Pasca-Gencatan Senjata, Israel Tembakkan Gas Air Mata di Al-Aqsa

Gas air mata ditembakkan selepas salat Jumat

Jakarta, IDN Times - Gencatan senjata antara pasukan Hamas dan Israel yang terjadi pada Kamis waktu Gaza belum sepenuhnya terealisasi. Sebab, ketegangan kembali terjadi antara kedua kubu di Yerusalem Timur.

Melansir Al-Jazeera, polisi Israel kembali beramai-ramai mengepung kompleks Masjid Al-Aqsa dan menembakkan gas air mata kepada warga Palestina selepas ibadah salat Jumat.

Kondisi tersebut cukup mengagetkan lantaran sebelumnya diberitakan bahwa kondisi di Yerusalem Timur, khususnya di kompleks Masjid Al-Aqsa relatif tenang pascakeputusan gencatan senjata Hamas-Israel.

"Menurut aplikasi [Red Alert] ini, ada beberapa roket yang ditembakkan dari Gaza, kebanyakan dicegat oleh Iron Dome, tetapi secara umum cukup tenang di sisi perbatasan ini," kata Hoda Abdel-Hamid dari Al Jazeera, seperti dikutip pada Jumat (21/5/2021).

"Saya pikir semua orang di kedua sisi bersiap bahwa dalam 90 menit atau lebih mereka mungkin bisa menghela nafas lega," imbuhnya.

1. Gencatan senjata Hamas-Israel terjadi setelah 11 hari bertikai

Pasca-Gencatan Senjata, Israel Tembakkan Gas Air Mata di Al-AqsaRentetan cahaya terlihat sebagai sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen.

Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata, setelah pertempuran 11 hari di Jalur Gaza menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, dan 12 warga Israel, termasuk dua anak.

Berdasarkan informasi dari Al Jazeera, kabinet keamanan Israel pada Kamis (20/5/2021) memberikan suara bulat untuk mendukung gencatan senjata dengan “timbal balik dan tanpa syarat”, sebagaimana usulan Mesir selaku mediator.

Melalui sebuah pernyataan, Hamas dan Palestinian Islamic Jihad (PIJ) mengkonfirmasi bahwa gencatan senjata dimulai pada Kamis pukul 23.00 GMT, atau Jumat pukul 06.00 WIB.

Baca Juga: Sepakat! Hamas dan Israel Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran

2. Mesir telah mengirim delegasi untuk membantu gencatan senjata

Pasca-Gencatan Senjata, Israel Tembakkan Gas Air Mata di Al-Aqsa(Ilustrasi di jalur Gaza) ANTARA FOTO/ REUTERS / Mohammed Salem

Kesepakatan damai terjalin di tengah meningkatnya kekhawatiran global tentang pertumpahan darah. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan deeskalasi dan menerima tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Media pemerintah Mesir melaporkan, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah mengirimkan dua delegasi keamanan ke Israel dan Palestina untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata.

Ali Barakeh, anggota biro hubungan Arab dan Islam Hamas, menuturkan bahwa gencatan senjata menandakan kekalahan Netanyahu. “(Ini) kemenangan bagi rakyat Palestina,” kata dia kepada AP.

3. Mesir akan membantu pembangunan kembali Gaza

Pasca-Gencatan Senjata, Israel Tembakkan Gas Air Mata di Al-AqsaWarga Palestina berkumpul di lokasi rumah-rumah yang hancur setelah serangan udara dan artileri Israel saat kekerasan lintas batas antara militer Israel dan militan Palestina berlanjut, di Jalur Gaza utara, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Perwakilan Mesir di PBB Mohamed Idris mengumumkan, mereka akan mendanai upaya untuk membangun kembali Gaza setelah dibombardir sejak 10 Mei 2021.

"Kami berharap itu akan bertahan lama," kata Idris tentang gencatan senjata.

“Apapun yang bisa kita selamatkan, semua upaya yang kita lakukan, kami akan mengupayakan sebanyak mungkin hingga menit terakhir,” tambah dia.

Baca Juga: 10 Potret Kerusuhan Palestina-Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsa 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya