China hingga Australia Kirim Bantuan ke Tonga

Ada bantuan uang dan juga air bersih

Jakarta, IDN Times – Berbagai negara di dunia mengirim bantuan ke Tonga yang dilanda bencana gunung meletus dan tsunami.

Salah satu negara yang mengirimkan bantuan adalah China. Bantuan dari negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping ini termasuk donasi tunai dan pasokan darurat.

“Pihak China sangat memperhatikan situasi di Tonga, dan telah mengambil tindakan mendesak untuk membantu Tonga melalui bantuan bencana dengan kemampuan terbaiknya,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, dalam konferensi pers pada Kamis (20/1/2022), seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (21/1/2022).

Baca Juga: 5 Potret Letusan Gunung Bawah Laut Tonga yang Sebabkan Tsunami

1. Xi Jinping sampaikan rasa simpati

China hingga Australia Kirim Bantuan ke TongaANTARA FOTO/REUTERS/David Gray

Zhao menjelaskan, Organisasi Palang Merah China (The Red Cross Society of China) memberikan bantuan darurat kemanusiaan ke Tonga dalam bentuk tunai sebesar 100 ribu dolar AS.

Dia menambahkan, Pemerintah China, lewat Kedutaan Besar China di Tonga, dalam waktu cepat berhasil mengumpulkan pasokan darurat termasuk air minum dan makanan, dan mengirimnya ke Tonga pada Rabu (19/1/2022).

Selain bantuan, Presiden Xi dan Perdana Menteri China Li Keqiang pada Rabu juga telah mengirim pesan simpati masing-masing kepada Raja Tonga Tupou VI dan Perdana Menteri Tonga Siaosi Sovaleni atas bencana yang menimpa negara itu.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China telah mengatakan bahwa Pemerintah China akan terus membantu Tonga dengan kiriman pasokan darurat, seperti air minum, makanan, alat pelindung diri (APD), dan peralatan bantuan bencana, yang akan segera tiba setelah kondisi penerbangan memungkinkan.

2. Australia juga kirim bantuan

China hingga Australia Kirim Bantuan ke TongaMenteri Luar Negeri Australia Marise Payne (dok. Kementerian Luar Negeri)

Selain China, Australia dan Selandia Baru juga turut mengirimkan bantuan. Penerbangan pertama dari Australia dan Selandia Baru mendarat di Tonga pada Kamis dengan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk sanitasi dan kebersihan. Mereka juga mengirim tempat berlindung, peralatan komunikasi, dan generator listrik.

Sebuah kapal penopang maritim Selandia Baru HMNZS Aotearoa, yang membawa 250 ribu liter air dan mampu menghasilkan 70 ribu liter air per hari melalui proses desalinasi, diperkirakan akan tiba di Tonga pada Jumat.

Selain itu, pesawat pengirim bantuan kedua dari Australia, yang pada Kamis harus kembali karena masalah dalam penerbangan, diperkirakan akan tiba pada Jumat juga di Tonga, kata Komisi Tinggi Australia di Tonga di laman Facebook.

Australia juga mengirim sumbangan uang tunai sebesar 1 juta dolar AS ke Tonga untuk bantuan kemanusiaan. Namun, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne pada Jumat mengatakan, bantuan uang itu perlu diikuti dengan dukungan yang lebih substansial untuk pembangunan kembali di negara pulau itu.

“Dampak letusan gunung berapi ini dan tsunami berikutnya serta kerusakan akibat genangan banjir, akan menjadi tantangan berkelanjutan bagi Tonga, khususnya terkait infrastruktur,” kata Payne kepada radio Australia.

Baca Juga: 9 Destinasi Wisata Favorit di Tonga, Negeri Eksotik di Samudra Pasifik

3. Bencana alam Tonga

China hingga Australia Kirim Bantuan ke TongaJarak Kota Nuku'alofa dengan Gunung bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Pulau Tonga (Tangkapan layar Google Map)

Tonga dilanda bencana setelah gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus dengan ledakan yang memekakkan telinga pada Sabtu (15/1/2022). Ledakan gunung itu memicu tsunami yang menghancurkan desa-desa, resor dan banyak bangunan, dan memutus komunikasi di negara berpenduduk sekitar 105 ribu orang itu.

Pihak berwenang melaporkan, tiga orang tewas akibat bencana itu. Selain itu, abu gunung api juga telah menyelimuti negara pulau itu dan merusak sebagian besar sumber air minumnya.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pengarahan mengatakan, Tonga telah meminta bantuan mendesak dan PBB terus berkomunikasi erat dengan pihak berwenang di Tonga.

“Tim penilai telah mencapai sebagian besar negara, termasuk pulau-pulau terpencil dan terisolasi,” kata Dujarric.

“Kami tetap sangat prihatin mengenai akses ke air bersih untuk 50.000 orang di seluruh negeri. Pengujian kualitas air terus berlanjut, dan kebanyakan orang mengandalkan air kemasan,” ujarnya.

Dujarric menambahkan, sekitar 60 ribu orang telah terkena dampak kerusakan tanaman, ternak, dan perikanan akibat hujan abu, intrusi air asin dan potensi hujan asam. Dia juga menyebutkan adanya laporan kelangkaan bahan bakar.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya