Afghanistan Dikuasai Taliban, Perempuan Menghilang dari Jalanan Kabul

Perempuan Afghanistan hidup ketakutan di bawah Taliban

Jakarta, IDN Times - Jalanan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, sekilas tampak tak berubah dan tetap sibuk, sejak wilayah itu dikuasai Taliban. Orang-orang masih terlihat berlalu-lalang, penjaga toko mengatur barang dagangan mereka yang berwarna-warni, dan polisi mengarahkan lalu lintas.

Namun, jika diperhatikan dengan cermat, ada satu perubahan besar yang terjadi di jalanan kota terbesar di Afghanistan tersebut, yaitu 'hilangnya' para perempuan dari jalanan.

CNN melaporkan bahwa sejak Taliban mengambil alih Ibu Kota Afghanistan itu pada Minggu (15/8/2021), sebagian besar perempuan menjadi lebih sering tinggal di dalam rumah.

Baca Juga: Taliban Kuasai Kabul, PBB Ingatkan Ancaman Kelaparan dan Gizi Buruk

1. Perempuan Afghanistan ketakutan pada Taliban

Afghanistan Dikuasai Taliban, Perempuan Menghilang dari Jalanan KabulANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz

Sejak kehadiran Taliban, jauh lebih sedikit perempuan yang berkeliaran di jalanan, dibandingkan beberapa hari lalu. Mereka yang berani menghadapi dunia luar cenderung berpakaian lebih konservatif dari sebelumnya, wajah mereka sering ditutupi niqab atau cadar.

Laporan menyebut kejadian ini dipicu rasa takut atas kelompok Taliban di antara para perempuan Afghanistan, meski Taliban telah berulang kali menyatakan bahwa hak-hak perempuan akan dilindungi di bawah kekuasaan mereka.

2. Perempuan cemas akan masa depan di bawah Taliban

Afghanistan Dikuasai Taliban, Perempuan Menghilang dari Jalanan KabulUnplash.com/mhrezaa

Banyak perempuan terpelajar dan tak kenal takut yang telah menghabiskan dekade terakhir membangun karier mereka, menjadi putus asa mencari jalan keluar. Mereka khawatir mereka mungkin menjadi sasaran Taliban.

“Saya sedang memikirkan masa depan saya, putri-putri saya, apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka membunuh saya--dua anak perempuan tanpa seorang ibu,” kata seorang perempuan kepada CNN.

Perempuan yang tidak disebutkan namanya oleh CNN karena alasan keamanan itu bekerja di sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional. Dia mengatakan telah menghabiskan berhari-hari memohon bantuan kepada LSM-LSM tersebut, tetapi tidak ada yang menanggapi.

“Tidak mudah... memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman bekerja dengan [organisasi] internasional dan tidak satu pun dari mereka membantu saya,” katanya.

Baca Juga: Janji Taliban: Burqa Tidak Wajib dan Perempuan Boleh Kuliah

3. Ketakutan meliputi segalanya

Afghanistan Dikuasai Taliban, Perempuan Menghilang dari Jalanan KabulWarga berusaha menuju Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC/djo

Namun di lain sisi, kehadiran Taliban justru membawa keuntungan. Salah satu pemilik toko pakaian di Kabul mengatakan pengambilalihan Taliban telah menyebabkan peningkatan bisnisnya. Dia mengatakan kepada CNN bahwa dia telah menjual banyak burqa dalam beberapa hari terakhir.

Burqa, pakaian yang menutupi tubuh dari kepala sampai kaki dan hampir seluruh wajah, adalah pakaian wajib bagi perempuan ketika Taliban terakhir memerintah di Afghanistan pada 1990-an.

Namun burqa telah menjadi pemandangan yang kurang umum di Kabul selama dua dekade terakhir. Tetapi akibat kehadiran Taliban, peningkatan penjualan burqa terjadi.

Penjaga toko itu mengatakan pelanggannya yang sebagian besar pria, ketakutan. Mereka membeli untuk istrinya, anak perempuan, dan perempuan yang ada di sekitar mereka, karena merasa bahwa mulai sekarang, mengenakan burqa mungkin jadi satu-satunya cara bagi perempuan untuk tetap aman di jalanan.

Meski demikian, Taliban telah bersikeras bahwa kehidupan harus berjalan seperti biasa. Mereka juga telah memberitahu pekerja pemerintah untuk kembali bekerja.

Para pemimpin kelompok itu bersikeras tidak ada bahaya bagi harta, kehormatan, dan kehidupan warga Afghanistan, serta mereka telah mengatakan kepada para pejuang mereka untuk tidak memasuki rumah orang atau menyita mobil mereka.

Namun, janji saja tidak cukup untuk meredakan kekhawatiran orang-orang Afghanistan, terutama kaum perempuan, sebab para pejuang Taliban bersenjata lengkap ketika berpatroli di pusat Kota Kabul.

Topik:

  • Rochmanudin
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya