Protes #EndSARS di Nigeria Rusuh Pasca Terjadinya Insiden Penembakan 

25 orang mangalami luka-luka saat insiden terjadi

Lagos, IDN Times – Dua minggu sudah protes menuntut pembubaran Satuan Polisi Khusus Anti Perampokan (SARS) terjadi di kota-kota besar Nigeria. Dilaporkan pada hari Rabu (21/10), gedung-gedung dan fasilitas umum lainnya di kota terbesar Nigeria, Lagos dibakar oleh massa yang marah akibat insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh pasukan keamanan terhadap kerumunan massa aksi sehari sebelumnya.

Melansir dari AP, para pengunjuk rasa mengabaikan berlakunya jam malam dan kembali ke lokasi terjadinya penembakan pada selasa malam (20/10) di gerbang tol Lekki untuk menentang insiden penembakan itu. Baku tembak terdengar seiring bentrokan antar massa dengan pasukan keamanan terjadi.

Gubernur Lagos, Babajide Sanwo-Olu dalam akun twitternya menyatakan setidaknya ada 25 orang mengalami luka-luka akibat insiden penembakan pada selasa malam. Satu orang dinyatakan tewas akibat trauma benda tumpul pada bagian kepala namun pihak berwenang masih menyelidiki kematiannya apakah terkait dengan insiden itu atau tidak, dilansir dari BBC.

1. Insiden Penembakan 

Protes #EndSARS di Nigeria Rusuh Pasca Terjadinya Insiden Penembakan Gubernur Lagos Babajide Sanwo-Olu mengunjungi para pengunjuk rasa yang menjadi korban insiden penembakan selasa malam (20/10) di rumah sakit, pada 21 Oktober 2020. twitter.com/jidesanwoolu

Pada selasa (20/10), Gubernur Lagos Sanwo-Olu memberlakukan jam malam (24 jam) untuk meredam kekerasan yang terjadi di tengah-tengah aksi protes.

Di hari yang sama, Kepala Polisi Nigeria juga mengumumkan akan mengerahkan polisi antihuru-hara secara nasional menyusul terjadinya peningkatan serangan terhadap sejumlah fasilitas. Dikutip dari Al Jazeera, menurut laporan stasiun TV lokal, sebuah kantor polisi di area Orile Iganmu, Lagos telah dibakar.

Para pengunjuk rasa diinstruksikan untuk meninggalkan jalanan kota Lagos mulai pukul 4 sore waktu setempat. Ribuaan warga Nigeria telah memadati jalanan sejak tanggal 8 Oktober, menuntut pembubaran Satuan Polisi Khusus Anti Perampokan (SARS) yang diduga telah melakukan penganiayaan, perampasan dan juga pembunuhan.

Mengabaikan instruksi tersebut, massa aksi di gerbang tol Lekki masih berkumpul dan menyatakan mereka akan terus melakukan aksi protes.

Menurut laporan Reuters, pada pukul 7 malam waktu setempat, terjadi penembakan ke arah kerumunan massa yang tengah melakukan protes secara damai. Para saksi mata menyatakan sesaat sebelum penembakan, lampu di sekitar area gerbang tol mati, dan mereka melihat orang-orang yang diduga tentara menembaki para pengunjuk rasa. Sontak semua orang berhamburan menyelamatkan diri dari lokasi itu.

Dalam akun Twitter resmi militer Nigeria @HQNigerianArmy, laporan media mengenai insiden penembakan yang melibatkan tentara digambarkan sebagai “berita palsu".

Gubernur Lagos Sanwo-Olu telah mengunjungi para pengunjuk rasa yang menjadi korban insiden penembakan itu di rumah sakit dan berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

2. Mengapa protes masih terjadi meski pemerintah Nigeria telah menyatakan SARS dibubarkan? 

Kepolisian Nigeria pada hari Minggu (11/10) telah menyatakan bahwa Satuan Polisi Khusus SARS yang diduga melakukan tindakan brutal, dibubarkan. Ini merupakan satu langkah yang diambil pemerintah ketika protes di kota-kota besar Nigeria terus terjadi, menuntut pembubaran SARS. Namun sayangnya, keputusan tersebut ditanggapi secara skeptis oleh pengunjuk rasa.

Dalam pernyataan mengenai pembubaran SARS, pihak kepolisian Nigeria mengatakan akan memindahkan semua anggota SARS ke unit lain di kepolisian. Tindakan tersebut telah membuat banyak orang khawatir bahwa para anggota yang terlibat tindakan brutal kemungkinan tidak akan diadili. Meskipun Presiden Nigeria Muhammadu Buhari telah menyatakan sikap akan memastikan personel yang bersalah dituntut secara hukum.

Selain itu, untuk mengisi kekosongan pasca dibubarkan SARS, Irjen Pol Muhammed Adamu pada hari Selasa (13/10) juga menyatakan akan membentuk unit lain yakni Tim Senjata dan Taktik Khusus (SWAT). Dilansir dari BBC, masyarakat Nigeria menolak keputusan tersebut. Para pengunjuk rasa menggambarkan SWAT hanyalah “nama lain” dari SARS. Protes berlanjut dengan tagar #EndSARS #EndSWAT.

Kini selain pembubaran Satuan Khusus Polisi itu, demonstran menuntut reformasi menyeluruh di tubuh kepolisian dan keadilan bagi para korban benar-benar ditegakkan.

Baca Juga: Film Bertema Lesbian, Dua Pembuat Film di Nigeria Terancam Pidana

3. Langkah Pemerintah Nigeria 

Protes #EndSARS di Nigeria Rusuh Pasca Terjadinya Insiden Penembakan Salah seorang pengunjuk rasa mengangkat banner bertulisan "stop kebrutalan polisi". Ilustrasi. unsplash.com/Derick McKinney

Pasca terjadinya kerusuhan di Lagos pada Rabu (21/10) setelah insiden penembakan terjadi, Gubernur Lagos Sanwo-Olu dalam akun twitternya menyatakan seluruh kegiatan di Lagos dihentikan selama tiga hari ke depan dan akan melakukan penyelidikan terkait insiden penembakan yang membuat setidaknya 25 orang mengalami luka-luka.

Jam malam telah dilakukan di lima negara bagian di Nigeria dan polisi antihuru-hara dikerahkan secara nasional menyusul penyerangan terjadi terhadap fasilitas umum.

Presiden Nigeria Buhari belum membahas insiden secara langsung namun telah meminta pengertian dan ketenangan masyarakat di seluruh negri. Ia juga menambahkan bahwa komitmennya dalam reformasi di tubuh kepolisian seharusnya tidak perlu diragukan, seperti yang dilansir dari France 24. Sebelumnya, Presiden Buhari telah menyatakan bahwa pembubaran SARS merupakan langkah awal reformasi.

Terpisah dari pemerintah Nigeria, Amnesty Internasional melaporkan bahwa sejak protes #EndSARS terjadi pada 8 Oktober 2020, setidaknya 56 orang telah meninggal dunia. Sebanyak 38 orang tewas pada hari Selasa (20/10) dimana 12 orang lainnya tewas di dua lokasi yakni Alausa dan gerbang tol Lekki dan menyebut adanya dugaan serangan oleh tentara dan polisi Nigeria terhadap para pengunjuk rasa.

Kondisi ini telah menarik perhatian masyarakat dunia. Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan laporan kebrutalan dan pelanggaran polisi segera diakhiri dan meminta pertanggungjawaban bagi para pelaku.

Baca Juga: Satu WNA Nigeria Jadi DPO Penipuan Alat Kesehatan Internasional

Revi Jeane Photo Verified Writer Revi Jeane

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya