Bill Gates: AS Bisa Masuki Fase Terburuk Pandemik karena Omicron
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates, memperingatkan tentang ancaman terburuk dari varian COVID-19 Omicron. Dalam serangkaian cuitan pada Selasa (21/12/2021), Gates menegaskan bahwa varian Omicron menyebar lebih cepat daripada virus manapun dalam sejarah.
Salah satu pendiri Microsoft tersebut juga mengatakan, tidak ada yang tahu akan menjadi seberapa sakit seseorang jika terinfeksi Omicron.
Atas dasar itu, Gates mengatakan, dia berencana untuk membatalkan sebagian besar rencana liburannya dan memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) bisa memasuki bagian terburuk dari pandemik karena varian ini.
“Kita harus menganggapnya serius sampai kita tahu lebih banyak tentangnya. Meski hanya setengah separah Delta, itu akan menjadi lonjakan terburuk yang pernah kita lihat sejauh ini karena sangat menular,” kata Gates.
Baca Juga: Ini yang Harus Diperhatikan Orang Tua Usai Anak Divaksinasi COVID-19
1. Gelombang COVID-19 AS
Gates juga memperkirakan gelombang infeksi itu akan berlangsung selama tiga bulan di Negeri Paman Sam. Namun, ia juga menyatakan ada peluang pandemik bisa berakhir tahun depan.
“Beberapa bulan itu bisa jadi buruk, tapi saya masih percaya jika kita mengambil langkah yang tepat, pandemik bisa berakhir pada 2022,” kata Gates, dikutip dari CNN.
2. Kasus COVID-19 AS
Editor’s picks
Kasus COVID-19 di Amerika Serikat terus meningkat. Negara ini rata-rata memiliki lebih dari 148 ribu kasus baru per hari selama seminggu terakhir. Menurut data Universitas Johns Hopkins, angka ini 23 persen lebih tinggi dari seminggu yang lalu dan kembali ke tingkat yang terakhir terlihat pada pertengahan September.
Lebih dari 69.700 pasien COVID-19 berada di rumah sakit AS pada Rabu, jumlah yang trennya naik sejak turun menjadi sekitar 45 ribu pada 8 November, menurut data Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.
Rata-rata kematian akibat COVID-19 di AS adalah 1.324 sehari selama seminggu terakhir, 11 persen lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
Baca Juga: Joe Biden Akui Demokrasi Amerika Serikat Rapuh dan Tidak Kebal Ancaman
3. Kesenjangan vaksin sulit ditutup
Melalui yayasan Bill & Melinda Gates, Bill Gates telah berusaha untuk menutup kesenjangan vaksin. Ia menyebut bahwa ada jauh lebih sedikit orang di negara-negara berpenghasilan rendah yang menerima vaksin COVID-19.
Sebelumnya, dalam opini CNN pada Oktober, Gates pernah mengatakan bahwa kesenjangan akan semakin sulit untuk ditutup, karena pemerintah negara yang lebih kaya membeli dosis ekstra untuk dijadikan sebagai suntikan penguat (booster).
“Orang-orang berhak marah tentang ketidakadilan di sini,” tulis Gates.
“Vaksin menjadikan COVID-19 sebagai penyakit yang sebagian besar dapat dicegah, dan penyakit yang dapat bertahan dalam semua kasus kecuali kasus yang paling langka, dan sangat menyedihkan mengetahui bahwa orang meninggal karena suatu penyakit bukan karena penyakit itu tidak dapat dihentikan, tetapi karena mereka hidup di negara berpenghasilan rendah," ujar dia.