Cabut Larangan Perjalanan, Arab Saudi Perbolehkan 11 Negara Ini Masuk

Indonesia tidak termasuk di dalamnya

Jakarta, IDN Times – Arab Saudi telah mencabut pembatasan perjalanan bagi 11 negara. Sebelumnya pembatasan tersebut diberlakukan untuk menekan penyebaran varian baru virus corona (COVID-19).

Pembatasan itu dicabut mulai pukul 01.00 pagi pada hari Minggu (30/5/2021). Menurut Otoritas Kesehatan Masyarakat Arab Saudi (Saudi Public Health Authority/PHA), negara yang masuk dalam daftar itu telah menunjukkan stabilitas dalam menahan COVID-19.

Namun, 13 negara lainnya tetap berada dalam “daftar merah” Kementerian Dalam Negeri Saudi, dan tidak mengizinkan penerbangan dari negara-negara tersebut.

Baca Juga: Menag Berharap Arab Saudi Segera Putuskan Kuota Haji Indonesia

1. Daftar negara yang sudah boleh masuk ke Arab Saudi

Cabut Larangan Perjalanan, Arab Saudi Perbolehkan 11 Negara Ini MasukANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa

Adapun negara yang sudah diperbolehkan masuk ke Arab Saudi yakni Uni Emirat Arab (UEA), Jerman, Amerika serikat (AS), Irlandia, Italia, Portugal, Inggris, Swedia, Swiss, Prancis, dan Jepang. Dilaporkan Arab News, semua negara ini dapat memasuki Kerajaan dengan penerapan peraturan karantina.

Sementara itu, negara-negara yang ada dalam daftar merah yaitu Libya, Suriah, Lebanon, Yaman, Iran, Turki, Armenia, Somalia, Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, Venezuela, Belarusia, dan India. Warga negara yang ingin melakukan perjalanan ke negara-negara ini membutuhkan izin sebelumnya.

2. Syarat terbaru masuk Arab Saudi

Cabut Larangan Perjalanan, Arab Saudi Perbolehkan 11 Negara Ini MasukMasjidi Haram, Makkah, mulai dibuka untuk salat bagi warga Arab Saudi sejak ditutup karena pandemik COVID-19, tujuh bulan lalu, Minggu (18/10/2020). (ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/pras.)

Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi telah mengeluarkan instruksi kepada semua maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara Kerajaan, terkait pembaruan pembatasan perjalanan bagi pelancong yang tiba di Arab Saudi.

Pelancong non-Saudi yang tiba di Kerajaan, pelancong yang dikecualikan, kelompok yang diimunisasi dan tidak divaksinasi harus memberikan sertifikat kesehatan yang disetujui di Kerajaan. Sertifikat tersebut berupa sertifikat pemeriksaan virus corona PCR yang diperoleh tidak lebih dari 72 jam dari waktu penerbangan.

Aturan ini berlaku untuk semua orang yang berusia 8 tahun ke atas, dan wisatawan yang memenuhi persyaratan karantina institusional untuk jangka waktu tujuh hari di salah satu fasilitas akomodasi yang disetujui oleh Kementerian Pariwisata, dengan ketentuan bahwa tes swab yang dilakukan pada hari keenam menunjukkan hasil negatif.

Baca Juga: RI Lobi Pemerintah Arab Saudi soal Vaksinasi Jemaah Haji

3. Pembatasan menyulitkan warga masuk Arab Saudi

Cabut Larangan Perjalanan, Arab Saudi Perbolehkan 11 Negara Ini MasukMasjidi Haram, Makkah, mulai dibuka untuk salat bagi warga Arab Saudi sejak ditutup karena pandemik COVID-19, tujuh bulan lalu, Minggu (18/10/2020). (ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/pras.)

Selama berbulan-bulan, para pelancong yang berencana kembali ke Arab Saudi telah kesulitan masuk karena adanya pembatasan. Akibatnya, banyak penumpang terdampar di negara lain seperti di UEA, yang menerapkan aturan lebih longgar.

Salah satu yang merasakan dampak ini adalah Nagham Hassan. Warga ekspatriat Suriah (38 tahun) yang tinggal di Saudi itu telah berada di Prancis sejak Januari tahun lalu dan belum dapat kembali ke Jeddah karena pembatasan penerbangan dan penguncian yang diberlakukan di kedua negara.

“Orang tua saya pindah ke Arab Saudi lebih dari 40 tahun yang lalu dan negara itu selalu menjadi rumah,” katanya kepada Arab News.

“Saya menikah hanya beberapa bulan sebelum pandemi dimulai, dan mereka berencana mengadakan kumpul-kumpul keluarga besar untuk saya dan suami saya yang orang Prancis,” lanjutnya.

Dia menambahkan, “berita itu (pencabutan larangan) datang sebagai kejutan dan akan sangat menyenangkan bisa kembali ke rumah dan bertemu dengan semua orang lagi. Pandemi merusak banyak hal, tetapi memperkuat hubungan dan akhirnya bagus untuk segera pulang.”

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya