Nigeria Bubarkan Satuan Polisi Khusus SARS setelah Diprotes Warga 

Tagar #EndSARS menuntut pembubaran SARS jadi trending topik

Abuja, IDN Times –  Kepolisian Nigeria melalui Irjen Pol Muhammed Adamu pada hari Minggu (11/10) menyatakan bahwa Satuan Khusus Anti Perampokan (SARS) yang mendapatkan protes dari warga karna dugaan tindakan brutal, dibubarkan.

Melansir dari pernyataan yang dirilis Kepolisan Nigeria dalam akun twitternya, lebih lanjut, seluruh anggota polisi dari SARS akan dipindah ke bagian unit lain dan untuk menanggapi laporan tindak kriminal terhadap masyarakat, akan dibentuk tim investigasi yang melibatkan organisasi masyarakat sipil.

Pembubaran ini terjadi setelah Presiden Nigeria Muhammadu Buhari pada hari Jumat (9/10) menginstruksikan kepada Irjen Pol Adamu untuk menangani secara serius kekhawatiran masyarakat Nigeria atas dugaan aksi brutal polisi tersebut.

1. Aksi protes

Nigeria Bubarkan Satuan Polisi Khusus SARS setelah Diprotes Warga Ilustrasi Orasi/Kebebasan Berpendapat (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada tanggal 8 Oktober 2020 terjadi protes menuntut pemerintah Nigeria untuk membubarkan SARS. Satuan Khusus itu diduga telah melakukan tindakan brutal kepada warga.

Melansir dari Reuters, protes terjadi setelah sebuah video yang beredar pada 3 Oktober, menunjukkan anggota SARS menembak mati seorang pria di negara bagian Delta. Video yang viral itu telah memicu banyak orang yang menjadi korban kebrutalan SARS akhirnya angkat bicara dan mendorong kampanye pembubaran SARS dengan tagar #EndSARS menyebar di sosial media.

Warga Nigeria di berbagai kota besar terus melakukan aksi protes dan juga kampanye #EndSARS (yang akhirnya menjadi trending topik global). Menjawab tuntutan protes itu, Irjen Pol Adamu pada hari Minggu (11/10) akhirnya mengumumkan pembubaran SARS.

2. Tindakan brutal SARS

Nigeria Bubarkan Satuan Polisi Khusus SARS setelah Diprotes Warga Ilustrasi Kriminal (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir dari laporan Amnesti Internasional pada bulan Juni, setidaknya telah terjadi 82 kasus dugaan penyiksaan, perlakuan buruk dan eksekusi ekstra-yudisial oleh SARS antara Januari 2017 hingga Mei 2020. Para korban sebagian besar adalah laki-laki berusia antara 18-35 tahun dari latar belakang kelompok rentan dan berpenghasilan rendah.

Satuan Khusus Anti Perampokan yang didirikan pada tahun 1992 itu, dibentuk untuk menangani masalah yang melibatkan perampokan bersenjata, penculikan dan kejahatan lainnya. Namun, pada prakteknya anggota SARS diduga banyak melakukan tindakan brutal.

Melansir dari Al Jazeera, Petugas SARS diduga menciduk dan menangkap tanpa dasar, memberikan tuduhan palsu, melakukan penganiayaan, memeras uang tebusan kepada para korban hingga pembunuhan.

Keresahan warga Nigeria terhadap perlakuan petugas SARS sudah lama terjadi. Kampanye pembubaran SARS lewat tagar #EndSARS juga telah menyebar sejak tahun 2017.

Baca Juga: Mengaku Ikut Seleksi Sepak Bola, 3 WNA Nigeria Tinggal Ilegal di Bali 

3. Tuntutan masyarakat

Setelah pengumuman resmi yang diberikan Irjen Pol Adamu pada Minggu (11/10) tentang pembubaran SARS, banyak warga yang skeptis mengenai tindakan tersebut.

Melansir dari Al Jazeera, para aktivis dan warga menggarisbawahi poin pernyataan Irjen Pol Adamu yang menyatakan akan menempatkan anggota SARS pada unit lain di Kepolisian. Pernyataan tersebut terkesan memberikan jalan bagi para anggota yang telah melakukan tindakan brutal untuk lari dari tanggung jawab hukum.

Selain itu, pemerintah Nigeria dari tahun ke tahun telah berjanji akan mereformasi SARS namun tindakan kekerasan tetap saja terjadi. Banyak komentar di sosial media meminta keadilan bagi para korban dan reformasi di tubuh polisi benar-benar dilakukan.

Presiden Nigeria Buhari lewat akun twitternya menyatakan akan memastikan personel yang bersalah dibawa ke pengadilan dan memohon kesabaran masyarakat untuk proses tersebut.

Seiring dengan tagar #EndSARS menjadi trending topik global, banyak para selebritis dunia seperti WizKid, Cardi B, John Boyega menyatakan dukungannya untuk massa aksi protes menuntut pembubaran SARS dan keadilan bagi para korban.

Baca Juga: Perangi Anemia Sel Sabit, Nigeria Gunakan Tes DNA

Revi Jeane Photo Verified Writer Revi Jeane

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya