubahan tersebut akan menjadi perubahan pertama Jepang terhadap pedoman kebijakan keamanan dan diplomasi jangka panjangnya sejak diadopsi pada tahun 2013.

Pembaruan tentang kebijakan keamanan, akan berdampak pada pengeluaran pertahanan Jepang, yang di mana menurut Hamada akan meningkat secara substansial, dikutip dari NHK News.

Baca Juga: Norwegia Larang Masuk Turis Rusia ke Negaranya

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya