[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Bertambah Jadi 133 Juta di Dunia
![[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Bertambah Jadi 133 Juta di Dunia](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2020/05/corona_600x400.jpg)
ilustrasi infeksi virus corona COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sudah lebih dari setahun, kasus positif COVID-19 di dunia terus menunjukkan tren meningkat hingga saat ini. Data dari World O Meter menunjukkan, hingga Rabu (7/4/2021) pukul 7.25 WIB, ada 133.001.793 kasus positif COVID-19 secara global.
Dari jumlah itu, angka kematian akibat virus corona saat ini juga terus bertambah mencapai 2.885.151 kasus. Di sisi lain, kasus sembuh pun juga terus bertambah menjadi 107.247.793 orang.
1. Lebih dari 99 ribu orang mengalami kondisi kritis akibat COVID-19
![[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Bertambah Jadi 133 Juta di Dunia](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200806/antarafoto-serbia-coronavirus-belgrade-universityhospital-26072020-1535cddfdde0a261adee9a2aa3794d33.jpg)
Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)Dari total 133 juta kasus COVID-19 saat ini, 22.868.849 kasus di antaranya merupakan kasus aktif dan 110.132.944 kasus lainnya dianggap selesai akibat kematian atau dianggap sembuh.
Sebanyak 99,6 persen atau 22.769.617 kasus aktif COVID-19 saat ini terpapar virus corona dengan gejala dan kondisi ringan, sedangkan 0,4 persen atau 99.232 sisanya dalam kondisi serius atau kritis.
Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia
2. Negara dengan kasus COVID-19 terbanyak
![[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Bertambah Jadi 133 Juta di Dunia](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200923/antarafoto-usa-coronavirus-washington-memorial-23092020-6b92a1e1e1143d844daba1cdaa355fe2.jpg)
Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)Adapun lima besar negara di dunia dengan kasus positif COVID-19 terbanyak masih dihuni oleh Amerika Serikat (AS), Brasil, India, Prancis, dan Rusia.
Editor’s picks
AS masih menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak, yakni 31.559.219 kasus. Kemudian, di bawah AS ada Brasil dengan 13.106.058 kasus, lalu ada India dengan 12.799.746 kasus, Prancis sebanyak 4.841.308 kasus, dan Rusia 4.597.868 kasus.
Di wilayah Asia, Turki masih menjadi negara kedua tertinggi setelah India yang mengalami penyebaran virus corona terbanyak, yakni 3.579.185 kasus.
Selanjutnya ada Iran dengan 1.963.394 kasus, kemudian diikuti Indonesia 1.542.516 kasus, dan Irak 887.291 kasus.
3. Tiga negara dengan penambahan kasus harian dan kematian paling tinggi
![[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Bertambah Jadi 133 Juta di Dunia](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200908/antarafoto-india-coronavirus-newdelhi-transportation-03092020-895605b6a96fae23a8e8857775f18ad4.jpg)
Suasan pandemik penyakit virus korona (COVID-19) di New Delhi, India, Kamis (3/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)India, Brasil, dan AS tercatat menjadi negara dengan penambahan kasus harian COVID-19 terbanyak. Masing-masing bertambah 115,2 ribu kasus, 82,8 ribu kasus, dan 61,09 ribu kasus.
Sementara, catatan penambahan kematian harian tertinggi karena COVID-19 ada di Brasil dengan 4.211 kematian. Kemudian disusul AS dengan 891 kematian dan India sebanyak 631 kematian.
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir.
Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, maka diharapkan dapat memutus mata rantai penularan COVID-19.
Oleh karenanya, menjalankan gaya hidup 3M akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.
Baca Juga: Pemulihan Tak Merata dari Krisis COVID-19 Jadi Bahasan Utama G20
Berita Terkini Lainnya
