Mengenal Adolf Hitler, Diktator Jerman Pemicu Perang Dunia II

Hitler ternyata memiliki minat pada seni

Jakarta, IDN Times - Ketegangan yang terjadi di antara Rusia dan Ukraina selama beberapa waktu terakhir, telah membuat mata seluruh penjuru dunia tertuju pada kedua negara tersebut. Apalagi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan tentaranya bergerak melakukan serangan, dan menyebabkan banyak korban berjatuhan.

Namun, jauh sebelum kekhawatiran ini, dunia juga pernah menghadapi hal mencekam serupa, yakni Perang Dunia II. Dan jika mengingat tentang Perang Dunia II, orang-orang pasti akan langsung mengingat nama Adolf Hitler.

Lalu, siapa sebenarnya Adolf Hitler dan apa hubungannya dengan Perang Dunia II?

Baca Juga: Jarang Diketahui, 8 Fakta tentang Masa Muda Adolf Hitler

1. Adolf Hitler penyebab Perang Dunia II

Mengenal Adolf Hitler, Diktator Jerman Pemicu Perang Dunia IIbritannica.com

Dikutip dari situs Biography pada Sabtu (26/2/2022), Adolf Hitler adalah pemimpin Nazi Jerman. Agenda fasisnya telah menyebabkan Perang Dunia II dan kematian sedikitnya 11 juta orang, termasuk sekitar enam juta orang Yahudi.

Adolf Hitler merupakan kanselir Jerman dari 1933 hingga 1945. Ia menjabat sebagai diktator dan pemimpin Partai Nazi, atau Partai Pekerja Sosialis Nasional Jerman, untuk sebagian besar waktunya ketika berkuasa.

Kebijakan fasis Hitler memicu Perang Dunia II dan menyebabkan genosida yang dikenal sebagai Holocaust, yang mengakibatkan kematian sekitar enam juta orang Yahudi dan lima juta non-kombatan lainnya.

2. Profil keluarga Hitler

Mengenal Adolf Hitler, Diktator Jerman Pemicu Perang Dunia IIcellcode.us

Hitler merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Ia lahir dari pasangan Alois Hitler dan Klara Polzl. Sebagai seorang anak, Hitler sering tidak sepaham dengan ayahnya yang keras secara emosional, yang juga tidak menyetujui minat putranya itu untuk menjadikan seni rupa sebagai karier.

Setelah kematian adiknya, Edmund, pada 1900, Hitler menjadi penyendiri dan tertutup.

Pada 1903, ayah Hitler meninggal mendadak. Dua tahun kemudian, ibu Hitler mengizinkan dia berhenti sekolah. Setelah ibunya meninggal pada Desember 1907, Hitler pindah ke Wina dan bekerja sebagai buruh lepas dan pelukis cat air. Dia mendaftar ke Akademi Seni Rupa dua kali dan ditolak dua kali juga.

Karena kekurangan uang, Hitler harus merasakan tinggal di tempat penampungan tunawisma. Pada 1913, dia pindah ke Munich. Pada pecahnya Perang Dunia I, ia melamar bertugas di tentara Jerman. Ia diterima pada Agustus 1914, meskipun ia masih warga negara Austria. Ia juga dilaporkan mendapat sejumlah penghargaan seperti Salib Besi Kelas Satu dan Lencana Luka Hitam.

Setelah Perang Dunia I, Hitler kembali ke Munich dan terus bekerja untuk militer Jerman. Sebagai seorang perwira intelijen, ia memantau kegiatan Partai Pekerja Jerman (DAP) dan mengadopsi banyak ide anti-Semit, nasionalis, dan anti-Marxis dari pendiri partai Anton Drexler.

Pada September 1919, Hitler bergabung dengan DAP, yang mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP), yang sering disingkat menjadi Nazi.

Baca Juga: 5 Kekejaman Adolf Hitler dan Rezim Nazi selama PD II

3. Hitler dan Nazi

Mengenal Adolf Hitler, Diktator Jerman Pemicu Perang Dunia IIWikimedia.org

Hitler secara pribadi merancang spanduk Partai Nazi, mengambil simbol swastika dan menempatkannya dalam lingkaran putih berlatar belakang merah. Dia segera menjadi terkenal karena pidato pedasnya menentang Perjanjian Versailles, politikus saingan, Marxis, dan Yahudi.

Pada 1921, Hitler menggantikan Drexler sebagai ketua Partai Nazi.

Ketika melakukan pidato pertamanya, banyak yang terpikat dan menjadi pengikut Hitler, seperti kapten tentara Ernst Rohm, kepala organisasi paramiliter Nazi Sturmabteilung (SA), yang melindungi pertemuan dan sering menyerang lawan politik.

Pada 8 November 1923, Hitler dan SA menyerbu pertemuan publik yang menampilkan perdana menteri Bavaria Gustav Kahr di aula bir besar di Munich. Hitler mengumumkan bahwa revolusi nasional telah dimulai dan menyatakan pembentukan pemerintahan baru.

Setelah perjuangan singkat yang menyebabkan beberapa kematian, kudeta yang dikenal sebagai Beer Hall Putsch itu gagal. Hitler ditangkap dan diadili karena pengkhianatan tingkat tinggi dan dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara.

Selama sembilan bulan mendekam di penjara, pada 1924, ia mendiktekan sebagian besar volume pertama buku otobiografi dan manifesto politiknya, Mein Kampf (Perjuangan Saya), kepada wakilnya, Rudolf Hess.

Volume pertama diterbitkan pada 1925, dan volume kedua keluar pada 1927. Buku itu kemudian diringkas dan diterjemahkan ke dalam 11 bahasa, terjual lebih dari lima juta eksemplar pada 1939. Karya propaganda dan kepalsuan itu memaparkan rencana Hitler untuk mengubah masyarakat Jerman menjadi satu berdasarkan ras.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya