Palestina Tolak Vaksin COVID-19 Hampir Kedaluwarsa Pemberian Israel

Palestina-Israel batal melakukan pertukaran vaksin COVID-19

Jakarta, IDN Times - Otoritas Palestina (PA) telah membatalkan kesepakatan pertukaran vaksin COVID-19 dengan Israel pada Sabtu (19/6/2021). Sebelumnya di bawah kesepakatan itu, Israel akan memberikan setidaknya satu juta vaksin COVID-19 untuk Palestina.

Alasan pembatalan kesepakatan adalah karena vaksin Pfizer yang diberikan Israel memiliki tanggal kedaluwarsa yang sangat dekat, kata pihak berwenang, sebagaimana dilaporkan BBC.

Sebelumnya, Israel menyatakan tidak membutuhkan stok vaksin yang sudah lama, dan karenanya akan mengirimkan untuk digunakan dalam mempercepat program vaksinasi Palestina.

Sebagai imbalannya, Palestina akan memberi Israel jumlah vaksin yang sama seperti yang mereka dapatkan pada akhir tahun nanti. Ini karena Palestina baru akan memperoleh vaksin dari organisasi Pfizer pada akhir tahun.

Baca Juga: Turis yang Disuntik Vaksin Pfizer-Moderna, Dapat Green Pass Israel

1. Vaksin tidak sesuai harapan

Palestina Tolak Vaksin COVID-19 Hampir Kedaluwarsa Pemberian IsraelInstagram/amarselan

Pejabat Palestina mengatakan ketika vaksin pertama dari Israel tiba, ternyata memiliki tanggal kedaluwarsa yang lebih dekat dari yang diharapkan. Mereka menyatakan tidak ada cukup waktu untuk menggunakan, alhasil kesepakatan itu batal.

“Pengiriman awal sekitar 90 ribu dosis tidak sesuai dengan spesifikasi yang terkandung dalam perjanjian, dan karenanya Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh menginstruksikan menteri kesehatan untuk membatalkan perjanjian,” kata Juru bicara Otoritas Palestina Ibrahim Melhem.

“Pemerintah menolak menerima vaksin yang akan kedaluarsa,” katanya dalam pernyataan yang dimuat kantor berita resmi Wafa.

Melhem menambahkan mereka akhirnya memutuskan menunggu pengiriman vaksin yang telah dipesan langsung oleh pihak berwenang dari Pfizer.

2. Pertukaran vaksin penting untuk kedua pihak

Palestina Tolak Vaksin COVID-19 Hampir Kedaluwarsa Pemberian IsraelIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Israel (ANTARA FOTO/Oded Balilty)

Sebelumnya, dalam sebuah tweet pada Jumat, 18 Juni 2021, menteri kesehatan baru Israel Nitzan Horowitz mengatakan, virus corona tidak mengenal batas dan tidak membedakan orang. Ia juga menyebut pertukaran vaksin merupakan kepentingan kedua belah pihak, dan berharap dapat menjalin kerja sama dengan Palestina di bidang lain.

“Israel telah menandatangani perjanjian dengan Otoritas Palestina, dan akan memasok sekitar satu juta dosis vaksin Pfizer yang akan segera kedaluwarsa,” kata Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebelumnya.

“Israel akan menerima jumlah dosis Pfizer yang sama pada September/Oktober 2021, atas nama apa yang diperuntukkan bagi Otoritas Palestina,” tambah pernyataan Israel.

Baca Juga: Naftali Bennet Jadi PM Israel, Palestina Pesimistis akan Perdamaian

3. Vaksinasi di Israel dan Palestina

Palestina Tolak Vaksin COVID-19 Hampir Kedaluwarsa Pemberian IsraelLogo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Tingkat vaksinasi di Israel dan Palestina tidak sama. Di mana sekitar 55 persen orang Israel yang memenuhi syarat telah diberikan kedua dosis vaksin sebagai bagian dari kampanye vaksinasi massal negara itu. Israel menggunakan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.

Sementara, di Palestina baru sekitar 30 persen warganya yang memenuhi syarat di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, menurut pejabat Palestina.

Palestina telah menerima dosis vaksin dari Israel, serta dari Rusia, Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA) dan inisiatif berbagi vaksin COVAX global.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya