Seorang WN Swiss Dilaporkan Tewas Ditangan Kelompok Ekstrimis Mali

Setelah ditahan lebih dari 4 tahun

Bern, IDN Times – Kementerian Luar Negeri Swiss pada hari Jumat (9/10) melaporkan mereka memperoleh informasi bahwa seorang warganya yang telah di sandera sejak tahun 2016 tewas dibunuh kelompok ekstrimis Mali yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Pemerintah Swiss mengetahui informasi itu setelah pihak otoritas Perancis yang warganya dibebaskan pada Kamis (8/10) mengabarkan bahwa sandera WN Swiss telah dibunuh sekitar sebulan yang lalu oleh kelompok ekstrimis Islam, Jama’at Nasr al-Islam wal Muslim (JNIM).

Baru-baru ini, pemerintahan transisi Mali berupaya melepaskan para sandera dengan menukar 100 orang lebih tahanan militan, seperti yang dilansir dari BBC.

Anggota Dewan Federal Swiss, Ignazio Cassis dalam akun twitternya pada hari Sabtu (10/10) menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat korban serta mengutuk tindakan kejam tersebut.

1. Pemerintah Transisi Mali Bertukar Tahanan 

Seorang WN Swiss Dilaporkan Tewas Ditangan Kelompok Ekstrimis MaliPresiden Bah Ndaw, Wakil Presiden Kolonel Assimi Goita dan PM Moctar Ouane menyambut empat orang sandera yang dibebaskan, saat mereka tiba di istana Koulouba, ibukota Bamako, Mali, pada 9 Oktober 2020. twitter.com/PresidenceMali

Pemerintah transisi yang baru saja dibentuk setelah kudeta terhadap Presiden Ibrahim Baubacar Keita pada 18 Agustus, membuat kesepakatan dengan kelompok ekstrimis untuk bertukar tahanan.

Melansir dari BBC, dikabarkan pada hari Minggu (4/10), pemerintah transisi pimpinan Presiden Bah Ndaw melepaskan 100 orang lebih tahanan militan kelompok ekstrimis yang menguasai wilayah utara Mali. Langkah ini sebagai upaya untuk membebaskan para sandera.

Salah satu diantara sandera itu adalah politisi Mali, Soumaila Cisse. Ia diculik pada bulan Maret saat sedang berkampanye untuk pemilihan legislatif di kota Niafounke. Cisse merupakan tokoh oposisi mantan Presiden Keita yang kalah dua kali dalam pemilu tahun 2013 dan 2018.

Menurut keterangan Pemerintah Mali pada hari Kamis (8/10), Cisse dan 3 orang warga asing akhirnya dibebaskan.

2. Bebasnya 4 orang sandera 

Seorang WN Swiss Dilaporkan Tewas Ditangan Kelompok Ekstrimis MaliSophie Petronin, WN Perancis yang disandera oleh kelompok ekstrimis Mali disambut oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron dan keluarganya saat tiba di Perancis pada 9 Oktober 2020. twitter.com/EmmanuelMacron

Selain Cisse, ketiga orang warga asing itu adalah seorang WN Perancis yang bekerja untuk amal, Sophie Petronin dan dua orang Italia, the Rev. Pierluigi Maccalli dan Nicola Chiacchio.

Baik Cisse dan Petronin menyatakan selama penahanan mereka, mereka tidak menerima tindakan kekerasan apapun dan selalu hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Melansir dari AP, Sophie Petronin ditangkap pada Desember 2016 saat bekerja untuk amal membantu anak-anak yang kekurangan gisi dan yatim piatu di utara Mali, kota Gao. Sementara dua orang Italia, salah satunya Maccalli, seorang misionaris diculik di negara tetangga Niger pada tahun 2018.

Keempatnya tiba di ibukota Bamako, Mali pada hari Jumat (9/10) dengan disambut oleh Presiden Bah Ndaw, Wakil Presiden Kolonel Assimi Goita dan juga PM Moctar Ouane. Tidak lama setelah itu, Petronin dan dua orang WN Italia bertolak ke negara masing-masing.

3. Otoritas Perancis beritahu Pemerintah Swiss bahwa seorang warganya telah meninggal dunia

Seorang WN Swiss Dilaporkan Tewas Ditangan Kelompok Ekstrimis MaliIlustrasi Korban Penculikan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam proses pembebasan Sophie Petronin yang merupakan WN Perancis, otoritas Perancis mengabarkan kepada Pemerintah Swiss bahwa Beatrice Stoeckli yang telah ditahan sejak tahun 2016 oleh JNIM telah dibunuh bulan lalu.

Lewat Kementerian Luar Negerinya, Swiss merilis pernyataan bahwa mereka akan melakukan segala upaya untuk mengetahui lebih lanjut tentang situasi pembunuhan dan keberadaan jenazah korban. Selama bertahun-tahun, Swiss telah mengupayakan pemulangan sandera dengan otoritas Mali. Namun, mereka mendapatkan kabar meninggalnya Stoeckli pada Jumat (9/10). Melalui itu, anggota Dewan Federal Swiss, Ignazio Cassis, pada Sabtu (10/10) menyatakan ia mengutuk tindakan tersebut dan berbelasungkawa kepada keluarga dan kerabat korban.

Melansir dari AP, saat ini, masih ada empat sandera WN asing yang masih ditahan oleh JNIM. Keempatnya adalah seorang Dokter asal Australia Ken Elliott, Biarawati Kolombia Gloria Cecilia Narvaez Argoti, seorang warga Afrika Selatan Christo Bothma dan WN Rumania Julian Ghergut.

Baca Juga: Hasil Studi: Swiss Jadi Negara Teraman Selama Pandemik COVID-19

Revi Jeane Photo Verified Writer Revi Jeane

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya