Dino Patti Djalal: Amerika Serikat Kembali Normal Dipimpin Joe Biden
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Dino Patti Djalal mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah kembali normal. Itu dikarenakan Negeri Paman Sam kini telah berada di bawah kepemimpinan Joe Biden, yang baru dilantik sebagai presiden ke-46 AS pada Rabu kemarin (20/1/2021).
Dino mengatakan Amerika Serikat akan jauh lebih berbeda dibandingkan saat dipimpin mantan Presiden AS, Donald Trump.
“Kalau saya melihat sih, Amerika akan kembali normal lagi,” kata Dino dalam live Instagram IDN Times, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga: Resmi Jadi Presiden Amerika, Joe Biden: Ini Kemenangan Demokrasi
1. Wibawa AS hilang saat dipimpin Trump
Dalam pemaparannya, Dino menyatakan Amerika telah kehilangan wibawa (prestige) saat berada di bawah kepemimpinan Trump. Alasannya adalah karena Trump tidak bisa memimpin Amerika dengan baik.
“Prestige-nya di Amerika, first kalau di White House itu leader yang berintegritas. Integrity-nya tinggi dan excellent. Jadi dari segi mereka, kebijakan yang benar-benar kompeten. Ini impresi saya selama ini,” kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.
Dino menilai, dalam 4 tahun terakhir impresi itu buyar karena kepemimpinan Trump yang sangat buruk sebagai seorang presiden.
"Timnya juga jelek sekali. Banyak yang masuk penjara. Itu salah satu indikatornya ya. Banyaknya lingkaran Trump yang masuk penjara dan tata kramanya jelek, etikanya jelek, bahasanya jelek. Suka ngeledek orang, suka merendahkan orang dan selalu menyerang orang. Sangat egosentris, sangat narsis dan lain sebagainya. Tidak seperti White House yang saya tahu sebelumnya,” tambahnya.
2. Kebijakan perang dagang AS saat dipimpin Trump justru merugikan
Editor’s picks
Trump yang menjadi presiden AS sejak 2016 lalu memang telah banyak mendapat kecaman soal cara kepemimpinannya. Ini dikarenakan dirinya sering menyampaikan kritik pedas pada negara-negara yang dianggapnya menyusahkan atau merugikan Amerika.
Pria yang juga merupakan pebisnis properti itu bahkan tidak segan menjatuhkan serangan ke negara-negara yang dirasa merugikan AS.
Salah satu contoh paling nyata dari sikap sembrono Trump saat memimpin AS adalah terciptanya perang dagang antara AS dengan Tiongkok. Trump yang menganggap Tiongkok telah melakukan praktik dagang yang tidak adil dengan negaranya, menjatuhkan serangkaian tarif pada barang-barang Tiongkok. Nilainya mencapai hingga ratusan miliar dolar. Dampak buruk hal tersebut tidak hanya pada Tiongkok, tapi juga merembet ke perekonomian global.
Selain itu, Trump juga pernah meluncurkan perang dagang dengan Eropa, menargetkan banyak negara Eropa, termasuk Prancis dan Jerman.
Baca Juga: Melihat Keunikan Acara Pelantikan Presiden ke-46 AS Joe Biden
3. Biden orang yang punya kemampuan memimpin AS
Dino menyebut Biden merupakan sosok yang kompeten dan diyakini bisa membuat AS menjadi lebih baik. Apalagi Biden sebelumnya pernah menjadi wakil presiden untuk Barack Obama selama dua periode kepemimpinannya.
“Tapi sekarang sudah kembali ke normal. Joe Biden bukan orang baru. Dia sudah 36 tahun di Senat dan kemudian 8 tahun jadi Wapres Amerika. Dia benar-benar orang yang kalau menurut saya, pertama dari segi kemampuan tinggi, sebagai politisi juga integritasnya bagus dan intelektualitasnya juga bagus,” jelas Dino.
“Mungkin kalau bikin pidato, kalau kita lihat kemarin tidak sebagus Obama. Tapi oke lah. Sekarang Amerika is Back. Kita tunggu saja kebijakan-kebijakannya,” tambahnya.
Baca Juga: Resmi Jadi Presiden Amerika, Joe Biden: Ini Kemenangan Demokrasi