WHO Sebut Ada 1.284 Kasus Suspek Cacar Monyet di RD Kongo

Kasus cacar monyet ditemukan di 11 negara

Jakarta, IDN Times – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (20/5/2022) mengatakan sedikitnya ada 1.284 kasus suspek cacar monyet dan 58 kematian dilaporkan di Republik Demokratik Kongo (RDK) hingga 8 Mei.

Provinsi Sankuru, Tshopo, Equateur, dan Tshuapa mencatat 913 kasus, menyumbang sekitar 75 persen dari keseluruhan kasus suspek di negara tersebut, menurut kantor WHO di RDK via Twitter.

Baca Juga: Cacar Monyet Meluas di Inggris, Kasus Bertambah Jadi 20

1. Tentang cacar monyet

WHO Sebut Ada 1.284 Kasus Suspek Cacar Monyet di RD KongoBendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

Cacar monyet merupakan penyakit ringan yang biasanya sembuh dengan sendirinya. Penyakit itu ditularkan melalui kontak yang sangat erat dengan si penderita dan kebanyakan dari mereka sembuh dalam hitungan minggu.

Gejala cacar monyet meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, dan ruam kulit seperti lecet.

Baca Juga: Australia Konfirmasi 2 Kasus Cacar Monyet, Penderita Baru dari Eropa

2. Kasus cacar monyet yang sudah dikonfirmasi

WHO Sebut Ada 1.284 Kasus Suspek Cacar Monyet di RD KongoIlustrasi markas WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Dikutip dari CNBC pada Jumat, WHO telah mengkonfirmasi sekitar 80 kasus cacar monyet yang menyebar di 11 negara.

WHO mengatakan wabah itu tidak biasa karena terjadi di negara-negara di mana virus tidak endemik. WHO juga menyebut lebih banyak kasus kemungkinan akan dilaporkan dalam beberapa hari mendatang karena pengawasannya meluas.

“WHO bekerja dengan negara-negara yang terkena dampak dan lainnya untuk memperluas pengawasan penyakit untuk menemukan dan mendukung orang-orang yang mungkin terpengaruh, dan untuk memberikan panduan tentang cara mengelola penyakit ini,” kata badan tersebut.

3. Penyebaran cacar monyet

WHO Sebut Ada 1.284 Kasus Suspek Cacar Monyet di RD Kongo(Ilustrasi logo WHO) www.who.int

Negara-negara Eropa telah mengkonfirmasi puluhan kasus terkait wabah cacar monyet, menjadikannya yang terbesar yang pernah ada di benua itu, menurut militer Jerman.

Amerika Serikat (AS) juga telah mengkonfirmasi setidaknya satu kasus. Sementara Kanada telah mengkonfirmasi dua kasus.

Menurut WHO, cacar monyet biasanya ditemukan di hutan hujan Afrika Tengah dan Barat tempat hewan pembawa virus hidup.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya