PBB Gelar Forum Kesetaraan Generasi di Paris

Pertemuan global untuk kesetaraan gender

Paris, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar Forum Kesetaraan Generasi di Paris yang akan berlangsung dari tanggal 30 Juni hingga 2 Juli 2021.

Pertemuan global ini bertujuan untuk mempercepat jalan menuju kesetaraan gender dan memobilisasi jutaan dolar untuk mencapai tujuan yang telah lama dicari dengan cepat.

Lalu, apa saja yang akan di bahas dalam konferensi internasional tersebut?

1. Pembukaan Forum Kesetaraan Generasi akan berlangsung di Istana Elysee dan sambutan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron

PBB Gelar Forum Kesetaraan Generasi di ParisPresiden Prancis, Emmanuel Macron. (Instagram.com/ emmanuelmacron)

Forum Kesetaraan Generasi yang diselenggarakan oleh PBB dan diprakarsai melalui UN Women yang diketuai bersama oleh Pemerintah Prancis dan Meksiko, menggelar pertemuan globalnya di kota Paris, Prancis. Forum ini merupakan momen sekali dalam satu generasi untuk memajukan kesetaraan gender global.

Forum tersebut menandai peringatan 25 tahun Konferensi Perempuan yang dibuat di Beijing pada tahun 1995, yang mana telah ditunda dari tahun lalu karena pandemi COVID-19 dan sebagian besar akan diadakan secara virtual karena dampak global virus corona yang berkelanjutan. 

Forum ini merupakan rangkaian dari forum yang dimulai di Mexico City pada bulan Maret dan puncaknya di Paris dari tanggal 30 Juni-2 Juli 2021, dikutip dari unwomen.org.

Pembukaan Forum Kesetaraan Generasi akan berlangsung di Istana Elysee, mencakup sambutan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, presiden Afrika Selatan dan Argentina, serta Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang akan berbicara secara virtual.

Selain itu hadir pula kepala negara dan kepala pemerintahan yang mewakili Tunisia, Swedia, Finlandia, Kenya, Kanada, Republik Kongo, dan negara-negara lain. Juga akan ada lebih dari 250 delegasi dari seluruh dunia yang mewakili organisasi regional, organisasi internasional dan sektor swasta, dikutip dari The Korea Herald.

2. Kurangnya dana dalam program-program kesetaraan gender

PBB Gelar Forum Kesetaraan Generasi di ParisDirektur Eksekutif UN Women, Phumzile Mlambo-Ngcuka. (Instagram.com/phumzilemlambongcuka)

Baca Juga: Dolan di Disneyland Paris, Pengunjung Dilarang Peluk Mickey Mouse  

Dilansir AP News, Phumzile Mlambo-Ngcuka selaku Direktur Eksekutif UN Women, mengatakan bahwa kekurangan dana untuk program-program perempuan dan lambatnya implementasi 150 platform untuk mencapai kesetaraan gender yang diadopsi oleh negara-negara dunia di Beijing pada tahun 1995, yang mana meninggalkan banyak perempuan dalam situasi di mana mereka tidak akan pernah benar-benar menyadari potensi mereka yang sebenarnya dan sepenuhnya.

Forum yang berlangsung selama tiga hari ini adalah menangani dan mendanai semua bidang di mana perempuan telah "short changed", di mana adanya pernikahan paksa, kekerasan berbasis gender, meninggalkan sekolah, mengalami dampak buruk perubahan iklim, mencoba memecahkan hambatan yang dihadapi oleh perempuan dan kaum minoritas dalam berkarir, kehilangan inovasi dan teknologi, dan memastikan hak dan kesehatan seksual dan reproduksi mereka.

3. Perempuan dalam krisis kesehatan global, pandemi COVID-19

PBB Gelar Forum Kesetaraan Generasi di ParisIlustrasi virus COVID-19. (Unsplash.com/Martin Sanchez)

Adanya pandemi COVID-19 yang mengancam untuk membalikkan kemajuan global dalam kesetaraan gender, membuat Forum Kesetaraan Generasi di Paris ini bertujuan untuk menegaskan investasi, program, dan kebijakan kesetaraan gender yang berani dan memulai perjalanan aksi 5 tahun yang berdasarkan pada 'Rencana Percepatan Global untuk Kesetaraan Gender' yang akan diluncurkan di forum. Kepala negara dan pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil, pemuda, dan sektor swasta akan berkumpul untuk membuat komitmen nyata untuk mempercepat perubahan transformatif, seperti yang dilansir unwomen.org.

Pada konferensi tersebut, akan mengumumkan hari baru untuk badan PBB termasuk kontribusi besar yang akan mengubah UN Women 'menjadi koordinator sejati agenda perempuan di dunia'. Tidak hanya itu, seperti yang dikatakan Mlambo-Ngcuka bahwa agenda perempuan akan menerima investasi dari Bank Dunia, Gates Foundation, dari pemerintah, Ford Foundation, sektor swasta termasuk Salesforce, "dan kontributor sangat penting lainnya... yang akan membantu kami untuk mendorong agenda ke depan," ungkapnya dan dilansir dari AP News

Investasi sangat dibutuhkan sekarang karena COVID-19 telah mempengaruhi perempuan secara tidak proporsional, di mana dua pertiga dari mereka yang kehilangan pekerjaan karena pandemi adalah perempuan, dan banyak yang berada di sektor informal tanpa tabungan atau dukungan, "Memasukkan perempuan ke dalam angkatan kerja adalah salah satu dorongan besar yang kami miliki dalam 25 tahun terakhir. Kami masih tidak berada di tempat yang kami inginkan dan butuhkanm tetapi kamu tetap berusaha," Mlambo-Ngcuka menambahkan.

Pendidikan anak perempuan juga meningkat secara dramatis dalam 25 tahun terakhir dan membuat kemajuan sampai pandemi memaksa anak perempuan untuk putus sekolah. Hal ini membuat UN Women bertekad untuk mendapatkan gadis-gadis itu kembali di mana pun mereka berada dan membawa mereka kembali ke sekolah, bahkan jika mereka hamil selama COVID-19 karena seks non-konsensual. Menyelamatkan mereka dari hal tersebut dan membuat mereka selamat dan melanjutkan pendidikan mereka.

Mlambo-Ngcuka berharap pada tahun 2030 kita akan memiliki beberapa negara yang hampir mencapai kesetaraan gender, dan dengan mendorong lebih keras lagi, bisa mencapai kesetaraan gender pada tahun 2050.

Baca Juga: Disneyland Paris Dibuka Lagi, Dilarang Selfie Memeluk Mickey Mouse

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya