ECOWAS: Sanksi terhadap Mali akan Dicabut jika PM Sipil telah Dipilih

Terpilihnya Bah Ndaw sebagai Presiden sementara belum cukup 

Bamako, IDN Times – Pada hari Jumat (25/9), mantan Menteri Pertahanan Mali, Bah Ndaw dan pemimpin junta militer (Komite Nasional untuk Keselamatan Rakyat (CNSP)), Kolonel Assimi Goita dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden sementara Mali. Mereka akan memimpin pemerintahan transisi selama 18 bulan.

Seiring dengan pelantikan itu, Mali berharap ECOWAS (Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat) mencabut embargo yang telah mereka lakukan sejak Presiden Ibrahim Baubacar Keita dikudeta oleh junta militer Mali pada 18 Agustus, bulan lalu.

Melansir dari Al Jazeera, Presiden Komisi ECOWAS, Jean-Claude Kassi Brou, pada hari Jumat (25/9) mengatakan sanksi terhadap Mali akan dicabut apabila pemerintahan transisi Mali telah menunjuk Perdana Menteri sementara dari kalangan Sipil.

ECOWAS berharap sanksi embargo yang belum dicabut dapat mempercepat proses normalisasi pemerintahan Mali dari militer ke sipil.

1. Pelantikan Bah Ndaw dan Assimi Goita 

ECOWAS: Sanksi terhadap Mali akan Dicabut jika PM Sipil telah DipilihWakil Presiden Kolonel Assimi Goita (kiri) dan Presiden Bah Ndaw (kanan) saat pelantikan keduanya untuk memimpin pemerintahan transisi Mali, pada 25 September 2020. twitter.com/PresidenceMali

Pasca terpilihnya Bah Ndaw dan Assimi Goita sebagai Presiden dan Wakil Presiden sementara pada Senin (21/9), kini keduanya telah dilantik untuk memimpin pemerintahan transisi Mali selama 18 bulan. Pelantikan yang dilakukan Jumat (25/9) dihadiri oleh para perwira militer, pemimpin politik dan diplomat.

Melansir dari Al Jazeera, Bah Ndaw mengatakan akan berjuang untuk menciptakan stabilitas di Mali dalam kerangka transisi yang disepakati dan akan menjunjung tinggi komitmen internasional Mali. Ndaw juga menyatakan kesiapannya untuk mengatasi masalah korupsi dan pelanggaran yang dilakukan angkatan bersenjata terhadap warga sipil.

Sebelumnya, dibawah kepemimpinan Presiden Keita, Mali mengalami berbagai masalah, mulai dari korupsi, penyimpangan dalam pemilihan parlemen, kekerasan komunal, serta masalah terorisme.

Bah Ndaw adalah seorang pensiunan kolonel yang pernah menjadi Menteri Pertahanan Mali pada tahun 2014. Ia juga pernah mengepalai angkatan udara dan dikenal sebagai seseorang yang memilik prinsip serta berjiwa nasionalis.

ECOWAS melalui utusannya, mantan Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan yang berkunjung ke Mali sejak hari Rabu (23/9) menyambut baik terpilihnya Bah Ndaw sebagai Presiden sementara, seperti yang dikutip dari Reuters.

2. Sanksi embargo mempersulit kondisi ekonomi Mali 

ECOWAS: Sanksi terhadap Mali akan Dicabut jika PM Sipil telah DipilihUtusan ECOWAS, Mantan Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan bersama Presiden sementara Mali terpilih, Bah Ndaw dalam pertemuan sebelum pelantikan di Bamanko, Mali, pada 24 September 2020. twitter.com/GEJonathan

Sejak kudeta yang dilakukan junta militer Mali terhadap Presiden Keita pada 18 Agustus, bulan lalu, ECOWAS memberlakukan embargo terhadap Mali, berupa larangan perdagangan komersial dan aliran dana keuangan kecuali kebutuhan dasar seperti obat-obatan, peralatan untuk melawan pandemik Covid-19, bahan bakar dan listrik.

Sanksi itu mempersulit kondisi ekonomi Mali. Junta militer yang menguasai pemerintah mau tidak mau harus mencapai kesepakatan dengan ECOWAS jika tidak ingin Mali semakin terpuruk.

Sebelumnya, ECOWAS menuntut pemerintahan transisi diserahkan kepada sipil dan sempat mengancam akan memberlakukan embargo total jika junta militer tidak kunjung menunjuk presiden sementara. Menanggapi ancaman tersebut, pada Senin (21/9) akhirnya menunjuk Bah Ndaw sebagai Presiden sementara.

Pasca pelantikan Bah Ndaw dan Kolonel Assimi Goita sebagai Presiden dan Wakil Presiden sementara, harapan terhadap ECOWAS untuk mencabut sanksi embargo kembali tertahan pasca pernyataan Presiden Komisi ECOWAS, Jean-Claude Kassi Brou, bahwa ECOWAS akan mencabut sanksi setelah pemerintahan transisi Bah Ndaw menunjuk Perdana Menteri dari sipil, seperti yang dilansir dari Al Jazeera.

Brou juga menggarisbawahi tuntutan awal ECOWAS adalah junta militer mengembalikan Mali kepada pemerintahan sipil. Dengan adanya Kolonel Assimi Goita (pimpinan junta militer) sebagai Wakil Presiden sementara, masih berpotensi untuk menggantikan peran Presiden sementara Ndaw.

Tuntutan untuk menunjuk Perdana Menteri dari sipil agar sanksi dapat dicabut, diharapkan dapat mempercepat proses normalisasi pemerintahan Mali dari militer ke sipil dan mengembalikan stabilitas di negara itu.

Baca Juga: Junta Militer Mali Akhirnya Tunjuk Presiden Sementara Bah Ndaw

3. Fokus ECOWAS 

ECOWAS: Sanksi terhadap Mali akan Dicabut jika PM Sipil telah DipilihUtusan ECOWAS, mantan Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan melakukan pertemuan virtual dengan kepala negara ECOWAS membahas perkembangan mediasi di Mali, pada 28 Agustus 2020. twitter.com/GEJonathan

ECOWAS sejak gejolak politik terjadi pada pemerintahan Mali sebelumnya, telah aktif melakukan mediasi guna menciptakan stabilitas di Mali.

Diketahui, sebagian besar wilayah di Mali telah berada di luar kendali pemerintahan saat kudeta terjadi pada tahun 2012, dimana kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaeda menguasai wilayah utara, seperti yang dilansir dari Reuters. Kemunculan pemberontakan bersenjata telah memicu kekerasan komunal.

Belajar dari kondisi tersebut, tuntutan ECOWAS untuk kepemimpinan sipil pada dasarnya mencegah gejolak politik dan keamanan muncul kembali. Selain itu, ke-15 negara yang tergabung dalam ECOWAS berkomitmen untuk memerangi ekstrimis guna menjaga stabilitas regional.

Ketidakpastian dalam kepemimpinan di pemerintahan Mali pasca kudeta militer terhadap Presiden Keita ditakutkan akan mengancam komitmen bersama tersebut, untuk itu sanksi embargo yang belum dicabut hingga Perdana Menteri dari kalangan sipil dipilih menjadi tuntutan serius dari ECOWAS untuk pemerintahan transisi yang baru saja melantik Presiden sementara Bah Ndaw.

Baca Juga: Junta Militer Mali Akhirnya Tunjuk Presiden Sementara Bah Ndaw

Revi Jeane Photo Verified Writer Revi Jeane

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya