Kasus COVID-19 Naik, Ahli Sebut AS Tidak Akan Lockdown Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kepala penasihat medis Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Dr. Anthony Fauci, pada Minggu (1/8/2021) mengatakan dia tidak mengharapkan AS akan kembali melakukan penguncian (lockdown), meskipun ada peningkatan risiko infeksi COVID-19 yang ditimbulkan oleh varian Delta.
“Saya tidak berpikir kita akan melihat penguncian,” kata Fauci, yang juga menjabat direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular kepada “This Week” ABC.
“Saya pikir kita memiliki cukup persentase orang di negara ini - tidak cukup untuk menghancurkan wabah - tetapi saya cukup percaya untuk tidak membiarkan kita masuk ke situasi seperti di musim dingin lalu.”
Baca Juga: [UPDATE] Penambahan Kasus Sembuh dari COVID-19 RI Tertinggi di Dunia
1. Varian Delta bisa memperburuk pandemik
Meskipun Fauci tidak berpikir Amerika Serikat perlu lockdown lagi seperti tahun lalu, tapi dia memperingatkan bahwa segalanya akan menjadi lebih buruk karena varian Delta terus menyebar.
“Kami memiliki 100 juta orang di negara ini yang memenuhi syarat untuk divaksinasi yang tidak divaksinasi,” katanya, menurut CNBC.
2. Kasus baru COVID-19 AS makin naik
Editor’s picks
Jumlah rata-rata kasus baru yang dilaporkan setiap hari di AS hampir dua kali lipat dalam 10 hari terakhir dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit di banyak negara bagian melonjak, menurut analisis Reuters.
Namun pada saat yang sama, jumlah orang Amerika yang divaksinasi meningkat.
“Intinya adalah bahwa orang-orang sadar akan hal ini dan ini mungkin menjadi titik kritis bagi mereka yang ragu-ragu,” kata Direktur National Institutes of Health Francis Collins kepada CNN pada Minggu. “Itulah yang sangat perlu terjadi jika kita ingin mengembalikan varian Delta ini ke tempatnya, karena saat ini sedang mengadakan pesta yang cukup besar di tengah negara.”
Baca Juga: Kisah Mahasiswa Semarang Rela Jadi Badut Demi Hibur Pasien COVID-19
3. Kasus COVID-19 di AS
AS masih menjadi negara yang memiliki kasus COVID-19 terbanyak di dunia, yakni dengan 35.768.924 kasus. Ada 629.380 orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 dan sebanyak 29.673.290 orang sembuh.
Secara global, wabah ini telah menginfeksi 199.008.754 orang di 220 negara dan wilayah. Dari total itu, 4.240.331 orang meninggal dunia dan 179.616.255 sembuh.
Baca Juga: Bikin Was-was, Ini 10 Kota Paling Berbahaya di Amerika Serikat