Kim Jong Un Sebut Rencana Ekonominya Gagal Jelang AS Ganti Presiden
Presiden Amerika Serikat Donald J Trump bertemu Kim Jong-Un di Singapura (ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan kebijakan ekonomi lima tahunan yang diterapkan negaranya pada 2016 telah gagal membuahkan hasil. Ia pun berharap agar kejadian tersebut tidak pernah terulang lagi.
Hal itu ia sampaikan pada Selasa (5/1/2020) saat menyampaikan pidato pembukaan acara Kongres Partai Buruh.
“Strategi ekonomi lima tahun yang ditetapkan pada tahun 2016 tidak terpenuhi di hampir semua bidang secara luas,” kata Kim sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Rabu.
“Korea Utara tidak boleh mengulangi pelajaran yang menyakitkan itu,” tambah Kim, menurut Korean Central News Agency (KCNA).
Baca Juga: Kim Jong-un Diduga Telah Disuntik Bakal Vaksin COVID Buatan Tiongkok
1. Rencana ekonomi baru
ANTARA FOTO/KCNA via REUTERSKongres Partai Buruh merupakan acara langka yang baru kembali digelar setelah terakhir diadakan pada 2016 lalu. Menurut KCNA, acara yang dibuka pada Selasa di ibu kota itu dihadiri ribuan delegasi dan pengamat.
Secara resmi, kongres adalah badan pembuat keputusan tertinggi partai, meskipun keputusan keseharian utama dibuat oleh Kim dan anggota lingkaran dalamnya. Kongres tersebut masih akan memberi Kim kesempatan untuk memperkuat otoritasnya dengan mengumumkan tujuan negara baru, menunjuk letnan setia ke posisi teratas dan menyerukan persatuan yang lebih kuat di belakang kepemimpinannya.
Dalam acara itu, Kim tidak hanya memaparkan kegagalan negara, tapi juga mengungkapkan rencana pembangunan lima tahun baru dan membahas kebijakan luar negeri. Kim juga mengatakan negara itu telah mencapai “kemenangan ajaib” dengan memperkuat kekuatan dan prestise globalnya karena berhasil membuat kemajuan militer seperti uji coba rudal balistik antarbenua yang mampu menyerang daratan Amerika serikat (AS) pada 2017.
Dalam pertemuan yang akan berlangsung beberapa hari itu, Kim juga diperkirakan akan mengumumkan perubahan kepemimpinan yang berpotensi melibatkan saudara perempuannya Kim Yo Jong. Ia juga diperkirakan akan membahas masalah organisasi, anggaran, dan audit lainnya.
2. Ekonomi Korea Utara anjlok
Donald Trump ketika mengadakan reli kampanye di Londonderry, New Hampshire, Amerika Serikat, Jumat (28/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)Ekonomi Korea Utara dilaporkan mengalami penurunan pada 2020 karena adanya “krisis ganda”, di mana ekonominya terpukul oleh penutupan perbatasan yang disebabkan pandemik COVID-19, serentetan bencana alam musim panas lalu dan sanksi terus-menerus yang dipimpin AS.
Menurut analis Song Jaeguk di Institut Riset Ekonomi IBK Seoul, volume perdagangan bilateral anjlok sekitar 79 persen dalam 11 bulan pertama tahun lalu dari periode yang sama pada 2019.
“PDB Korea Utara diperkirakan mengalami kontraksi 9,3 persen pada 2020,” katanya.
Sebelumnya pada akhir November, mata-mata Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa setelah perdagangan luar negerinya menyusut tajam, Korea Utara mencatatkan peningkatan empat kali lipat dalam impor bahan makanan seperti gula dan bumbu di pasar. Pada saat yang sama, tingkat operasi pabriknya turun ke level terendah sejak Kim mengambil alih kekuasaan karena kekurangan bahan mentah.
Baca Juga: Pasukannya Tembak Mati Pejabat Korea Selatan, Kim Jong-un Minta Maaf
3. Pengumuman menjelang pergantian presiden Amerika
(ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)Pengumuman Kim itu disampaikan menjelang pelantikan presiden baru Amerika Serikat yang akan digelar pada 20 Januari mendatang. Pada saat itu Joe Biden dari Partai Demokrat akan menggantikan Donald Trump, yang telah menjalin hubungan bersejarah dengan Kim dan Korea Utara.
Laporan menyebut Kim khawatir bahwa di bawah kepemimpinan Biden, AS akan mempertahankan sanksi hukuman untuk Korea Utara kecuali Kim mengambil langkah signifikan menuju denuklirisasi.
Baca Juga: Pejabat Korea Selatan Sarankan Kim Jong-un Stop Merokok
Berita Terkini Lainnya
