NASA Mau Jatuhkan Stasiun Luar Angkasa ke Samudra Pasifik

Hal tersebut akan dilakukan pada 2031

Jakarta, IDN Times – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, berencana untuk menjatuhkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di wilayah terpencil Samudra Pasifik yang dikenal sebagai Point Nemo pada 2031.

Hal itu dilakukan karena lembaga ini berencana untuk mengoperasikan ISS hingga akhir 2030, sebagaimana disampaikan NASA dalam rencana masa depannya yang baru diterbitkan.

Baca Juga: Jadi Tempat Paling Aman dari Virus Corona, Ini 5 Fakta tentang ISS

1. Pengganti ISS

NASA Mau Jatuhkan Stasiun Luar Angkasa ke Samudra Pasifikstasiun luar angkasa internasional (ISS) (commons.wikimedia.org)

Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA pertama kali diluncurkan pada 2000, dan telah mengorbit sejauh 227 mil laut di atas Bumi, dan telah dimanfaatkan lebih dari 200 astronot dari 19 negara yang berbeda.

NASA mengatakan bahwa platform ruang angkasa yang dioperasikan secara komersial akan menggantikan ISS sebagai tempat untuk kolaborasi dan penelitian ilmiah.

“Sektor swasta secara teknis dan finansial mampu mengembangkan dan mengoperasikan tujuan komersial orbit rendah Bumi, dengan bantuan NASA. Kami berharap dapat berbagi pelajaran dan pengalaman operasi kami dengan sektor swasta untuk membantu mereka mengembangkan destinasi yang aman, andal, dan hemat biaya di luar angkasa,” kata Phil McAlister, direktur ruang komersial di Markas Besar NASA dalam sebuah pernyataan.

“Laporan yang telah kami sampaikan ke Kongres menjelaskan, secara rinci, rencana komprehensif kami untuk memastikan transisi yang mulus ke tujuan komersial setelah pensiun dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2030,” tambahnya, dikutip dari CNN, Jumat (4/2/2022).

2. Kuburan luar angkasa

NASA Mau Jatuhkan Stasiun Luar Angkasa ke Samudra PasifikNASA Landing Toolkit mars.nasa.gov

Dalam Laporan Transisi Stasiun Luar Angkasa Internasional, NASA mengatakan rencananya adalah untuk menjatuhkan ISS ke Bumi di daerah yang dikenal sebagai Area Tak Berpenghuni Samudra Pasifik Selatan, yang juga dikenal sebagai Point Nemo.

Laporan itu mengatakan bahwa perkiraan anggarannya mengasumsikan bahwa de-orbit akan terjadi pada Januari 2031.

Point Nemo adalah titik di lautan yang terjauh dari daratan dan telah menjadi kuburan air bagi banyak pesawat ruang angkasa lainnya.

Daerah ini berjarak sekitar 3.000 mil dari pantai timur Selandia Baru dan 2.000 mil di utara Antartika dan diperkirakan bahwa negara-negara penjelajah luar angkasa seperti AS, Rusia, Jepang, dan negara-negara Eropa telah menenggelamkan lebih dari 263 keping puing luar angkasa di sana sejak 1971.

Baca Juga: 12 Fakta Unik NASA, Lembaga Antariksa yang Paling Terkenal di Dunia

3. Dekade ketiga

NASA Mau Jatuhkan Stasiun Luar Angkasa ke Samudra Pasifikcommons.wikimedia.org

Meski akan dinonaktifkan pada 2031, NASA mengatakan selama delapan tahun ke depan ISS masih akan dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk analog untuk misi transit Mars.

Robyn Gatens, direktur Stasiun Luar Angkasa Internasional di Markas Besar NASA mengatakan, Stasiun Luar Angkasa Internasional memasuki dekade ketiga dan paling produktif sebagai platform ilmiah yang inovatif dalam gaya berat mikro.

“Dekade ketiga ini adalah salah satu hasil, membangun kemitraan global kami yang sukses untuk memverifikasi eksplorasi dan teknologi penelitian manusia untuk mendukung eksplorasi luar angkasa, terus mengembalikan manfaat medis dan lingkungan bagi umat manusia, dan meletakkan dasar untuk masa depan komersial di orbit rendah Bumi,” katanya dalam pernyataannya.

“Kami berharap dapat memaksimalkan pengembalian ini dari stasiun luar angkasa hingga 2030 sambil merencanakan transisi ke tujuan luar angkasa komersial yang akan menyusul,” tambah Gatens.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya