Jaksa Agung New York Selidiki Dugaan Penggelapan Vaksin COVID-19

Dosis vaksin COVID-19 di AS saat ini masih sedikit

Jakarta, IDN Times - Jaksa Agung New York sedang menyelidiki apakah salah satu klinik perawatan kesehatan di negara bagian itu, diduga curang memperoleh dosis vaksin COVID-19 dan mendistribusikannya ke publik, kata Gubernur Andrew Cuomo, Senin,  Desember 2020.

Cuomo mengatakan kegiatan itu melibatkan Jaringan Kesehatan Komunitas ParCare, yang diidentifikasi negara sebagai penyedia layanan kesehatan di Orange County, New York. ParCare diduga salah mengartikan dirinya kepada departemen kesehatan negara bagian untuk mendapatkan dosis vaksin, kata Cuomo, sebagaimana dilaporkan CNBC.

“Kami ingin mengirimkan sinyal yang jelas kepada penyedia bahwa jika Anda melanggar undang-undang tentang vaksinasi ini, kami akan mencari tahu dan Anda akan dituntut,” kata Cuomo saat jumpa pers, Senin. “Anda akan melihat lebih banyak lagi tentang ini. Vaksin adalah komoditas yang berharga dan Anda memiliki banyak orang yang menginginkan vaksin itu.”

Baca Juga: Antisipasi Mutasi Virus Corona, WNA Inggris Dilarang Masuk Indonesia

1. Melanggar aturan

Jaksa Agung New York Selidiki Dugaan Penggelapan Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksin virus corona (Website/pixabay.com/geralt-9301)

Komisaris Kesehatan Negara Bagian New York Dr Howard Zucker mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis akhir pekan lalu, klinik tersebut mungkin telah mendistribusikan vaksin ke masyarakat.

“[Langkah itu] bertentangan dengan rencana negara bagian untuk memberikannya terlebih dahulu kepada petugas kesehatan garis depan, juga penghuni dan staf panti jompo,” katanya.

Penjatahan vaksin virus corona untuk kelompok prioritas tertentu sebelum tersedia secara lebih luas, dilakukan karena dosis vaksin yang ada di AS saat ini sangat sedikit, menurut laporan.

2. Dugaan penyelewengan vaksin bukan kali ini saja

Jaksa Agung New York Selidiki Dugaan Penggelapan Vaksin COVID-19Vaksin COVID-19 Sinovac, Minggu (19/7) tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad (Dok. IDN Times/Istimewa)

Menurut Cuomo, kejadian ini adalah salah satu kasus dugaan penipuan pertama di AS terkait dengan vaksin COVID-19. Ia mengatakan kasus ini bisa jadi bukan yang terakhir, sebab penipuan yang melibatkan komoditas berharga adalah hal yang hampir tak terhindarkan.

Polisi Negara Bagian New York telah melakukan penyelidikan dan akan merujuk kasus tersebut ke Jaksa Agung New York Letitia James, kata Cuomo.

Cuomo juga mengaku menandatangani perintah eksekutif pada Senin, 28 Desember 2020, yang menjelaskan konsekuensi penipuan negara dalam distribusi vaksin. Dia mengatakan negara bagian dapat mendenda pelanggar hingga 1 juta dolar dan akan mencabut lisensi penyedia layanan kesehatan untuk praktik di New York.

“Kami sangat serius tentang in. Kami akan mencari tahu dan tidak ada gunanya mempertaruhkan lisensi Anda, serta kemungkinan hukuman perdata dan pidana," katanya.

3. Parcare akan bekerja sama dalam penyelidikan

Jaksa Agung New York Selidiki Dugaan Penggelapan Vaksin COVID-19Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Website/shutterstock.com)

Dalam sebuah pernyataan pada Senin, 28 Desember 2020, ParCare mengatakan bahwa pihaknya akan secara aktif bekerja sama dengan penyelidikan tersebut.

“Cuomo sendiri menekankan pentingnya mendapatkan semua fakta, dan memberikan fakta kepada negara adalah hal yang telah dan akan terus kami lakukan,” kata perwakilan dari klinik.

Baca Juga: Eropa Bersatu dalam Program Vaksinasi Massal COVID-19

4. Vaksinasi COVID-19 di AS dan dunia

Jaksa Agung New York Selidiki Dugaan Penggelapan Vaksin COVID-19Logo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, sudah lebih dari 4,6 juta dosis vaksin dibagikan di 16 negara sejauh ini.

Sementara di AS, yang memulai vaksinasi pada 14 Desember 2020, sejauh ini 2,13 juta dosis telah diberikan, menurut penghitungan nasional dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Dalam vaksinasi tahap awal, hanya sejumlah orang yang dianggap penting yang menerima suntikan vaksin, termasuk petugas kesehatan.

AS telah menyetujui penggunaan dua vaksin virus corona hingga saat ini, yaitu vaksin buatan Pfizer dan BioNTech, serta vaksin buatan Moderna.

Topik:

  • Rochmanudin
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya