Ini 4 Agenda Besar Indonesia untuk Capai Visi 2045
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN TimeLuar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada empat agenda yang harus dijalankan pemerintah untuk mencapai visi besar Indonesia 2045. Di mana agenda pertama yakni untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan kesehatan.
“Pandemik telah memberi kita pelajaran berharga bahwa keamanan kesehatan adalah hal mendasar. Begitu ketahanan kesehatan kita runtuh, ekonomi global goyah. Oleh karena itu, keamanan dan ketahanan kesehatan yang kuat akan menjadi dasar bagi pemulihan ekonomi lebih lanjut dan pemeliharaan kesejahteraan,” ujar Retno saat membuka acara The World Indonesianist Congress, Rabu (1/12/2021).
Retno lebih lanjut mengatakan bahwa kapasitas industri kesehatan harus ditingkatkan agar dapat mendongkrak kapasitas produksi dan distribusi. Ia menyebut hal ini tidak hanya memastikan pasokan medis, obat-obatan, atau vaksin yang cukup untuk semua, tetapi juga pembiayaan dan kapasitas untuk memberikan layanan itu sendiri.
“Penelitian dan pengembangan akan memainkan peran penting dalam hal ini,” kata Retno. “Indonesia akan mengambil agenda untuk memperkuat arsitektur kesehatan global ini sebagai salah satu agenda utama selama kepresidenan G20 kita.”
Baca Juga: KTT G20 Digelar di Bali, The Nusa Dua Sebut Sudah Sangat Siap
1. Ekonomi hijau dan berkelanjutan
Retno mengatakan agenda kedua adalah ekonomi hijau dan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa pandemik telah memberi kesempatan untuk bangkit kembali dan untuk pulih lebih kuat. Ia juga menyebut bahwa ekonomi hijau dan berkelanjutan adalah masa depan ekonomi dunia.
Namun, Retno memperingatkan hal itu harus dilakukan secara seimbang dengan pembangunan sosial dan ekonomi yang diperlukan untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
“Ini harus inklusif dan berpusat pada orang, mempromosikan kesejahteraan komunitas luas,” kata Retno.
“Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta pelestarian sumber daya hutan dan laut juga harus terus memberikan ruang bagi negara berkembang untuk membangun ekonominya,” tambahnya.
2. Transisi energi
Editor’s picks
Retno menyebut agenda yang ketiga adalah transisi energi. Di mana ia menyebut bahwa ekonomi hijau dan berkelanjutan sangat terkait dengan transisi energi.
Retno mengatakan proyek prioritas telah ditetapkan mulai dari pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, pasar karbon, pengembangan kawasan industri hijau, hingga rantai pasokan industri baterai dan kendaraan listrik.
“Namun, transisi ke energi baru dan terbarukan cukup mahal dan membutuhkan keahlian terlebih dahulu. Oleh karena itu, investasi dan alih teknologi yang ramah lingkungan dan terjangkau menjadi penting,” kata Retno.
Retno menjelaskan bahwa dalam COP26 bulan lalu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah menekankan bahwa Indonesia bersama dengan negara-negara berkembang lainnya siap untuk mencapai tujuan net-zero emisi. Tetapi ia menyebut dengan dukungan internasional tambahan, Indonesia bisa mencapai target lebih cepat.
“Dalam hal ini, negara-negara maju perlu menjalankan pembicaraan mereka untuk mewujudkan komitmen mereka dan meningkatkan kontribusi mereka,” ujar Retno.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Jelaskan Makna Logo Presidensi G20 Indonesia
3. Transisi digital
Agenda keempat atau yang terakhir yakni transisi digital. Retno mengatakan ekonomi digital akan menjadi motor untuk mencapai visi 2045.
“Menjadi salah satu yang paling cepat berkembang di Asia Tenggara, ekonomi digital kami menggabungkan lebih dari 2.300 startup, yang terbesar kelima di dunia juga, dengan 10 unicorn dan 1 decacorn,” jelas Retno.
Retno juga mengatakan bahwa berdasarkan prediksi McKinsey, setidaknya 10 unicorn lagi akan muncul di Indonesia dalam satu dekade ke depan. Selain itu, akses digital juga akan mendorong inklusivitas ekonomi yang membantu mengurangi kesenjangan kesejahteraan.
Menurut Retno, hingga saat ini sudah lebih dari 8 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk 54 persen UMKM milik perempuan. Oleh karena itu, Retno mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur digital, perluasan konektivitas digital, serta peningkatan literasi digital akan menjadi prioritas utama Indonesia.
“Semua tujuan itu tentu bukan tugas yang mudah. Tidak ada cara lain inovasi kolaborasi adalah kuncinya. Pandangan, pemikiran, dan perspektif Anda ke depan akan sangat berarti untuk menjawab tantangan global tersebut dan membantu Indonesia mencapai tujuan pembangunannya,” kata Retno.