PM Jepang akan Promosikan Rencana Baru Strategi Indo-Pasifik di India
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida akan mengumumkan rencana baru untuk mempromosikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka (FOIP). Tokyo juga akan menguraikan rencananya untuk memperluas dukungan bagi negara-negara berkembang.
Hal ini disampaikan oleh Ono Hikariko, Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri Jepang pada Rabu (15/3/2023). Kishida dijadwalkan akan mengumumkan strategi baru tersebut dalam sebuah pidato selama lawatannya ke India.
1. Kishida akan bertemu dengan Modi
Dilansir Kyodo News, Kishida akan menyambangi India selama tiga hari, terhitung mulai Minggu (19/3/2023). Dalam lawatannya, Kishida akan mempromosikan visi kebijakan luar negeri Tokyo, yakni kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Nantinya, Kishida akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan PM India Narendra Modi. India saat ini bertindak sebagai presidensi kelompok ekonomi G-20.
Tokyo tertarik untuk memperdalam hubungan dengan New Delhi karena menganggap negara yang berada di Asia Selatan tersebut memainkan peran kunci sebagai 'Global South', yakni sebuah istilah yang secara kolektif mengacu pada negara-negara berkembang, dikutip dari NHK News.
Bagi Tokyo, India merupakan negara demokrasi yang berpikiran sama yang dapat membantu mewujudkan visi Indo-Pasifik dan menyeimbangkan China yang dipimpin komunis.
Baca Juga: Korut Tembakkan Rudal Jelang Pertemuan Pemimpin Jepang-Korsel
2. Komitmen bersama antara Jepang-India
Editor’s picks
Kishida ingin meningkatkan kerja sama dengan negara-negara berkembang Global South, sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka berdasarkan tatanan internasional berbasis aturan hukum.
Implementasi visi tersebut akan mencakup penyediaan peralatan non-militer, serta perluasan bantuan infrastruktur ke negara-negara berkembang di kawasan tersebut.
Selain itu, Negeri Sakura akan memperkuat kemampuan keamanan negara-negara mitra, seperti peningkatan lebih lanjut dalam kemampuan peringatan dan pengawasan maritim negara ASEAN, yang akan dicapai melalui peralatan dan pelatihan dari Jepang.
Tokyo dan New Delhi juga akan bekerja sama untuk terlibat dalam pengembangan pelabuhan dan infrastruktur lainnya di Asia dan Afrika, Yomiuri Shimbun melaporkan.
Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan situasi internasional yang semakin kompleks, terutama ditengah ancaman dari pembangunan militer dan ekspansi maritim China di Laut China Selatan yang semakin agresif.
Jepang dan India sendiri tergabung dalam kemitraan diplomatik bersama Amerika Serikat (AS) dan Australia, yang dikenal dengan nama Quadrilateral Security Dialogue atau Quad. Salah satu komitmen dari kerangka kerja keamanan empat arah tersebut adalah mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, inklusif, dan tangguh.
3. Visi Indo-Pasifik Jepang diprakarsai oleh Shinzo Abe
Pada lawatannya ke India, Jepang berusaha untuk mendorong cetak biru, seperti yang dianjurkan oleh PM Jepang sebelumnya, yakni mendiang Shinzo Abe.
Untuk diketahui, Abe merupakan pelopor dari visi Indo-Pasifik yang saat itu diusulkan oleh Abe pada 2016 silam. Visi tersebut diharapkan dapat menyatukan berbagai negara, termasuk Australia, Eropa, India, dan AS.
Pada Juni tahun lalu di Singapura, Jepang telah mengumumkan bahwa pihaknya akan merumuskan rencana baru untuk strategi Indo-Pasifik pada tahun ini.
Baca Juga: Bukan dari Italia, Ini Asal-usul Spageti Napolitan Asal Jepang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.