WHO Akan Buka Pusat Kecerdasan Pandemik Global di Jerman

Jerman menyambut baik rencana tersebut

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan rencana membuka “Pusat Global untuk Kecerdasan Pandemik dan Epidemik” di Jerman. Pusat Kecerdasan itu diharapkan akan dapat membantu mengumpulkan data untuk memprediksi dan mencegah pandemik di masa depan.

WHO mengatakan, meski pusat baru untuk kecerdasan pandemik dan epidemik, data, pengawasan dan analitik akan berbasis di Berlin, tetapi akan melibatkan kolaborasi global negara dan mitra di seluruh dunia.

“Pusat tersebut, yang akan dibuka secara resmi akhir tahun ini, dianggap sebagai cara untuk membuat jaringan besar data global untuk memprediksi, mencegah, mendeteksi persiapan, dan menanggapi risiko pandemik dan epidemik di seluruh dunia,” kata WHO dalam sebuah pernyataan mengutip CNBC, Rabu (5/5/2021).

Baca Juga: WHO: COVID-19 Varian India Menyerang Lebih dari 17 Negara

1. Pelajaran dari pandemik COVID-19

WHO Akan Buka Pusat Kecerdasan Pandemik Global di Jerman(Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus) REUTERS/Denis Balibouse

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Dunia Tembus 155 Juta, India Makin Parah

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia telah memperoleh pelajaran berharga dari pandemik COVID-19. Salah satu pelajaran itu yakni dunia membutuhkan lompatan ke depan yang signifikan dalam analisis data untuk membantu para pemimpin membuat keputusan kesehatan masyarakat yang tepat.

“Ini membutuhkan pemanfaatan potensi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, menggabungkan berbagai sumber data, dan berkolaborasi di berbagai disiplin ilmu. Data yang lebih baik dan analitik yang lebih baik akan menghasilkan keputusan yang lebih baik,” kata Tedros dalam konferensi pers yang mengumumkan pembuatan pusat kecerdasan tersebut.

2. Platform global untuk mencegah pandemik

WHO Akan Buka Pusat Kecerdasan Pandemik Global di JermanKanselir Jerman Angela Merkel menghadiri rapat kabinet mingguan di Kekanseliran di Berlin, Jerman, pada 4 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Hannibal Hanschke

Menanggapi rencana ini, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pusat WHO yang baru akan menjadi platform global untuk pencegahan pandemik dan melibatkan semua pihak. Merkel juga menyambut baik keputusan WHO untuk membangun pusat kecerdasan di Berlin.

“Pandemik COVID-19 saat ini telah mengajarkan kita bahwa kita hanya dapat memerangi pandemik dan epidemik bersama-sama. Pusat WHO yang baru akan menjadi platform global untuk pencegahan pandemi, menyatukan berbagai lembaga pemerintah, akademik, dan sektor swasta,” kata Angela dalam pesan video.

Saat ini biaya awal pembangunan pusat itu telah ditanggung oleh Jerman. Namun, Dr. Michael Ryan selaku Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO mengatakan pengumpulan sumber pendanaan untuk pusat kecerdasan itu masih dilangsungkan.

Baca Juga: WHO Sebut Dunia Bisa Kendalikan Pandemik COVID-19, Syaratnya...

3. Tentang pandemik COVID-19

WHO Akan Buka Pusat Kecerdasan Pandemik Global di JermanPetugas medis dengan pakaian pelindung menerima pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara bagi pasien dengan gejala ringan akibat virus corona, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Pandemik COVID-19 pertama kali dilaporkan muncul di Tiongkok pada akhir tahun 2019 dan hingga saat ini lebih dari 154 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia. Lebih dari 3,2 juta orang telah meninggal di seluruh dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Asal pandemik masih belum jelas. Sebelumnya pada awal tahun ini, para ahli global yang dikumpulkan oleh WHO dan tim pejabat Tiongkok menyelidiki sumber virus tetapi tidak sampai pada kesimpulan konkret.

WHO mengatakan bahwa “kemungkinan besar” virus itu berasal dari hewan sebelum menyebar ke manusia dan menentang teori bahwa virus itu mungkin telah kabur dari laboratorium di kota Wuhan di Tiongkok. Tim mengusulkan penelitian lebih lanjut di setiap area kecuali hipotesis kebocoran laboratorium.

Baca Juga: WHO: COVID-19 Varian India Menyerang Lebih dari 17 Negara

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya