Protes Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe, Pria Jepang Nekat Bakar Diri

Pemakaman diperkirakan menelan biaya Rp172 miliar

Jakarta, IDN Times - Seorang pria berusia 70-an tahun membakar dirinya sendiri di jalan dekat kantor perdana menteri Jepang di Tokyo pada Rabu (21/9/2022). Ia melakukan hal itu sebagai protes terhadap rencana pemakaman kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, yang akan berlangsung pekan depan.

Dilansir Kyodo News, polisi menemukan sebuah catatan di tempat kejadian yang berbunyi, "saya pribadi sangat menentang pemakaman kenegaraan."

Polisi juga mengatakan bahwa pria tersebut telah menyiram dirinya dengan minyak dan membakar dirinya sendiri.

1. Kronologi kejadian pria yang membakar dirinya

Pria tersebut dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sadar, meski begitu dia masih dirawat karena luka bakar di seluruh tubuhnya, Asahi Shimbun melaporkan.

Polisi Tokyo menerima panggilan darurat sekitar pukul 06:50 pagi waktu setempat, yang melaporkan bahwa seseorang telah membakar diri di Distrik Kasumigaseki Tokyo. Kasumigaseki merupakan lokasi di mana sebagian besar kementerian pemerintah Jepang dan gedung Diet berada.

Setelah insiden tersebut, dilaporkan bahwa tidak ada kerusakan pada salah satu bangunan di dekatnya. Polisi juga sedang menyelidiki insiden itu termasuk catatan tulisan tangan yang ditinggalkan di tempat kejadian, dikutip dari NHK News.

Baca Juga: Jepang Akan Gelar Pemakaman Kenegaraan untuk Shinzo Abe 

2. Insiden terjadi menjelang pemakaman Shinzo Abe pekan depan

Protes Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe, Pria Jepang Nekat Bakar DiriMantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. (twitter.com/AbeShinzo)

Insiden tersebut terjadi saat polisi memperketat keamanan menjelang pemakaman kenegaraan Shinzo Abe, yang dijadwalkan pada 27 September 2022 di Nippon Budokan Hall, Tokyo.

Abe ditembak pada 8 Juli saat berusia 67 tahun oleh seorang pria bersenjata. Saat itu, Abe sedang dalam kampanye untuk partai politiknya.

Tersangka penembakan mengatakan bahwa Gereja Unifikasi telah menyebabkan ibunya menderita kerugian finansial. Dia juga yakin bahwa Abe telah mendukung Gereja Unifikasi.

Pembunuhan perdana menteri terlama sepanjang sejarah Jepang tersebut menuai kecaman internasional dan mengejutkan Jepang. Hal ini mengingat Jepang dikenal sebagai negara yang minim catatan kekerasan politik dan kejahatan senjata.

3. Kontroversi di Jepang perihal pemakaman Shinzo Abe

Protes Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe, Pria Jepang Nekat Bakar DiriBendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Penentangan publik terhadap pemakaman kenegaraan Abe telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa mayoritas pemilih menentang dan tidak senang dengan pengeluaran tersebut. Mereka yang menentang mengatakan bahwa Abe tidak layak mendapatkan upacara yang didanai pembayar pajak.

Selain itu, penenantangan juga karena hubungan yang meragukan antara anggota parlemen Partai Demokrat Liberal dan Gereja Unifikasi, yang didirikan di Korea Selatan pada 1954, di mana dicap sebagai aliran sesat oleh para kritikus. Hal ini mendapat sorotan tajam setelah kematian Abe.

Dikutip dari BBC, Pemakaman kenegaraan bukanlah praktik yang mapan di Jepang. Selain itu, pengunjuk rasa mengatakan mereka membenci penggunaan dana publik pada acara yang diperkirakan menelan biaya sekitar 1,65 miliar yen (sekitar Rp172 milyar).

Baca Juga: Penghormatan Terakhir Jepang untuk Eks PM Shinzo Abe  

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya