Erdogan Puji Kesuksesan Indonesia di KTT G20, Apa Saja Pesannya?

Hasil kesepakatan G20 yang efektif dan solutif

Jakarta, IDN Times – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang dianggap sukses sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

“Terima kasih Indonesia yang telah sukses menyelenggarakan KTT G20. Saya juga terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah menjadi tuan rumah yang baik dan memberikan sambutan  luar biasa,” ungkap Presiden Erdogan dalam konferensi pers di media center, BICC Westin, Nusa Dua Bali, Rabu (16/11/2022).

Erdogan bukan hanya memuji penyelenggaran KTT G20 yang terbilang sukses, tapi juga kemampuan Indonesia mendatangkan banyak kepala negara dan ketua lembaga internasional.

Baca Juga: Erdogan Tiba di Bali untuk Hadiri KTT G20 

1. Anggota G20 berhasil menjalankan kepemimpinan menghadapi tantangan global

Erdogan Puji Kesuksesan Indonesia di KTT G20, Apa Saja Pesannya?Presiden Joko Widodo (tengah) disaksikan Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi (kiri) dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni (kanan) membuka secara resmi KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra)

Presiden Erdogan mengatakan, anggota G20 berhasil menjalankan peran tantangan global yang sedang dihadapi oleh semua negara. Ia percaya negara-negara yang tergabung dalam G20 mampu mengatasi krisis ekonomi dengan pendekatan yang efektif dan solutif dari hasil kesepakatan G20.

“Kami membuahkan kesepakatan bersama dengan penekanan dalam bidang global health (kesehatan global), food security (keamanan pangan) dan effective migration management (manajemen migrasi yang efektif),” ujar dia.

Erdogan menambahkan, Turki terlibat secara aktif pada setiap agenda dan pertemuan di tingkat menteri dalam rangkaian KTT G20. Bahkan, negaranya selalu berkontribusi dalam menyampaikan pandangan-pandangan secara aktif disetiap pertemuan.

Baca Juga: Jokowi-Erdogan Diskusi Solusi Damai Konflik Ukraina-Rusia di Sela G20 

2. Penderitaan dunia dimulai dengan pandemik hingga konflik antar negara

Erdogan Puji Kesuksesan Indonesia di KTT G20, Apa Saja Pesannya?Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia pun menyinggung soal dunia yang telah mengalami penderitaan selama tiga tahun terakhir akibat dilanda pandemik dan bertumbuh buruk dengan adanya konflik antarnegara dan meningkatnya ketegangan di kawasan regional.

“Ini mengakibatkan terganggunya supply chain dan terjadinya kerawanan pangan. Juga tingginya angka inflasi dan resesi ekonomi. Jika hal ini tidak bisa diatasi maka dunia akan semakin terpuruk,” tutur Erdogan.

Mengenai konflik antara Rusia dan ukraina, dia mengatakan pihaknya bersama PBB berhasil menjadi mediator dan berhasil menghadirkan semua yang terlibat konflik dalam satu meja. Hasilnya, Rusia dan Ukraina menyepakati pembukaan blokade Rusia di pelabuhan Ukraina terdapat 11 juta ton biji gandum yang terdistribusi di dunia.

Selain itu, pihaknya juga membahas kemungkinan ekspor pupuk dan amonia dari pelabuhan Ukraina bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Mantap! RI Kecipratan Investasi Rp125 Triliun dari KTT G20

3. Komitmen Turki sejak menjadi tuan rumah G20 2015

Erdogan Puji Kesuksesan Indonesia di KTT G20, Apa Saja Pesannya?Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam acara G20 di Bali pada Rabu (16/11/2022). (youtube.com/Kominfo TV)

Menyoal keamanan pangan, Erdogan mengatakan, ketika Turki menjadi tuan rumah G20 pada 2015, pihaknya berkomitmen untuk mengurangi food waste (limbah makanan) serta menginisiasi zero waste project. Dia percaya proyek ini tidak hanya mengurangi polusi lingkungan namun juga dapat merespons isu bahwa limbah makanan menjadi permasalahan global.

Mengenai topik seputar kesehatan, Turki memberikan pandangan-pandangan terkait arsitektur kesehatan global dan menekankan solidaritas internasional. Dia mencontohkan apa yang dilakukan Turki untuk membantu negara-negara di Afrika.

Turki juga berbagi pengalaman dengan berbagai negara mengenai kesuksesan pembangunan infrastruktur kesehatan yang dimulai sejak 20 tahun lalu. Secara total, Turki memiliki 264 ribu ranjang rumah sakit dan lebih dari satu juta orang tenaga kesehatan profesional.

“Kami salah satu dari negara yang memproduksi vaksin. Kami ingin menunjukkan ke dunia Turki dapat menjadi brand dalam bidang kesehatan,” jelas Erdogan.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Erdogan berterima kasih kepada semua negara yang memberikan dukungan agar Turki segera pulih setelah serangan terorisme di Instanbul yang mengakibatkan meninggalnya dua orang anak.

“Tidak ada tempat bagi terorisme di negara kami atau kawasan. Kami akan meneruskan terus upaya untuk menghapus terorisme,” ujarnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya