Ini 4 Temuan Utama dari Investigasi Pandora Papers

Pandora Papers melibatkan nama-nama pemimpin dunia

Jakarta, IDN Times – Dunia telah dibuat heboh oleh laporan investigasi yang disebut Pandora Papers, karena dokumen tersebut mengungkapkan kesepakatan rahasia dan aset tersembunyi dari sejumlah orang terkaya dan paling berkuasa di dunia.

DilansirThe Washington Post, Minggu (3/10/2021), the Pandora Papers adalah investigasi yang didasarkan pada lebih dari 11,9 juta dokumen yang mengungkapkan aliran uang, properti, dan aset lain yang disembunyikan dalam sistem keuangan luar negeri (offshore).

The Washington Post dan organisasi berita lainnya mengungkap keterlibatan para pemimpin politik, meneliti pertumbuhan industri di Amerika Serikat (AS), dan menunjukkan bagaimana kerahasiaan melindungi aset dari pemerintah, kreditur, dan juga yang disalahgunakan atau dieksploitasi oleh para orang kaya dan berkuasa.

Berikut adalah empat inti utama dari dokumen informasi rahasia paling besar yang diperoleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) tersebut.

Baca Juga: Pandora Papers Ungkap Rahasia Keuangan Pejabat Negara Dunia

1. Banyak pemimpin negara di lima benua menggunakan sistem offshore

Ini 4 Temuan Utama dari Investigasi Pandora PapersRaja Yordania, Raja Abdullah, bersama istrinya, Ratu Rania Al Abdullah. (Instagram.com/queenrania)

Menurut analisis ICIJ, The Pandora Papers mengungkapkan kepemilikan dana atau aset di luar negeri dari 35 pemimpin negara saat ini dan mantan pemimpin negara. Catatan baru menunjukkan, lebih dari 106 juta dolar AS dihabiskan oleh Raja Abdullah II dari Yordania untuk rumah mewah di Malibu, California, Washington D.C., dan lokasi lainnya. Ada juga jutaan dolar AS properti dan uang tunai yang dimiliki secara rahasia oleh para pemimpin Kenya dan Republik Ceko.

Selain itu, ada catatan pembelian apartemen mewah tepi laut di Monako oleh seorang perempuan Rusia, setelah dia dilaporkan memiliki anak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Perwakilan Abdullah telah membantah adanya ketidakwajaran atau penggunaan dana publik. Sementara para pemimpin Ceko dan Kenya tidak menanggapi permintaan komentar, begitu pula Kremlin dan perempuan Rusia itu.

The Pandora Papers memuat data pemegang rekening dan tokoh politik luar negeri yang jumlahnya dua kali lebih banyak dibandingkan dengan Panama Papers, dan menggunakan kumpulan informasi rahasia yang lebih besar. Panama Papers adalah penelitian global keuangan offshore yang dipimpin ICIJ sebelumnya.

2. Beberapa negara bagian Amerika telah menjadi pusat offshore

Ini 4 Temuan Utama dari Investigasi Pandora PapersPresiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Pemerintah AS telah mengecam pusat keuangan offshore terkemuka, di mana janji-janji kebijaksanaan mereka sering menarik oligarki, taipan bisnis, dan politisi. Tetapi Pandora Papers mengungkap bagaimana para pemimpin politik dan perusahaan asing atau kerabat mereka memindahkan uang dan aset lainnya dalam beberapa tahun terakhir, dari surga pajak internasional ke perusahaan perwalian Amerika yang lebih rahasia, termasuk di South Dakota.

Catatan tersebut juga menunjukkan bagaimana sebuah firma di Amerika Tengah menjadi toko serba ada bagi klien Amerika, memungkinkan mereka untuk menyembunyikan aset mereka saat menghadapi investigasi kriminal atau tuntutan hukum.

Perusahaan keuangan offshore yang menanggapi permintaan ICIJ dan The Post untuk memberikan komentar mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kepatuhan mereka terhadap mandat hukum, tetapi menolak untuk menjawab pertanyaan tentang klien mereka.

3. Perburuan barang antik

Ini 4 Temuan Utama dari Investigasi Pandora PapersIDN Times/Masdalena Napitupulu

Dokumen itu juga mengungkapkan bagaimana seorang pedagang barang seni terkenal, Douglas Latchford, dan keluarganya mendirikan perwalian di surga pajak tak lama setelah penyelidik AS mulai menghubungkannya dengan penjarahan artefak Kamboja.

The Post dan mitra ICIJ-nya meluncurkan perburuan barang antik yang diduga dijual oleh Latchford dan rekan-rekannya, dan memeriksa bagaimana perusahaan offshore digunakan untuk menyembunyikan kesalahan dalam perdagangan seni global.

Meskipun beberapa museum telah mengembalikan barang antik Kamboja di tahun-tahun sebelumnya, masih ada belasan benda yang terkait dengan terdakwa tersebut yang tetap berada dalam koleksi terkemuka, termasuk di Metropolitan Museum of Art di New York City dan British Museum di London.

Museum-museum ini dan lainnya mengatakan bahwa mereka mengambil banyak tindakan pencegahan untuk memastikan barang-barang yang mereka peroleh bukan hasil curian, dan bahwa standar untuk asalnya telah berubah selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Nama Luhut Muncul di Pandora Paper, Ini Kata Jubirnya 

4. Sanksi AS yang dijatuhkan pada oligarki Rusia mengenai target

Ini 4 Temuan Utama dari Investigasi Pandora PapersLockdown adalah salah satu pilihan sulit yang dipertimbangkan oleh pejabat di Kremlin. Ilustrasi (unsplash.com/Eluoec)

Meski pejabat Amerika mengatakan, visibilitas ke akun pribadi orang-orang terdekat Putin jarang terjadi, namun dokumen Pandora menunjukkan sanksi AS benar-benar mengenai para target Rusia mereka.

Sebelumnya Departemen Keuangan AS pernah menjatuhkan sanksi ke oligarki Rusia karena tindakan pelanggaran mereka, namun mereka telah berusaha keras untuk menghindari dampaknya. Caranya adalah dengan mengkonfigurasi ulang kepemilikan mereka dan mengalihkan kepemilikan aset.

Namun, dokumen menunjukkan bahwa langkah-langkah tersebut berdampak pada target mereka dan memicu kerugian yang menyebar ke seluruh jaringan keuangan yang mencakup orang dalam Kremlin.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya