Startup Ini Buat Microchip Ditanam Bawah Kulit untuk Paspor Vaksin

Microchip bisa ditanam di bawah kulit lengan 

Jakarta, IDN Times – Epicenter, startup yang berbasis di Stockholm, Swedia, meluncurkan cara baru untuk membawa paspor vaksin COVID-19, yakni dalam microchip yang ditanam di bawah kulit.

Implan tersebut akan dapat dibaca oleh perangkat apa pun menggunakan protokol komunikasi jarak dekat (NFC), sebuah teknologi yang digunakan untuk pembayaran tanpa kontak dan sistem entri tanpa kunci.

Dalam sebuah video yang dibagikan oleh Epicenter, Hannes Sjoblad, kepala distribusi startup yang telah memiliki chip di lengannya, terlihat hanya melambaikan smartphone di atas lengannya untuk mengetahui status vaksinasinya.

“Implan adalah teknologi yang sangat serbaguna yang dapat digunakan untuk banyak hal yang berbeda, dan saat ini sangat nyaman untuk memiliki paspor COVID yang selalu dapat diakses pada implan Anda,” katanya dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Kenya Tangguhkan Aturan Wajib Sertifikat Vaksinasi COVID-19

1. Seluruh negara mengharuskan warga menunjukkan status vaksinasinya

Startup Ini Buat Microchip Ditanam Bawah Kulit untuk Paspor Vaksin

Pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, sebagai pandemik.

Sejak saat itu, virus tersebut menyebar di seluruh dunia, menutup bisnis dan memaksa orang tinggal di rumah selama berbulan-bulan.

Meskipun penguncian (lockdown) telah dilonggarkan di seluruh dunia, virus corona masih merajalela dan bermutasi menjadi varian baru yang lebih sulit dihentikan penyebarannya.

Namun, dunia sekarang memiliki akses ke vaksin, yang meringankan gejala virus mematikan itu, dan informasi status vaksin diberikan dalam bentuk kertas atau digital yang dikenal sebagai paspor COVID.

Banyak tempat, restoran, bar, ruang konser, dan museum di seluruh negara mengharuskan pengunjung menunjukkan status vaksinasi mereka untuk memasuki gedung.

2. Microchip bisa ditanam di bawah kulit lengan atau di antara ibu jari dan jari telunjuk

Startup Ini Buat Microchip Ditanam Bawah Kulit untuk Paspor VaksinPenjualan Kartu Vaksinasi COVID-19 di e-commerce. (tokopedia.com)

Melihat kebutuhan untuk menunjukkan status vaksinasi tersebut, Epicenter ingin menyajikan informasi ini semudah mungkin.

“Jika ponsel Anda kehabisan baterai, itu selalu dapat diakses oleh Anda. Jadi tentu saja, begitulah cara kami menggunakan teknologi ini hari ini, tahun depan kami akan menggunakannya untuk hal lain,” kata Sjoblad.

Laporan menyebut, microchip yang ditanam itu akan berada tepat di bawah kulit, baik di lengan atau di antara ibu jari dan jari telunjuk.

Menurut Sjoblad, prosedur ini benar-benar dapat digunakan dan tidak memerlukan aplikasi telepon khusus.

Baca Juga: Kemenag Terbitkan Kartu Nikah Digital, Kartu Fisik Disetop Agustus Ini

3. Bukan inovasi baru

Startup Ini Buat Microchip Ditanam Bawah Kulit untuk Paspor VaksinPenjualan Kartu Vaksinasi COVID-19 di e-commerce. (tokopedia.com)

Meski terdengar tidak biasa, ternyata microchip yang ditanamkan Epicenter bukanlah inovasi baru, karena perusahaan telah menggunakannya selama bertahun-tahun pada karyawan mereka.

Pada 2015, perusahaan mengumumkan telah menanamkan microchip di lebih dari 100 karyawannya. Ini memungkinkan mereka untuk membuka pintu, mengoperasikan printer, atau membeli smoothie hanya dengan lambaian tangan.

Chip ditanamkan dengan suntikan sederhana dari jarum suntik dan dengan satu klik, sebuah microchip berhasil disuntikkan di tangan karyawan. Data yang ada di chip akan dapat dibaca oleh alat melalui gelombang elektromagnetik.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya