Paus Fransiskus Akan Kunjungi Mongolia, Bawa Misi Perdamaian

Mongolia diapit China-Rusia

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan ke Mongolia pada musim panas ini, atas undangan presiden dan para pemimpin Katolik negara itu. Lawatan tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada 31 Agustus - 4 September 2023.

Hal tersebut diumumkan oleh Juru Bicara Vatikan Matteo Bruni dalam sebuah pernyataan singkat pada Sabtu (3/6/2023). Dia juga mengatakan, bahwa rincian perjalanan akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan.

Baca Juga: Paus Fransiskus Singgung Situasi di Israel-Palestina dalam Misa Paskah

1. Menjadi Paus pertama yang mengunjungi Mongolia

Perjalanan Fransiskus ke Mongolia akan menjadi kunjungan pertama bagi seorang Paus. Di sana, dia akan melayani komunitas Katolik minoritas di Mongolia. Hal itu adalah bagian dari fokusnya untuk menarik perhatian orang-orang dan masalah-masalah, yang menurutnya, tak tersentuh pengaruh utama gereja.

Dari sekitar 3,3 juta populasi di Mongolia, sekitar 1.300 di antaranya merupakan umat Katolik terbaptis, kata kantor berita kegiatan misionaris Vatikan, Fides.

Menurut data dari Departemen Luar Negeri AS, ada sekitar 60 persen dari populasi yang mengklaim dirinya beragama, sisanya tidak memiliki identitas agama. Jika dirinci, 87,1 persen mengidentifikasi sebagai Buddha, 5,4 persen sebagai muslim, 4,2 persen sebagai Shamanist, 2,2 persen sebagai Kristen, dan 1,1 persen sebagai pengikut agama lain, dikutip dari Reuters.

Kendati jumlah umat Katolik di Mongolia berada pada jumlah yang lebih kecil dari gereja paroki di banyak negara, namun negara ini dianggap penting bagi Vatikan.

Baca Juga: Mongolia Buka Perbatasan bagi Warga Rusia Menolak Mobilisasi Militer

2. Mongolia dan misi Paus Fransiskus

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Mongolia, Bawa Misi PerdamaianIlustrasi bendera Mongolia. (pixabay.com/jorono)

AP News melaporkan, kunjungan Paus Fransiskus dinilai akan mengandung unsur geopolitik. Hal ini mengingat letak geografis Mongolia yang terkurung daratan karena berada di antara Rusia dan China. Fransiskus mencoba mengambil jalur diplomatik dalam hubungannya dengan kedua negara itu.

Dengan Moskow, Fransiskus sedang berupaya untuk menyerukan perdamaian. Dia mendorong Rusia dan Ukraina untuk mengambil jalur negosiasi guna mengakhiri perang yang berkobar sejak Februari tahun lalu.

Dengan Beijing, Vatikan berusaha memperbaiki situasi umat Katolik di negara komunis itu. Baru-baru ini, China dilaporkan telah melakukan penunjukkan seorang Uskup tanpa persetujuan dari Vatikan sebagai pusat Katolik dunia. Tindakan Beijing tersebut pun dianggap sebagai sebuah pelanggaran kesepakatan, terkait penunjukan Uskup maupun Kardinal yang ditandatangani pada 2018 lalu.

Baca Juga: Paus Ungkap Vatikan Terlibat Misi Perdamaian di Ukraina 

3. Perihal jadwal lawatan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Mongolia, Bawa Misi PerdamaianPaus Fransiskus saat mengunjungi Kinshasa, Republik Demokratik Kongo pada 31 Januari 2023. (instagram.com/Pope Francis)

Pada Agustus 2022, Fransiskus menunjuk Uskup Agung Giorgio Marengo sebagai Kardinal pertama yang ditugaskan di Mongolia. Disana, Marengo menjadi administrator Gereja Katolik.

Saat kunjungan Marengo ke Roma bulan lalu, dia bertemu dengan Paus Fransiskus guna membahas lawatan ke Mongolia. Fransiskus pertama kali berbicara tentang kemungkinan kunjungannya ke negara tersebut, yakni pada Februari saat berbicara dengan wartawan dari turnya ke Afrika.

Sebelum bertolak ke Mongolia, Fransiskus berencana untuk mengunjungi Portugal pada 2-6 Agustus guna menghadiri Hari Pemuda di Lisbon. Dia juga direncanakan mengunjungi India pada 2024.

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya