Inggris Pede Longgarkan Pembatasan meski Kasus Harian Masih Tinggi

Pelonggaran berlaku mulai Senin 19 Juli

Jakarta, IDN Times – Inggris akhirnya melonggarkan aturan pembatasan sosialnya pada Senin (19/7/2021). Aturan ini sebelumnya diterapkan untuk menekan lonjakan kasus COVID-19.

Mulai tengah malam hari Senin ini, tidak ada lagi batasan berapa banyak orang yang dapat bertemu atau menghadiri suatu acara, klub malam akan dibuka kembali pada tengah malam, dan berbagai pelonggaran aturan lainnya.

Selain itu, penggunaan masker tidak akan diwajibkan oleh hukum, tetapi penggunaannya akan direkomendasikan di beberapa tempat, menurut BBC.

Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Kembali Jalani Isolasi COVID-19

1. Kasus infeksi Inggris masih tinggi

Inggris Pede Longgarkan Pembatasan meski Kasus Harian Masih TinggiIlustrasi Suasana Stasiun Tube (Subway) di London, Inggris (IDN Times/Anata)

Pembukaan kembali ini dilakukan di tengah masih tingginya lonjakan kasus COVID-19 Inggris setiap harinya. Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa tingkat infeksi Inggris saat ini adalah sekitar 50 ribu per hari, dan jumlah ini diperkirakan bisa mencapai 200 ribu sehari pada musim panas nanti.

Tetapi dengan lebih dari 68 persen orang dewasa Inggris yang telah divaksinasi, pemodelan menunjukkan jumlah pasien di rumah sakit, pasien dengan penyakit serius dan kematian akibat COVID-19 akan berada pada tingkat yang lebih rendah daripada di puncak sebelumnya.

Di sisi lain, Menteri Vaksin Nadhim Zahawi mengatakan dia akan membuat pengumuman tentang upaya memvaksinasi anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun sore ini.

2. Peringatan Perdana Menteri

Inggris Pede Longgarkan Pembatasan meski Kasus Harian Masih TinggiPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui sambungan telepon pada 8 Desember 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebelumnya mengimbau warganya untuk tetap berhati-hati di tengah pelonggaran aturan.

Dalam sebuah video yang diposting di Twitter pada Minggu sore, Johnson mengatakan sekarang adalah saat yang tepat untuk pindah ke tahap akhir dari peta jalan Inggris untuk keluar dari penguncian (lockdown).

“Jika kita tidak melakukannya sekarang, kita harus bertanya pada diri sendiri, kapan kita akan melakukannya?” ujarnya, menambahkan bahwa virus mungkin akan menjadi mudah menyebar di tengah cuaca dingin saat musim gugur dan musim dingin.

“Tapi kita harus melakukannya dengan hati-hati. Kita harus ingat bahwa virus ini sayangnya masih ada di luar sana. Kasus meningkat, kita dapat melihat penularan ekstrim dari varian Delta,” kata Johnson.

Baca Juga: Boris Johnson Ternyata Punya Utang Rp10,7 Juta

3. Pro-kontra pembukaan kembali

Inggris Pede Longgarkan Pembatasan meski Kasus Harian Masih TinggiIlustrasi jalanan protokol di London, Inggris (IDN Times/Anata)

Juru bicara bidang kesehatan Partai Buruh Jonathan Ashworth mengatakan langkah mengakhiri aturan wajib memakai masker dan rekomendasi untuk bekerja dari rumah (WFH) adalah langkah yang sembrono. Ia juga memperingatkan akan kekacauan yang mungkin terjadi di dalam jaringan transportasi ketika orang-orang kembali ke kantor setelah berbulan-bulan bekerja dari jarak jauh.

“Hal terakhir yang kami inginkan pada hari seperti ini adalah kekacauan dan langkah kesehatan masyarakat dilonggarkan,” katanya kepada program Today di Radio BBC 4.

Tetapi Nadhim Zahawi membela langkah pembukaan kembali, dengan mengatakan 90 persen dari kelompok orang yang paling rentan telah divaksinasi dan adalah hak bagi orang untuk mengambil tanggung jawab pribadi dan perusahaan atas sejumlah tindakan seperti mengenakan masker.

“Kami melakukan hal yang benar untuk mendekati normal sebisa mungkin, secepat mungkin,” katanya kepada BBC Breakfast.

Dia juga mengatakan telah menerima rekomendasi dari Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi tentang vaksinasi anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun dan akan membuat pernyataan kepada Parlemen pada Senin sore.

Komite telah merekomendasikan pemberian vaksin kepada anak-anak dengan kondisi yang membuat mereka rentan terhadap COVID, anak-anak yang tinggal dengan seseorang yang rentan dan mereka yang hampir menginjak usia 18 tahun.

Pelacakan kontak dan persyaratan isolasi diri akan tetap berlaku saat pembatasan lainnya berakhir. Selain itu, panduan yang merekomendasikan untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara dengan daftar kuning, juga sedang dihapus. Panduan itu berlaku di selluruh Inggris, Skotlandia atau Wales.

Dengan begitu, orang dewasa yang telah divaksinasi lengkap di Inggris tidak perlu mengisolasi diri selama 10 hari setelah mengunjungi negara-negara daftar kuning. Hanya mereka yang kembali dari Prancis tetap harus mengisolasi diri karena kekhawatiran akan penyebaran varian virus Beta.

Baca Juga: Inggris Longgarkan Lockdown, Dokter Minta Tetap Waspada

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya