Angka Kelahiran di China Turun ke Rekor Terendah pada 2021

Angka kelahiran tahun 2021 di China terendah sejak 1949

Jakarta, IDN Times – Angka kelahiran di China turun ke rekor terendah pada 2021. Menurut data Biro Statistik Nasional, Senin (17/1/2021), kelahiran di China berada di 7,52 per 1.000 orang pada tahun lalu.

Dengan adanya tren penurunan angka kelahiran, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping tersebut mulai mengizinkan pasangan memiliki hingga tiga anak.

Baca Juga: 10 Negara ini Punya Populasi Penduduk Paling Sedikit di Dunia

1. Kebijakan satu anak China

Angka Kelahiran di China Turun ke Rekor Terendah pada 2021Ilustrasi COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Sebelumnya, China menerapkan kebijakan satu anak, yang berarti hanya mengizinkan setiap pasangan memiliki satu orang anak saja. Namun, setelah diterapkan selama puluhan tahun, pemerintah membatalkan kebijakan itu pada tahun 2016.

Setelahnya, pemerintah China mengganti kebijakan itu dengan mengizinkan dua anak per keluarga. Kebijakan ini diterapkan untuk mencoba menghindari risiko ekonomi dari populasi yang menua dengan cepat.

Tetapi, biaya hidup perkotaan yang tinggi telah membuat banyak pasangan memilih untuk tidak memiliki lebih banyak anak.

2. Terendah sejak 1949

Angka Kelahiran di China Turun ke Rekor Terendah pada 2021(Presiden Tiongkok Xi Jinping menemui warga untuk kali pertama) www.twitter.com/@CCTV

Dikutip dari Channel News Asia, angka kelahiran di China pada 2021 adalah yang terendah sejak 1949, ketika biro statistik mulai mengumpulkan data.

Data juga menunjukkan tingkat pertumbuhan alami populasi China, yang tidak termasuk migrasi, hanya 0,034 persen untuk tahun 2021. Angka tersebut terendah sejak 1960.

Baca Juga: Ini Ajakan China ke Indonesia dan Negara Kawasan Laut China Selatan

3. Tingkat kelahiran di 2020

Angka Kelahiran di China Turun ke Rekor Terendah pada 2021Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tiba pada upacara penyerahan medali untuk pejabat tinggi nasional dan asing pada kesempatan peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di Balai Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok, pada 29 September 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Zhiwei Zhang, kepala ekonom di Pinpoint Asset management, mengatakan China telah mengetahui tantangan demografis tersebut. Tetapi, penuaan populasi lebih cepat dari yang diperkirakan.

“Ini menunjukkan total populasi China mungkin telah mencapai puncaknya pada tahun 2021. Ini juga menunjukkan potensi pertumbuhan China kemungkinan akan melambat lebih cepat dari yang diharapkan,” kata Zhang.

Menurut data, ada 10,62 juta kelahiran pada 2021, dibandingkan dengan 12 juta pada tahun 2020. Angka kelahiran pada tahun 2020 adalah 8,52 kelahiran per 1.000 orang.

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya