Mikronesia Laporkan Kasus Pertama COVID-19

Seorang kru kapal yang berlayar dari Filipina positif Corona

Palikir, IDN Times – Federasi Serikat Mikronesia (FSM), sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik pada hari Senin (11/1/2021) melaporkan kasus pertama COVID-19 di negaranya. Penemuan ini mengakhiri status Mikronesia sebagai negara bebas COVID-19 yang telah berhasil selama setahun belakangan.

Melansir dari website pemerintah FSM, Presiden David Panuelo dalam pidatonya menyatakan bahwa pasien yang dinyatakan positif COVID-19 telah ditangani dan meminta warga untuk tidak panik karena situasi saat ini terkendali.

“Saat ini kita tetap dalam siaga 4, yang artinya sekolah, gereja, dan tempat usaha masih tetap buka. Memakai masker dan jaga jarak dianjurkan namun tidak wajib,” tambah Presiden Panuelo.

1. Seorang kru kapal MV Chief Mailo dinyatakan positif COVID-19 

Mikronesia Laporkan Kasus Pertama COVID-19idn media

Kasus positif COVID-19 pertama ditemukan pada kru kapal kargo dan penumpang milik pemerintah bernama MV Chief Mailo yang baru saja kembali setelah satu tahun berlabuh di Filipina untuk keperluan perbaikan. Kapal saat ini tengah berada di laguna Negara Bagian Pohnpei.

Setibanya di Pohnpei, dua belas kru kapal dites COVID-19 dan satu diantaranya dinyatakan positif setelah melakukan dua kali tes. Semua kru kini menjalani karantina di kapal dengan pengawasan 24 jam dari otoritas setempat.

Kasus ini, oleh pemerintah FSM dan negara bagian Pohnpei diklasifikasikan sebagai kasus impor dan tidak menimbulkan resiko penyebaran secara langsung ke komunitas yang lebih luas di Pohnpei.

Kedua belas kru juga dikabarkan dalam kondisi yang stabil, tanpa ada gejala apapun.

2. Mikronesia akan memulai vaksinasi pada pekan keempat Januari 2021 

Mikronesia Laporkan Kasus Pertama COVID-19Vaksin COVID-19. Ilustrasi. unsplash.com/Hakan Nural

Pada 31 Desember 2020, lalu pemerintah Mikronesia telah memulai kampanye vaksinasi mereka yang dijadwalkan akan dilakukan pada minggu ke-4 Januari 2021, bulan ini. Melalui kerjasama dengan AS, tahap pertama vaksin Moderna telah tiba pada 28 Desember 2020, sebanyak 1.600 dosis dan kedua, pada 9 Januari 2021, sebanyak 8.200 dosis tambahan, melansir dari laman website pemerintah FSM.

Presiden Panuelo sendiri telah disuntik vaksin pada hari dimulainya kampanye. Tujuannya untuk membangun kepercayaan masyarakat Mikronesia terhadap efektivitas vaksin. Menyusul video kampanye yang ditayangkan pada hari Senin (4/11/2021), dalam sebuah pernyataan, Presiden Panuelo mengatakan bahwa ia tidak merasakan adanya efek samping dari suntikan vaksin tersebut dan mengatakan vaksin itu aman, namun warga harus mengetahui beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan.

Pemerintah Mikronesia, minggu ini dikabarkan mulai mendistribusikan vaksin ke Negara Bagian Yap, Negara Bagian Chuuk dan Negara Bagian Kosrae. Adapun yang menerima vaksin terlebih dahulu adalah petugas di garis depan serta individu dengan penyakit rentan.

Baca Juga: Kematian Anak Indonesia karena COVID-19 Tertinggi di Asia Pasifik

3. Bantuan personel tambahan untuk keadaan darurat di Pohnpei

Mikronesia Laporkan Kasus Pertama COVID-19Petugas Medis. Ilustrasi. pixabay.com/cromaconceptovisual

Saat ini, Negara Bagian Pohnpei kekurangan personel untuk menghadapi keadaan darurat medis seperti dokter, perawat dan petugas masyarakat. Presiden Panuelo menyatakan untuk menghadapi kondisi itu, ia telah meminta Departemen Kesehatan dan Urusan Sosial memberi dukungan SDM ke Pohnpei selama menghadapi respon pertama terhadap kasus COVID-19.

Selain SDM, ketersediaan infrastruktur juga menjadi sebuah tantangan di negara-negara kepulauan Pasifik. Melansir dari France 24, negara-negara di kepulauan Pasifik memiliki kekhawatiran akan infrastruktur mereka yang tidak memadai untuk menghadapi pandemik ditambah dengan persoalan banyaknya penduduk yang memiliki penyakit rentan seperti jantung, diabetes dan obesitas membuat penanganan medis akan semakin berat.

Oleh sebab itu, banyak negara yang mengambil langkah hati-hati untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan menutup perbatasan mereka lebih awal, yang berarti negara-negara kepulauan yang bergantung pada pariwisata sebagai mata pencarian utama mereka harus merasakan dampak ekonomi sebagai imbas dari adanya pandemik.

Kini, negara kepulauan di Pasifik yang masih dinyatakan bebas COVID-19 di antaranya adalah Negara Kepulauan Kiribati, Nauru, Palau, Tonga dan Tuvalu.

Baca Juga: Kematian Anak Indonesia karena COVID-19 Tertinggi di Asia Pasifik

Revi Jeane Photo Verified Writer Revi Jeane

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya