Tiongkok Luncurkan Modul Pertama Stasiun Luar Angkasa Baru

Diharapkan beroperasi penuh pada 2022

Jakarta, IDN Times – Tiongkok meluncurkan modul pertama dari stasiun luar angkasa barunya pada Kamis (29/4/2021).

Langkah yang disiarkan televisi pemerintah CCTV tersebut, menandai tonggak penting dalam rencana ambisius Tiongkok. Mereka ingin manusia dapat hadir secara permanen di luar angkasa.

Baca Juga: Keren Abis! Begini 4 Astronot SpaceX-NASA Tiba di Stasiun Luar Angkasa

1. Modul inti Tianhe

Tiongkok Luncurkan Modul Pertama Stasiun Luar Angkasa BaruChina meluncurkan pesawat luar angkasa ke Mars pada Kamis (23/7). Hal ini merupakan upaya masuk ke 'klub elit' dengan negara-negara lain. (Global News)

Modul pertama yang disebut Tianhe itu menampung peralatan pendukung kehidupan dan ruang hidup untuk astronot. Model itu diluncurkan dari Wenchang di provinsi tropis Hainan dengan roket Long-March 5B.

Stasiun luar angkasa negara itu diharapkan beroperasi penuh pada 2022. Tepatnya, setelah melakukan sekitar 10 misi lagi untuk membawa lebih banyak bagian dan merakitnya di orbit.

Satu-satunya stasiun luar angkasa yang saat ini berada di orbit adalah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

2. Telat memulai dibandingkan AS dan Rusia

Tiongkok Luncurkan Modul Pertama Stasiun Luar Angkasa BaruSeorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Tiongkok terlambat memulai dalam hal eksplorasi ruang angkasa. Negara ini baru mengirim astronot pertamanya ke orbit pada 2003, menjadikannya negara ketiga yang melakukannya, setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS).

Namun kini Tiongkok terus mengejar ketinggalan dengan menghabiskan miliaran dolar AS untuk eksplorasi ruang angkasa.

Sejauh ini, Tiongkok telah mengirimkan dua stasiun luar angkasa uji coba ke orbit, yaitu Tiangong-1 dan Tiangong-2. Kedua stasiun uji coba itu adalah modul sederhana yang memungkinkan astronot tinggal dalam waktu yang relatif singkat.

Setelah selesai, stasiun luar angkasa Tiongkok diperkirakan akan tetap berada di orbit rendah Bumi, antara 400 hingga 450 kilometer di atas Bumi selama 15 tahun.

Baca Juga: Angkasa dalam Lensa: Cincin Api hingga "Kelelawar" dari Luar Angkasa

3. Tidak ada rencana kerja sama internasional

Tiongkok Luncurkan Modul Pertama Stasiun Luar Angkasa Barustasiun luar angkasa internasional (ISS) (commons.wikimedia.org)

Tiongkok mengaku tidak berencana menggunakan stasiun luar angkasanya untuk kerja sama internasional dalam skala ISS, namun mereka terbuka untuk kolaborasi. Mereka tidak memberikan rincian ruang lingkup kolaborasi tersebut.

ISS yang adalah satu-satunya stasiun luar angkasa di orbit saat ini, merupakan hasil kolaborasi antara Rusia, AS, Kanada, Eropa, dan Jepang. Tiongkok telah dilarang untuk berpartisipasi di dalamnya.

BBC melaporkan, ISS akan berhenti beroperasi setelah 2024, berpotensi membuat Tiangong sebagai satu-satunya stasiun luar angkasa di orbit Bumi.

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya