Yoshihide Suga Mengundurkan Diri dari Jabatan PM Jepang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga dikabarkan akan mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam laporan NHK pada Jumat (3/9/2021), Suga disebut tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa akhir bulan ini.
Langkah tersebut akan memungkinkan seseorang menggantikannya di posisi yang baru ia jabat satu tahun tersebut.
Baca Juga: Suga Resmi Jadi PM Jepang, Program Shinzo Abe Jalan Terus
1. Peringkat dukungan untuk Suga turun
Suga menjadi perdana menteri Jepang setelah Shinzo Abe mengundurkan diri September lalu dengan alasan kesehatan yang buruk.
Menurut Al-Jazeera, peringkat dukungan Suga telah turun di bawah 30 persen ketika Jepang berjuang menghadapi gelombang infeksi COVID-19 terburuk menjelang pemilihan umum tahun ini.
2. Suga menghadapi kecaman
Editor’s picks
Suga juga disebut menghadapi kecaman domestik yang intens setelah memutuskan untuk melanjutkan menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo di tengah keadaan darurat kesehatan sedang berlangsung karena pandemik.
Padahal, ketika Suga menjadi perdana menteri tahun lalu, para analis memprediksi berbagai kualifikasinya akan memabantu dalam menghadapi tantangan berat yang dihadapi Jepang. Ini terkait pengetahuannya tentang kompleksitas birokrasi Jepang dan keterampilannya dalam membuat kesepakatan politik karena lama menjabat sebagai tangan kanan Abe.
Baca Juga: Yoshihide Suga, Anak Petani Stroberi yang Jadi Perdana Menteri Jepang
3. Kecaman atas penanganan pandemik
Namun, ketika situasi pandemik negara itu memburuk, publik mengecam Suga. Salah satu kecaman datang karena ia menentang oposisi mayoritas untuk membatalkan penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas, yang sudah tertunda selama satu tahun.
Jepang sendiri saat ini masih bergulat dengan wabah COVID-19. Menurut Worldometers, Jepang saat ini menjadi negara ke-26 yang memiliki kasus COVID-19 terbanyak, dengan 1.507.223 kasus, 16.123 meninggal dunia, dan 1.277.940 sembuh.
Baca Juga: Terpilih Jadi PM Jepang, Ini Tantangan yang Dihadapi Yoshihide Suga