Vaksin Pfizer Dikirim Massal ke AS Pertama Kali via Udara

United Airlines angkut vaksin Pfizer dari Brussels, Belgia

Jakarta, IDN Times – Maskapai Amerika Serikat (AS), United Airlines membawa vaksin COVID-19 Pfizer dari Brussels, di Belgia, ke Bandara Internasional O'Hare di Chicago, AS, pada Jumat (27/11/2020). Hal itu disampaikan pertama kali oleh The Wall Street Journal, mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut.

Menurut sumber-sumber tersebut, pengiriman vaksin dari Eropa ke AS itu membutuhkan persetujuan khusus dari regulator federal karena maskapai perlu membawa lebih banyak es kering daripada yang biasanya diizinkan.

Baca Juga: Indonesia Produksi Vaksin Astra-Zeneca dan Pfizer? Ini kata Bio Farma

1. Mendapat persetujuan FAA

Vaksin Pfizer Dikirim Massal ke AS Pertama Kali via UdaraUnited Airlines (LinkedIn/united-airlines)

Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) mengatakan mendukung pengiriman massal pertama vaksin COVID-19 itu meski cukup berbahaya untuk dilakukan. Sebelumnya pada bulan lalu, FAA juga telah membentuk tim khusus untuk menangani pengangkutan vaksin agar dapat dilakukan secara aman, cepat, dan efisien.

“Beberapa vaksin membutuhkan suhu dingin yang berkelanjutan selama pengangkutan, yang, dalam beberapa keadaan, membutuhkan es kering, bahan berbahaya,” kata FAA dalam sebuah pernyataan, mengutip CNBC.

“FAA bekerja sama dengan produsen, maskapai penerbangan, dan otoritas bandara untuk memberikan panduan tentang penerapan persyaratan peraturan saat ini untuk mengangkut es kering dalam jumlah besar dalam kargo udara dengan aman.”

2. Vaksin belum mendapat izin FDA

Vaksin Pfizer Dikirim Massal ke AS Pertama Kali via UdaraFDA (Website/fda.gov)

Di saat pengiriman sedang dilakukan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS ternyata belum menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer. Namun demikian, Pfizer yang mengembangkan vaksinnya dengan BioNTech, perusahaan farmasi Jerman, telah mengajukan permohonan izin darurat penggunaan vaksinnya pada 20 November.

FDA diperkirakan akan membahasnya secara terbuka ketika Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait badan itu bertemu pada 10 Desember.

Juru bicara perusahaan, Kim Bencker sebelumnya mengatakan perusahaan tidak akan mengirimkan vaksin sampai mendapat persetujuan dari FDA untuk penggunaan darurat. Jika vaksin mendapat persetujuan dari regulator segera, maka orang Amerika bisa mendapatkan dosis pertama vaksin mereka dalam beberapa minggu mendatang.

Pfizer mengatakan berencana memproduksi 50 juta dosis dari rejimen dua dosis pada akhir tahun. Jumlah itu akan cukup untuk mengimunisasi 25 juta dari sekitar 331 juta orang di AS. Perusahaan berencana untuk mengirimkan botol vaksin beku ke titik vaksinasi dari lokasi produksinya di Kalamazoo, Michigan, dan Puurs, Belgia.

3. Suhu penyimpanan vaksin minus 70 Celcius

Vaksin Pfizer Dikirim Massal ke AS Pertama Kali via UdaraIlustrasi Vaksin. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Vaksin Pfizer yang diklaim perusahaan 95 persen efektif dalam mencegah infeksi COVID-19, membutuhkan suhu penyimpanan minus 94 derajat Fahrenheit atau setara minus 70 derajat Celcius. Oleh karenanya pengiriman vaksin membutuhkan sangat banyak es kering.

Di sisi lain, vaksin buatan Moderna yang juga diklaim sama efektifnya dengan vaksin Pfizer, bisa tetap stabil pada suhu 36 hingga 46 derajat Fahrenheit, suhu standar rumah atau lemari es medis, hingga 30 hari. Vaksin Moderna juga dapat disimpan hingga enam bulan pada suhu negatif 4 derajat Fahrenheit.

Vaksin Pfizer sendiri dinamakan BNT162b2 dan berbasis teknologi messenger RNA (nRNA). Vaksin ini Menggunakan gen sintetis yang lebih mudah diciptakan, sehingga bisa diproduksi lebih cepat dibanding teknologi biasa. Sementara vaksin Moderna disebut mRNA-1273.

Baca Juga: Airlangga Sebut Vaksin COVID-19 Buatan Pfizer Belum Dipertimbangkan

4. Maskapai lain juga sedang mempersiapkan pengiriman vaksin

Vaksin Pfizer Dikirim Massal ke AS Pertama Kali via UdaraPesawat dari beragam maskapai terparkir di Boeing Field, Seattle, Washington, AS pada 1 Juli 2019 (ANTARA FOTO/REUTERS/Lindsey Wasson)

Departemen kargo American Airlines pekan lalu, memulai penerbangan uji coba dengan mitra farmasi dari Miami ke Amerika Selatan. Juru bicara maskapai itu, Stacy Day mengatakan uji coba itu dilakukan untuk menguji tekanan pengemasan termal dan proses penanganan operasional maskapai untuk pengiriman vaksin.

“Karena bangsa ini melihat ke depan dan menghadapi tantangan logistik dalam mendistribusikan vaksin, penting untuk memastikan ada cukup karyawan bersertifikat dan pesawat dalam pelayanan yang diperlukan untuk kapasitas yang memadai untuk menyelesaikan tugas,” kata Airlines for America, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili maskapai penerbangan AS terbesar, dalam surat pada 18 November kepada para pemimpin kongres.

5. Pfizer dan BioNTech ajukan izin pemasaran bersyarat ke Badan Obat-obatan Eropa

Vaksin Pfizer Dikirim Massal ke AS Pertama Kali via UdaraLogo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Selain menargetkan penggunaan vaksinnya ke penduduk Amerika, Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka telah mengajukan permohonan izin pemasaran bersyarat dari vaksin virus corona mereka ke Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA). Jika otorisasi diberikan, kata BioNTech, penggunaan vaksin mereka di Eropa bisa dilakukan bulan ini.

“Pengumuman hari ini menandai tonggak penting lainnya dalam upaya kami untuk memenuhi janji kami untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mengatasi krisis yang mengerikan ini mengingat kebutuhan kesehatan masyarakat yang penting,” kata Ketua dan CEO Pfizer Dr. Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.

“Kami telah mengetahui sejak awal perjalanan ini bahwa pasien sedang menunggu, dan kami siap untuk mengirimkan dosis vaksin COVID-19 segera setelah otorisasi potensial mengizinkan kami.”

Baca Juga: Pfizer Ajukan Izin Edar Darurat ke BPOM AS Usai Vaksin Terbukti Ampuh

Topik:

  • Anata Siregar
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya