Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Gelar Pertemuan Hampir 5 Jam dengan China, Apa Hasilnya?

Anggota staf Tiongkok menyesuaikan bendera Amerika Serikat dan Tiongkok sebelum sesi pembukaan negosiasi dagang antara perwakilan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, Tiongkok, pada 14 Februari 2019. ANTARA FOTO/Mark Schiefelbein/Pool via REUTERS/File Photo
Anggota staf Tiongkok menyesuaikan bendera Amerika Serikat dan Tiongkok sebelum sesi pembukaan negosiasi dagang antara perwakilan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, Tiongkok, pada 14 Februari 2019. ANTARA FOTO/Mark Schiefelbein/Pool via REUTERS/File Photo

Jakarta, IDN Times – Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan bertemu diplomat top China, Yang Jiechi, pada Senin (13/6/2022). Keduanya dikabarkan membahas berbagai tantangan keamanan yang dihadapi dalam hubungan bilateral kedua negara, termasuk perang Rusia di Ukraina dan serangkaian uji coba rudal balistik oleh Korea Utara.

Seorang pejabat senior pemerintah menggambarkan, pembicaraan yang diadakan di Luksemburg itu sebagai pembicaraan yang “terus terang, mendalam, substantif dan produktif”.

1. Pertemuan berlangsung hampir lima jam

Presiden China Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)
Presiden China Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Pejabat itu juga mengatakan, pertemuan tersebut berlangsung hampir lima jam dan diadakan setelah panggilan telepon yang dilakukan pada Mei antara Sullivan dan Yang.

Mengutip CNBC, Selasa (14/6/2022), keduanya terakhir bertemu langsung di Roma pada 14 Maret. Pada saat itu mereka disebut melakukan pembicaraan intens yang berlangsung setidaknya tujuh jam.

Pertemuan itu terjadi di saat yang cukup rumit, di mana AS menekan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu untuk tidak membantu Rusia dalam menghindari sanksi global atas agresi Kremlin di Ukraina.

2. Isi pembahasan China-AS

Presiden AS Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)
Presiden AS Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Dalam minggu-minggu sejak invasi Rusia ke Ukraina, AS dan sekutunya telah memberlakukan serangkaian sanksi terkoordinasi yang membuat Rusia mengalahkan Iran dan Korea Utara, sebagai negara yang paling banyak mendapat sanksi di dunia.

Dalam kesempatan itu, Sullivan juga menyuarakan keprihatinan mengenai veto China baru-baru ini atas resolusi AS di Dewan Keamanan PBB yang akan memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara, setelah negara itu melakukan serangkaian uji coba rudal balistik baru-baru ini.

“Jake (Sullivan) menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ini adalah area di mana kami percaya Amerika Serikat dan China harus dapat bekerja sama,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.

3. China jadi tantangan jangka panjang bagi AS

Xi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)
Xi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe, di sela-sela Shangri-La Dialogue di Singapura. Selama pertemuan itu, Austin memperingatkan China atas tindakan agresifnya terhadap Taiwan.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggambarkan China sebagai tantangan jangka panjang paling serius bagi tatanan internasional, bahkan ketika dunia bergulat dengan perang Rusia di Ukraina.

“China adalah satu-satunya negara dengan niat untuk membentuk kembali tatanan internasional dan meningkatkan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologi untuk melakukannya,” kata Blinken dalam pidato 26 Mei di Universitas George Washington.

“Visi Beijing akan menjauhkan kita dari nilai-nilai universal yang telah menopang begitu banyak kemajuan dunia selama 75 tahun terakhir,” tambah Blinken.

Pejabat itu mengatakan, selama pertemuan itu baik AS maupun China menyetujui pembicaraan di masa depan, tetapi menolak untuk memberikan rincian spesifik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Sunariyah Sunariyah
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us

Latest in News

See More

Jadi Pj Ketua Umum PBNU, Zulfa Mustofa Sempat Minta Restu Maruf Amin

09 Des 2025, 23:57 WIBNews