Protes Nuklir Fukushima, Mahasiswa Korsel Ramai-Ramai Cukur Rambut 

Jepang berencana membuang limbah radioaktif ke laut

Seoul, IDN Times - Selasa, 20 April 2021, sebanyak lebih dari 30 mahasiswa Korea Selatan melakukan aksi cukur rambut di depan kedutaan besar (kedubes) Jepang di Seoul. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap keputusan pemerintah Jepang yang berencana akan membuang air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut. Bagaimana kronologinya?

1. Berawal dari keputusan Jepang untuk melepaskan 1 juta ton air limbah radioaktif ke laut

Protes Nuklir Fukushima, Mahasiswa Korsel Ramai-Ramai Cukur Rambut Ilustrasi energi nuklir. (Unsplash.com/Thomas Millot)

Dilansir The Guardian pada tanggal 13 April 2021, dari hasil pertemuan PM Yoshihide Suga dengan para menteri memutuskan untuk melepaskan air ke Samudera Pasifik merupakan pilihan "paling realistis" dan "tidak dapat dielakkan guna mencapai pemulihan Fukushima." 

PM Suga mengatakan pada wartawan bahwa, "Pemerintah Jepang telah menyusun kebijakan dasar untuk melepaskan air olahan ke laut, setelah memastikan tingkat keamanan air, dan sementara pemerintah mengambil tindakan menyeluruh untuk mencegah kerusakan reputasi."

Selain itu, menurut operator pabrik Tokyo Electric Power (Tepco) dan pejabat pemerintah mengatakan bahwa, kandungan tritium dari bahan radioaktif yang tidak berbahaya dalam jumlah kecil, tidak dapat dikeluarkan dari air, akan tetapi kandungan radionuklida dapat dikurangi hingga ke tingkat yang diizinkan untuk dilepaskan. Proses pengerjaan untuk melepaskan air yang diencerkan ini akan dimulai dalam waktu sekitar dua tahun dan diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun.

Baca Juga: Greta Thunberg Kecam Kesenjangan Vaksin Antara Negara Kaya dan Miskin 

2. Aksi mencukur rambut di depan kedubes Jepang sebagai bentuk protes

Protes Nuklir Fukushima, Mahasiswa Korsel Ramai-Ramai Cukur Rambut Ilustrasi cukur rambut. (Unsplash.com/Jonathan Cooper)

Para mahasiwa Korea Selatan yang melakukan unjuk rasa dengan mencukur rambut di depan kedubes Jepang di kota Seoul. Dilansir dari The Asahi Shimbun (20/04/2021), mereka yang berunjuk rasa, membungkus diri mereka dengan lembaran kain pelindung yang bertuliskan pesan-pesan yang mengutuk rencana Jepang dan menyerukan untuk dibatalkan. 

Salah satu pesan tersebut bertuliskan: "Pemerintah Jepang harus segera membatalkan rencana untuk melepaskan air yang terkontaminasi."

Walaupun pihak kepolisian setempat secara berkala telah membubarkan kerumunan, akan tetapi tidak menghentikan para pengunjuk rasa yang meneriakkan dan memegang poster pada kegiatan tersebut. Seperti yang diketahui, terdapat larangan antipandemi pada pertemuan yang lebih besar dari 10 orang.

3. Tidak hanya dikecam oleh mahasiswa Korsel, juga berbagai kalangan mulai dari penduduk lokal Fukushima, negara tetangga hingga organisasi lingkungan dunia

Protes Nuklir Fukushima, Mahasiswa Korsel Ramai-Ramai Cukur Rambut Ilustrasi aktivis lingkungan. (Unsplash.com/Mika Baumeister)

Keputusan Jepang ini tidak hanya dikecam oleh berbagai pihak di Korea Selatan, tetapi juga penduduk lokal Fukushima dalam hal ini para komunitas nelayan lokal, negara tetangga, seperti China hingga organisasi internasional, Greenpeace

Walaupun terdapat kontra terhadap keputusan tersebut, akan tetapi terdapat juga pihak yang pro terhadap keputusan Jepang itu. Amerika Serikat (AS) melalui Menteri Luar Negerinya, Antony Blinken di Twitter, mengatakan bahwa: "Kami berterima kasih kepada Jepang atas upaya transparannya dalam keputusannya untuk membuang air olahan dari Fukushima Daiichi."

Dilansir BBC (13/04/2021), pihak Badan Energi Atom Internasional, mendukung rencana Jepang untuk memproses air limbah yang nantinya aman untuk dilepaskan ke laut setelah diproses dengan menghilangkan hampir semua elemen radioaktif. Pembuangan air limbah dengan proses tersebut serupa dengan pembangkit nuklir di seluruh dunia.

Baca Juga: Darnella Frazier, Remaja yang Filmkan Pembunuhan George Floyd

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya