Maria Ressa Sebut Fakta Jadi Hal Paling Penting untuk Jurnalis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Jurnalis Maria Ressa, yang meraih Nobel Perdamaian 2021 atas kontribusinya menjaga kebebasan berekspresi di Filipina, mengatakan bahwa fakta adalah hal yang paling penting bagi seorang jurnalis.
Hal tersebut disampaikannya dalam sesi tanya-jawab via zoom bersama IDN Times pada Kamis (14/10/2021).
“Ketika Anda memiliki argumen dengan seseorang, Anda butuh berpegang pada fakta sehingga Anda bisa menciptakan kedamaian. Karena jika Anda tidak (berpegang pada fakta), jika Anda tidak setuju pada fakta, Anda tidak bisa menjadi apapun,” ujarnya kepada pemimpin redaksi IDN Times Uni Lubis, yang menjadi moderator di acara tersebut.
“Fakta mengarah pada kebenaran, dan jika Anda punya kebenaran, Anda bisa membangun kepercayaan,” tambah Ressa.
Baca Juga: Top! Jurnalis Maria Ressa-Dmitry Muratov Raih Nobel Perdamaian 2021
1. Fakta penting untuk semua aspek kehidupan
Ressa mengatakan, fakta bukan hanya penting bagi seorang jurnalis, tapi juga bagi semua orang dalam menjalin hubungan, baik sesama manusia, kekeluargaan, organisasi, hingga untuk dunia.
Ia juga menjelaskan bahwa fakta erat kaitannya dengan demokrasi, yang mana sangat penting bagi kehidupan bernegara.
“Dunia yang kita tinggali saat ini adalah tentang menyaring semua orang, tentang otoriter digital, menggunakan platform untuk dipilih secara demokrasi dan kemudian setelah terpilih mereka menghancurkan institusi demokrasi dari dalam. Itu yang saya lihat di negara saya dan itu menakuti saya,” kata CEO media Filipina, Rappler, tersebut.
“Jadi setiap dari kalian, apa yang kalian lakukan hari ini sangatlah penting, tapi saya rasa itu semua kembali ke fakta,” tambahnya.
2. Waktu yang penting bagi dunia
Dalam kesempatan itu, Ressa juga berbagi cerita tentang momen ketika ia dihadiahi Nobel Perdamaian. Ia mengaku masih sulit mempercayai hal tersebut.
Namun, ia juga menekankan bahwa ini merupakan waktu yang penting bagi jurnalis dan seluruh dunia karena sangat jarang sekali Nobel Perdamaian diberikan pada seorang jurnalis. Ia menjelaskan bahwa terakhir kali seorang jurnalis mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian yakni 85 tahun lalu.
“Waktu ini penting untuk semua negara kita, untuk dunia,” katanya.
Baca Juga: Selamati Maria Ressa, Filipina: Pers Hidup dengan Sehat di Negara Ini
3. Alasan komite memilih jurnalis memenangkan Nobel Perdamaian
Ressa memenangkan hadiah Nobel Perdamaian bersama Dmitry Muratov, yang mengepalai surat kabar independen Rusia, Novaya Gazeta.
Sebelumnya pada Jumat (8/10/2021), Ketua Komite Nobel Norwegia, Berit Reiss-Andersen, mengungkapkan alasan komite Nobel Perdamaian memilih mereka untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
“Jurnalisme yang bebas, independen, dan berdasarkan fakta berfungsi untuk melindungi dari penyalahgunaan kekuasaan, kebohongan, dan propaganda perang,” katanya saat mengumumkan penghargaan itu di Oslo, dikutip dari CNN.
“Untuk menggarisbawahi pentingnya melindungi dan membela hak-hak dasar ini (keterbukaan informasi dan kebebasan berekspresi),” tambah Reiss-Andersen.